Selasa 9 Ramadhan 1445 - 19 Maret 2024
Indonesian

Membaca Ayat-ayat Terakhir Surat Al Kahfi Sebelum Tidur Akan Membantu Bangun Untuk Melaksanakan Sholat Fajar

191491

Tanggal Tayang : 20-04-2014

Penampilan-penampilan : 107075

Pertanyaan

Apakah ada ketetapan membaca ayat-ayat terakhir surat Al Kahfi sebelum tidur akan membantu bangun untuk melaksanakan sholat fajar ? Seorang bapak berwasiat kepada anaknya – diantara rahasia surat Al Kahfi adalah, sesungguhnya di dalamnya ada ayat-ayat yang apabila engkau membacanya sebelum tidurmu, maka ia akan membangunkanmu pada saat adzan fajar dengan syarat, sebelum engkau memejamkan matamu engkau membaca ayat-ayat ini lalu setelah itu engkau tidur. Sang anak menjadi terkesima dengan ucapan bapaknya, meskipun ia sendiri merasa bahwa Al Qur’an bukanlah hal yang baru baginya. Sang anakpun mencoba dan menerapkan wasiat bapaknya, dan tatkala hari mulai gelap dan waktu tidur telah tiba, anak inipun membaca ayat-ayat tadi dan nyata memang anak tadipun terbangun saat adzan fajar berkumandang, maka tidak ada hal lain bagi anak tersebut melainkan rasa terimakasih kepada bapaknya dan bersyukur kepada Tuhannya atas nikmat tersebut. Adapun ayat-ayat yang terdapat pada akhir-akhir surat Al Kahfi adalah
(إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلا (107) خَالِدِينَ فِيهَا لا يَبْغُونَ عَنْهَا حِوَلا (108) قُل لَّوْ كَانَ الْبَحْرُ مِدَادًا لِّكَلِمَاتِ رَبِّي لَنَفِدَ الْبَحْرُ قَبْلَ أَن تَنفَدَ كَلِمَاتُ رَبِّي وَلَوْ جِئْنَا بِمِثْلِهِ مَدَدًا (109) قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاء رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا (110) ) .
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya, mereka tidak ingin berpindah dari padanya. Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula). Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa." Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (SQ. Al Kahfi : 107- 110).

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

,

Yang pertama :

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam telah memberikan peringatan dari mengada-adakan dan membuat hal yang baru terhadap agama Allah, dan beliau memberitahhukan bahwa setiap sesuatu yang diada-adakan dalam urusan agama adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah sesat, dan setiap kesesatan (niscaya) masuk neraka, dan sungguh penjelasan akan hal ini telah disebutkan berulangkali sebelumnya, dan bahwasanya tidak terdapat dalam agama (syari’at) itu yang disebut bid’ah hasanah. Lihat jawaban pertanyaan-pertanyaan nomor 205, 864, 118225.

Yang kedua :

Sebagaimana yang telah disebutkan, sesungguhnya sunnah itu tidak bisa ditetapkan hanya sekedar uji coba belaka, dan sama sekali pelakunya tidak bisa keluar dari lingkup bid’ah ini, meski ia meyakini apa yang ia lakukan adalah sunnah. Lihat kembali pertanyaan nomor 185815

Yang ketiga :

Tidak ada ketetetapan dalam syari’at Islam bahwa membaca akhir surat Al Kahfi sebelum tidur merupakan bagian dari sunnah, atau sesungguhnya pada akhir Al Kahfi ada dampak agar bisa bangun untuk melaksanakan sholat fajar, atau sesungguhnya padanya ada keutamaan khusus. Dan telah ada ketetapan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bahwasanya beliau bersabda:

( ما بقي شيء يقرب من الجنة ويباعد من النار إلا وقد بين لكم ) . رواه الطبراني في الكبير (1647) وصححه الألباني في " الصحيحة " (1803) .
 

“Tidaklah sesuatu yang bisa mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari api neraka, melainkan telah dijelaskan kepada kalian. (Hadits riwayat Al Thabrani dalam Al Kabir (1647) dan dinyatakan shoheh oleh Al-AlBani dalam “Ash-Shohihah” (1803).

Ibnu Qoyyim rahimahullah mengatakan, “Allah Subhanahu wa ta’ala telah menjelaskan lewat lesan Rasul-Nya. Dan perkataan Rasul-Nya semuanya adalah apa yang diperintahkan dan semua apa yang dilarang. Semua apa yang diharaman dan semua apa yang dimaafkannya. Dari sini, maka agama-Nya adalah sempurna sebagaimana firman Allah Ta’ala: “Pada hari ini, Saya sempurnakan agama kamu dan saya sempurnakan nikmat-Ku untuk kamu semua.” Selesai dari ‘I’lamul Muwaqi’in, (1/250).

Yang keempat:

Telah ada ketetapan dari Rosululloh Sallallohu ‘alaihi wasallam tentang dzikir yang mustahab (dianjurkan), hendaknya dilakukan oleh seorang hamba dan dijadikan sebagai penghujung ucapannya  sebelum ia tidur, dan hal itu bukan pada ayat-ayat terakhir surat Al-Kahfi, dan tidak pula dengan tata cara bid’ah yang telah disebutkan; Dan diantara yang demikian itu Hadits Barra’ bin ‘Aazib Rodliallohu ‘Anhuma, ia berkata : Rasululloh Sollallohu ‘alaihi wasallam bersabda kepadaku :

( إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ ، فَتَوَضَّأْ وَضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ ، وَقُلْ : اللَّهُمَّ أَسْلَمْتُ نَفْسِي إِلَيْكَ ، وَفَوَّضْتُ أَمْرِي إِلَيْكَ ، وَأَلْجَأْتُ ظَهْرِي إِلَيْكَ، رَهْبَةً وَرَغْبَةً إِلَيْكَ ، لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ ، آمَنْتُ بِكِتَابِكَ الَّذِي أَنْزَلْتَ، وَبِنَبِيِّكَ الَّذِي أَرْسَلْتَ ، فَإِنْ مُتَّ مُتَّ عَلَى الفِطْرَةِ ، فَاجْعَلْهُنَّ آخِرَ مَا تَقُولُ ) رواه البخاري (6311) ومسلم (2710) .

“Jika engkau ingin mendatangi tempat tidurmu maka berwudlulah engkau sebagaimana wudlumu untuk sholat, lalu berbaringlah pada sisi lambungmu yang kanan, dan ucapkanlah : “Yaa Alloh aku serahkan jiwaku kepada-MU, dan aku pasrahkan segala urusanku kepada-MU, dan aku sandarkan punggungku kepada-MU dengan penuh perasaan takut (akan siksa-MU) dan harap kapada Engkau, yang tiada tempat bersandar dan tempat selamat dari-MU melainkan kepada-MU, aku beriman terhadap kitab-MU yang Engkau turunkan, dan Nabi-MU yang Engkau kirimkan maka jika engkau meninggal maka engkau meninggal dalam kondisi Fitrah; dan jadikanlah Do’a tadi menjadi penghujung apa yang engkau ucapkan.” Hadits Riwayat Bukhori  (6311) dan Muslim  (2710).

Dan diriwayatkan oleh Abu Daud (5055) dari Farwah bin Naufal dari Ayahnya sesungguhnya Nabi Shollallohu ‘alaihi wasallam bersabda kepada Naufal :

( اقرأ " قل يا أيها الكافرون " ثم نم على خاتمتها فإنها براءة من الشرك ) وصححه الألباني في " صحيح أبي داود " .

“Bacalah “Qul Yaa Ayyuhal Kaafiruun” lalu tidurlah pada penghujung (ayat)nya, maka sesungguhnya ia akan membebaskan dari Syirik.”

disahkan oleh Albani dalam “Shohih Abu Daud”.  Dan barangsiapa yang ingin agar ia terbangun untuk melaksanakan sholat Fajar, maka hendaklah ia menggunakan  tata cara yang benar yang telah ditentukan.  Lihat Kembali jawaban soal nomer: (139908)

Wallohu A’lam bisshowaab.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam