Selasa 9 Ramadhan 1445 - 19 Maret 2024
Indonesian

Doa Berjamaah Saat Thawaf

Pertanyaan

Kami perhatikan bahwa sebagian orang yang thawaf berjalan di belakang seseorang yang dikatakan sebagai muthawif, orang itu membaca doa lalu diaminkan olah orang-orang dibelakangnya. Bagaimana pendapat anda tentang perbuatan tersebut?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Syekh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah berkata, “Di antara kekeliruan yang dilakukan oleh orang yang sedang thawaf adalah berkumpulnya sejumlah orang di belakang seorang pimpinan yang memimpin thawaf mereka lalu memimpin doa dengan suara keras kemudian diikuti jamaah di belakangnya dengan satu suara yang keras sehingga menimbulkan kekacauan dan suara bising bagi orang lain yang sedang thawaf. Mereka kadang tidak tahu apa yang mereka katakan, sehingga tidak ada kekhusyuan disamping mengganggu orang lain di tempat yang seharusnya memberikan keamanan kepada hamba Allah.

Lebih baik jika sang pemimpin tersebut membawa mereka ke depan Ka’bah, lalu berhenti, kemudian berkata, ‘Lakukan hal ini, katakan seperti ini, berdoalah sesuai yang kamu suka, lalu dia terus berjalan bersama mereka sehingga tidak ada seorang pun di antara mereka yang mengalami kekeliruan, dan merekapun thawaf dengan khusyu dan tenang, berdoa kepada Tuhan mereka dengan penuh harap cemas serta tunduk dan suara rendah sesuai dengan doa yang mereka inginkan dan yang mereak pahami maknanya sementara orang lain pun tidak terganggu.

Demikian pula halnya dengan mengangkat suara saat berdoa oleh sebagian orang yang thawaf, hal itu mengusir kekhusyuan dan menggugurkan wibawa Baitullah serta  mengganggu orang lain dengan ibadah mereak yang munkar.

Dari Abu Said beliau berkata, “Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melakukan I’tikaf di masjid, lalu beliau mendengar orang-orang mengeraskan bacaan (Alquran), maka beliau menyingkap tirai seraya berkata,

ألا إن كلكم مناج ربه فلا يؤذين بعضكم بعضا ولا يرفع بعضكم على بعض في القراءة أو قال في الصلاة ) أخرجه أبو داوود، رقم 1332 وصححه الألباني في صحيح أبي داوود، رقم 1183).

‘Ketahuilah, semua kalian memohon kepada Tuhannya, janganlah kalian satu sama lain mengeraskan bacaan,’ atau beliau mengatakan, ‘dalam shalat.” (HR. Abu Daud, no. 1332, dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam Shahih Abu Daud, no. 1183)

Akan tetapi, sebagian orang, kami mohon hidayah untuk kita dan mereka, mengeraskan suara mereak di tempat thawaf, hal ini selain bahwa hal tersebut terlarang sebagaimana telah kami sebutkan, diapun menghilangkan kekhusyuan, menggugurkan wibawa Baitullah dan mengganggu orang lain yang sedang thawaf, maka dia bertentangan dengan zahir ayat,

ادعوا ربكم تضرعاً وخفية إنه لا يحب المعتدين

“Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.” SQ. Al-A’raf: 55.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam