Selasa 9 Ramadhan 1445 - 19 Maret 2024
Indonesian

Menjaga Anak Dari Pemikiran Barat

Pertanyaan

Kami orang Islam di Barat mendapatkan kesulitan menjaga anak-anak kami agar tidak terjerumus dan terwarnai penyimpangan masyarakt barat yang menyimpang. Kami ingin langkah-langkah kongkrit yang dapat dilakukan untuk menjaga anak-anak kami dari penyimpangan dan kesesatan. Terima kasih

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Untuk menjaga pondasi keluarga muslim di negara kafir, hendaknya terpenuhi syarat dan kebutuhan dalam rumah dan diluar rumah.

A. Dalam rumah

1. Para ayah selalu berupaya shalat di masjid dengan anak-anaknya. Kalau tidak ada masjid terdekat, maka shalat berjamaah di rumah.

2. Hendaknya  membaca Al-Qur’an dan mendengarkan secara seksama bacaan setiap hari

3. Mereka harus berkumpul bersama di waktu makan.

4. Mereka harus berbicara dengan bahasa Al-Qur’an sebisa mungkin

5. Mereka harus menjaga adab keluarga dan masyarakat sebagaimana dinyatakan Allah dalam Kitab-Nya, di antaranya apa yang terdapat dalam surat An-Nur

6. Tidak dibolehkan baik untuk dirinya maupun anak-anaknya menyaksikan film porno, maksiat dan fasik.

7. Anak-anak harus bermalam di rumah dan hidup di dalamnya selama mungkin, untuk menjaga mereka dari dampak lingkungan luar yang buruk dan  memperketat izin bagi mereka tidur di luar rumah.

8. Upayakan tidak memasukkan  anak-anak ke universitas yang jauh agar mereka (tidak) tinggal di asrama kampus. Kalau tidak, maka kita akan kehilangan anak-anak kita, karena mereka akan larut dalam masyarakan kafir.

9. harus menjaga dengan sempurna makanan halal, dan kedua orang tua benar-benar harus menjauhi mengkonsumsi bentuk sesuatu yang haram seperti rokok, mariyuana dan lainnya yang marak di negara kafir.

B. Di luar rumah

1. Anak-anak harus disekolahkan di sekolah Islam sejak anak-anak sampai selesai SMA

2. Mereka juga harus dikirim ke masjid sebisa mungkin. Hal itu untuk shalat jamaah dan jum’ah,  serta menghadiri kajian keilmuan, dakwah dan pengajian serta lainnya

3. Harus ada kegiatan mendidik dan oleh raga diantara anak-anak dan para pemuda di tempat-tempat dimana orang Islam dapat mengawasinya.

4. Mengadakan kemah pembinaan yang diikuti seluruh anggota keluarga.

5. Para ayah dan ibu bersegera untuk pergi ke tampat suci untuk menunaikan umrah dan kewajiban haji disertai dengan anak-anaknya

6. Anak-anak dilatih berbicara tentang Islam dengan bahasa yang simpel dimana orang tua dan anak-anak dapat memahaminya, bagitu juga orang Islam dan non Islam (memahaminya juga)

7. Anak-anak dilatih menghafal Qur’an dan mengirim sebagian –kalau memungkinkan- ke negara Arab muslim agar memperdalam agama. Kemudian kembali setelah itu agar menjaga dai berbekal dengan ilmu, agama dan bahasa Qur’an Karim

8. Sebagian anak-anak dilatih menyampaikan khutbah Jumat dan menjadi imam shalat, agar menjadi pemimpin Islam bagi orang asing.

9. Menganjurkan untuk menikah sejak dini agar menjaga agama dan dunianya.

10. Anjuran menikah dengan wanita muslim dari keluarga yang dikenal (baik) agama dan akhlaknya.

11. Menjadi problem solving dalam permasalah keluarga dengan merujuk ke tokoh pendatang  muslim atau imam dan khotib di pusat dakwah Islam.

12. tidak menghadiri acara joget, musik, nyanyian serta konser kefasikan. Serta (tidak) menyaksikan perayaan orang kafir. Melarang anak-anak secara bijaksana pergi bersama pelajar kresten ke geraja pada hari ahad.

Semoga Allah memberi taufik dan penunjuk ke jalan yang lurus.

Refrensi: Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid