Kamis 9 Syawal 1445 - 18 April 2024
Indonesian

Apa Keistimewaan Keluarga Nabi ? Dan Apakah Mereka Bisa Memberikan Syafaat Kepada Ummat Manusia Pada Hari Kiamat ??

Pertanyaan

Apa Keistimewaan Keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dari ummat manusia yang lain? Dan Apakah Mereka Bisa Memberikan Syafaat Kepada Ummat Manusia Pada Hari Kiamat ??

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Yang Pertama :

Siapakah mereka keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam ; sesungguhnya sudah kami jelaskan pada jawaban soal nomer : ( 10055 ) dan dari apa yang telah kita terangkan penghujung jawaban bahwasannya mereka yang termasuk keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam adalah : Para Istri beliau anak cucu beliau, Bani Hasyim, Bani Abdul Muthallaib dan mereka para budak yang telah dimwerdekakan oleh anggota keluarga beliau.

Yang Kedua :

Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah menjadikan bagi keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam keutamaan-keutamaan yang bermacam-macamn dan Ahlus Sunnah wal jama’ah telah bersepakat atas kewajiban mencintai mereka, dan menjaga hak-hak mereka; Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata : Dan sebagaimana yang demikian itu maka bagi mereka “keluarga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam” hak-hak yang wajib untuk dijaga, sesungguhnya Allah Ta’ala telah menetapkan bagi mereka hak seperlima dari ghonimah, dan dari fai’, juga perintah untuk bershalawat kepada mereka disamping juga bershalawat kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, beliau memerintahkan kepada kita : ( katakanlah oleh kalian : “ Ya Allah curahkanlah Shalawat atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau mencurahkan Shalawat atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia..Ya Allah curahkanlah keberkahan atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau mencurahkan Keberkahan atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia..”) Majmu’ Al Fatawa ( 3/407 ).                               Syaikhul Islam juga berkata: “Dan sebagaimana yang demikian itu maka Wajib mencintai mereka “keluarga Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam” menjadikan mereka sebagai wali serta menjaga hak-hak mereka. Majmu’ Al fatawa ( 28/ 491 ).

Yang ketiga :

Dan diantara keutamaan-keutamaan keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam adalah :

1-FirmanAllahTa’ala   :

( يَا نِسَاءَ النَّبِيِّ لَسْتُنَّ كَأَحَدٍ مِنَ النِّسَاءِ إِنِ اتَّقَيْتُنَّ فَلا تَخْضَعْنَ بِالْقَوْلِ فَيَطْمَعَ الَّذِي فِي قَلْبِهِ مَرَضٌ وَقُلْنَ قَوْلاً مَعْرُوفاً . وَقَرْنَ فِي بُيُوتِكُنَّ وَلا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْأُولَى وَأَقِمْنَ الصَّلاةَ وَآتِينَ الزَّكَاةَ وَأَطِعْنَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيراً ) الأحزاب/ 32،33

“ wahai istri-istri Nabi kalian tidak seperti  perempuan-perempuan yang lain, jika kalian bertaqwa, maka janganlah kalian tunduk ( melamah lembutkan suara ) dalam berbicara sehingga membangkitkan nafsu orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik . Dan hendaklah kalian tetap dirumah kalian dan janganlah kalian berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang jahiliyyah dahulu, dan dirikanlah shalat tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kalian, wahai Ahlul Bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya ” Surat Al Ahzab : 32-33.

Dan tidaklah keutamaa ini dikhususkan bagi para Istri-Istri Beliau – Radliyallahu Anhum – saja,bahkan keutamaan ini juga  merata kepada anggota keluarga yang lain sebagaimana hadits Shahih yang diriwayatkan oleh Aisyah Radliyallahu Anha :

عن عائشة رضي الله عنها قالت:

( خَرَجَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ غَدَاةً وَعَلَيْهِ مِرْطٌ مُرَحَّلٌ مِنْ شَعْرٍ أَسْوَدَ، فَجَاءَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ فَأَدْخَلَهُ، ثُمَّ جَاءَ الْحُسَيْنُ فَدَخَلَ مَعَهُ، ثُمَّ جَاءَتْ فَاطِمَةُ فَأَدْخَلَهَا، ثُمَّ جَاءَ عَلِيٌّ فَأَدْخَلَهُ، ثُمَّ قَالَ: إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمْ الرِّجْسَ أَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيرًا )

رواه مسلم في صحيحه، حديث رقم: (2424).

Dari Aisyah Radliyallahu Anha dia berkata : ( Suatu pagi Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam keluar rumah dan pada beliau pakaian lembut untuk bepergian yang terbuat dari bulu-bulu berwarna hitam, datanglah Al Hasan bin Ali lalu beliau memasukkannya, kemudian datanglah Al Husain diapun masuk dengan Hasan, kemudian datanglah Fathimah beliaupun memasukkannya, kemudian datang pula Ali maka beliaupun nmemasukkannya, lalu beliau bersabda : “ Sesungguhnya Allah menghendaki agar hilang semua kekejian dari kalian semua wahai Ahlul bait, dan mensucikan kalian sesuci-sucinya ”. Hadits Riwayat Muslim dalam Shahih Muslim, nomer : ( 2424 ).

2- وقال تعالى : ( النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ ) الأحزاب/ من الآية 6

Dan Firman Allah Ta’ala : ( Nabi itu lebih utama bagi orang-orang yang beriman dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka...) Al Ahzab, ayat : 6

عن واثلة بن الأسقع رضي الله عنه:

3- ( إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ، وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ، وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِي هَاشِمٍ، وَاصْطَفَانِي مِنْ بَنِي هَاشِمٍ )

رواه مسلم في صحيحه، حديث رقم: (2276).

Dari Watsilah bin Al Asqa’ Radliyallahu Anhu dia berkata : Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda : “ Sesungguhnya Allah Ta’ala memilih Bani Ismail dan memilih dari Bani Ismail Kinanah dan memilih dari Kinanah Quraisy dan memilih dari Quraisy Bani Hasyim, dan memilihku dari Bani Hasyim ”. Hadits Riwayat Muslim dalam kitab Shahihnya ; nomer : ( 2276 ).

4- عن زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ( أَلَا أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ اللَّهِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ اللَّهِ    وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ ) فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ اللَّهِ وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ : ( وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمْ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي ) .  رواه مسلم (2408) .

“  Dari Zaid bin Arqam dia berkata : Rasulullah Shallallahu Alihi Wasallam bersabda : “ Wahai sekalian manusia bukankah aku ini hanya manusia biasa yang kemudian datanglah kepadaku utusan Tuhanku Azza Wa Jalla kemudian Aku menyambut seruannya; dan sesungguhnya aku telah meninggalkan bagi kalian dua hal yang amat penting dan sangat berbobot yang pertama dari keduanya adalah Kitabullah Azza wa Jalla yang di dalamnya terdapat petunjuk dan cahaya, maka ambillah oleh kalian  Kitab Allah Ta’ala dan berpegang teguhlah kalian dengannya --beliaupun lalu menganjurkan dan berwasiat tentang apa yang ada dalam Al Qur’an dan memberikan motifasi dengan Al Qur’an—kemudian bersabda : Dan keluargaku aku mengingatkan kalian kepada Allah perihal keluargaku, aku mengingatkan kalian kepada Allah perihal keluargaku, aku mengingatkan kalian kepada Allah perihal keluargaku ”. Hadits Riwayat Muslim ( 2408 ). 

Dan sungguh tatkala mendengar sabda ini, para sahabat serta-merta menjaga wasiat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam dan langsung dikomandani oleh Abu Bakar As Siddiq, Umar bin Al Khaththab Radliyallahu Anhuma. Diriwayatkan oleh Al Bukhari ( 3508) dan Muslim ( 1759 ) sesungguhnya Abu Bakar Radliyallahu Anhu berkata kepada Ali Radliyallahu Anhu : “ Demi dzat yang jiwaku berada ditangan-Nya; Sungguh kerabat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam lebih aku cintai untuk senantiasa menyambungnya dari pada kerabatku sendiri, jagalah Muhammad oleh kalian ”. Diriwayatkan pula oleh Al Bukhari dalam shahihnya ( 3509 ) Juga dari Abu Bakar As Siddiq Radliyallahu Anhu sebagaimana hadits diatas dengan ada sedikit tambahan : “  jagalah oleh kalian kerabat Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ”. Al Hafidz Ibnu Hajar Rahimahullah berkata : ( perkataan : “ jagalah oleh kalian kerabat Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam ” yang demikian itu merupakan komunikasi terhadap sesama manusia sambil berwasiat kepada mereka agar senantiasa memelihara wasiat Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, dan kata “jagalah” berartikan; menjaga, mengawasi dan sekaligus memelihara, dengan kata lain; jagalah mereka dan janganlah kalian menyakiti mereka dan berbuat buruk kepada mereka ). Fathul Baari ( 7/ 79 ).

Adapun penghormatan Umar bin Al Khaththab Radliayallahu Anhu terhadap keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, maka jelas nampak terlihat dalam banyak kondisi dan situasi diantaranya adalah dia mendahulukan pemberian terhadap keluarga Rasulullah dari pada dirinya dan orang lain. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata : (( Dan juga, sesungguhnya Umar bin Al Khaththab Radliyallahu Anhu tatkala mencanangkan lembaga bantuan sosial, beliau menuliskan nama-nama orang sesuai dengan garis nasab dan keturunannya maka dimulailah dengan orang-orang yang nasabnya paling dekat dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, ketika semua nama-nama orang Arab selesai ditulis barulah dimulai nama-nama orang yang bukan dari garis keturunan Arab atau yang biasa disebut dengan “al ‘Ajam”, demikianlah dahulu pembukuan dalam lembaga sosial ini di zaman Umar dan terus menerus diikuti oleh para Khulafaur Rasyidin yang lain sampai pada masa kekhalifaan Bani Umayyah dan kekhalifaan Bani Abbasiyyah, sampai kemudian kebijakan tersebut berubah setelah zaman keemasan ini sampai sekarang ). Iqtidlo’ As Shirath Al Mustaqiem ( halaman : 159-160 ).

Yang keempat :

Tidaklah Syafaat itu hanya khusus bagi keluarga Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam semata, bahkan dia umum mencakup setiap orang yang Allah telah meridloinya untuk diberikan Syafa’atnya kepada hamba-hambanya yang shalih, para Syuhada’, para Ulama’ meskipun mereka termasuk dari keluarga Nabi ataupun bukan, yakni dari masyarakat umum. Dan pada jawaban soal nomer ( 21672 ) kami mengatakan : Dan syafa’at yang diperuntukkan bagi mereka para pelaku-pelaku dosa dan maksiat, bukan dikhususkan hanya kepada Nabi saja, bahkan ikut serta dalam memberikan Syafa’at tersebut adalah; para Nabi-nabi yang lain, para syuhada’, para ‘Ulama’, orang-orang yang shalih, para Malaikat dan bisa jadi seseorang bisa memberikan Syafa’at untuk dirinya sendiri yaitu dengan Amal Shalihnya akan tetapi Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam terkait dengan perkara Syafa’at ini beliau mendapatkan porsi dan bagian yang lebih banyak ).

Dari paparan hadits dan Atsar diatas kiranya bisa dijadikan sebagai perlawanan dan bantahan terhadap sikap dan prinsip berlebih-lebihan kelompok Rafidloh yang mereka berkeyakinan bahwasannya Syafa’at itu khusus bagi keluarga Nabi Shallallahu Alihi Wasallam, bahkan telah menjadi ketetapan dalam kitab suci mereka bahwasannya keluarga Muhammad lah yang akan memasukkan ummat manusia ke dalam surga atau ke dalam Neraka, dan hal ini ditulis sangat panjang dalam daftar tingkatan-tingkatan Ghuluw terhadap keluarga Nabi Muhammad dan tentu saja semua ini bersumber dari kebodohan mereka terhadap Agama Allah Ta’ala, dan jauhnya mereka dari Nash-nash Al Qur’an dan As Sunnah. Dan kami memberikan nasihat agar menelaah desertasi yang berjudul “ KEUTAMAAN AHLUL BAIT DAN LUHURNYA KEDUDUKAN MEREKA MENURUT AHLUS SUNNAH WAL JAMA’AH ” yang dikarang oleh As Syaikh Abdul Muhsin bin Hamd Al ‘Abbad Al Badr, dan sungguh kami banyak mengambil faedah darinya dalam hal ini, dan didalamnya juga terdapat pembahasan-pembahasan yang akurat terkait tema, betapapun kecil ukuran bukunya namun memiliki manfa’at yang luar biasa, anda juga bisa mengunjungi disini

Wallahu A’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam