Ingin Masuk Islam Tapi Keluarganya Melarangnya. Apakah Dia Melaksanakan Ibadah Sembunyi-sembunyi Atau di Dalam Hatinya ?

Alhamdulillah.

Selamat bagi anda di mana Allah telah melapangkan dada anda kepada Islam dan mengarahkan bagi anda kepada kebaikan; ini nikmat Allah yang paling besar kepada anda, bahwa Dia telah membuka bagi anda paling agung, paling luas pintu-pintu hidayah, berapa banyak orang yang terhalang dari nikmat ini, dan berapa banyak orang yang belum dibuka kepada mereka pintu agung ini; Allah Ta’ala berfirman:

فَمَنْ يُرِدِ اللَّهُ أَنْ يَهْدِيَهُ يَشْرَحْ صَدْرَهُ لِلْإِسْلَامِ وَمَنْ يُرِدْ أَنْ يُضِلَّهُ يَجْعَلْ صَدْرَهُ ضَيِّقًا حَرَجًا كَأَنَّمَا يَصَّعَّدُ فِي السَّمَاءِ كَذَلِكَ يَجْعَلُ اللَّهُ الرِّجْسَ عَلَى الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ 

الأنعام/125

“Maka, siapa yang Allah kehendaki mendapat hidayah, Dia akan melapangkan dadanya untuk menerima Islam. Siapa yang Dia kehendaki menjadi sesat, Dia akan menjadikan dadanya sempit lagi sesak seakan-akan dia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman”. (QS. Al An’am: 125)

Bersegeralah masuk Islam dengan mengikrarkan dua kalimat syahadat, lalu bertekad untuk melaksanakan ibadah yang memungkinkan bagi anda, dan yang paling utama adalah sholat.

Jangan anda umumkan keislaman anda, akan tetapi sembunyikan dari orang-orang di sekeliling anda, sampai anda mendapatkan kesempatan yang memungkinkan bagi anda menanggung konsekuensi dari mengumumkan tersebut, seperti; Meninggalkan rumah, tidak dapat nafkah, kemungkinan akan disakiti oleh keluarga anda, atau saat memungkinkan bagi anda untuk meninggalkan mereka menuju tempat yang aman bagi anda dan agama anda.

Jangan tunda masuk Islam, meskipun sebentar, karena manusia tidak tahu kapan akan tiba ajalnya, alangkah ruginya orang yang meninggal dunia dan tidak sempat masuk Islam, dan alangkah bahagianya orang yang telah diberi rizeki hidayah oleh Allah sebelum meninggalnya.

Bersegeralah dan janganlah ragu, dan jangan bermusyawarah, dan jangan beritahu seorang pun dari keluarga anda, bahkan jangan beritahu seorang muslim pun, kecuali orang yang anda percayai untuk menyembunyikan urusan anda dan menasehati anda.

Kewajiban yang menjadi urusan anda adalah mudah, kewajiban pertama adalah tauhid dan iman, meninggalkan kekufuran dan syirik, hal itu terealisasi dengan mengucapkan dua kalimat syahadat, dan keterbebasan anda dari syirik dan kekufuran.

Kewajiban kedua adalah sholat dan ini harus, tidak cukup niat di dalam hati. Akan tetapi perkaranya mudah, maka anda mandi satu kali setelah dua kalimat syahadat dan sebelum sholat, lalu melaksanakan sholat dengan sembunyi tanpa dilihat seorang pun. Shalatlah sesuai dengan kemampuan anda, meskipun dengan menggabungkan (jamak) antara dzuhur dan ashar, pada salah satu waktunya, atau menggabungkan maghrib dan isya’ begitu juga pada salah satu waktunya. Yang terpenting adalah melihat dua jawaban soal nomor: 153572 dan 100627 untuk mengetahui masalah-masalah sholat bagi siapa saja yang kondisinya sama dengan anda.

Dan kami tambahkan pada keduanya dua hal:

1. Bahwa membasuh kedua kaki dalam wudhu tidak harus, seseorang boleh mengusap di atas kaos kakinya, dengan syarat memakainya seteleh wudhu dengan mencuci sempurna termasuk kedua kakinya.

Dia dapat berwudhu dengan mengusap di atas kedua telapak kakinya dengan usapan ringan dengan air selama 24 jam bagi orang mukim, dan selama 72 jam bagi seorang musafir.

2. Bahwa jika anda sedang junub karena mimpi basah, dan keluar mani, maka anda wajib mandi.

Adapun zakat dan haji, maka tidak wajib bagi anda selama anda tidak mempunyai harta.

Puasa tidak wajib bagi anda kecuali pada bulan Ramadhan, dan masih tersisa lima bulan.

Kami benar-benar siap untuk menjawab soal apa saja yang anda butuhkan dalam hal itu dan yang lainnya, dan sangat menantikan berita yang membahagiakan yaitu berita bahwa anda telah memeluk agama Islam.

Ya Allah, Wahai Penguasa Islam dan pemeluknya, berilah hidayah pada hamba-Mu, berilah taufik kepada-Nya, Tolonglah dia, lapangkan dadanya, terangilah cahayanya, dan janganlah Engkau jadikan seorang pun dari makhluk-Mu menguasainya.

Wallahu A’lam