Kamis 27 Jumadil Ula 1446 - 28 November 2024
Indonesian

Tidak Memungkinkan Menunaikan Shalat Pada Waktunya Disebabkan Pekerjaannya. Apa Yang Perlu Dilakukannya?

Pertanyaan

Saya hidup di Australia, saya bekerja di restoran siap saja, kebanyakan yang dijual adalah daging ayam. Saya bekerja  3 hari selama seminggu dan setiap harinya 3-4 jam terus menerus tanpa berhenti- (maksudnya seseorang bekerja selama tidak kurang dari 5 jam, tidak mendapatkan waktu untuk istirahat). Karena waktu siang pendek dan perbedaan waktu shalat, maka terjadi waktu yang saya tidak dapat menunaikan shalat di dalamnya kecuali saya menjama’ antara shalat asar dengan magrib contohnya sebelum memulai kerja atau setelahnya. Sekarang tidak ada shalat yang terlewatkan karena waktu kerjaku tidak berbenturan dengan waktu-waktu shalat. Mohon saya dibantu karena hal ini yang menjadikan saya sedih. Terima kasih

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Telah ada dalam jawaban soal no. (21958), bahwa tidak diperbolehkan mengakhirkan shalat dari waktunya disebabkan pekerjaan. Dimana Allah ta’ala telah berfirman:

رِجَالٌ لا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ يَخَافُونَ يَوْماً تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالأَبْصَارُ * لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ 

النور37 /-38

“laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan, dan supaya ALlah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” QS. An-Nur: 37-38.

Maka anda harus mengatur waktu kerja agar tidak berbenturan dengan pelaksanaan waktu shalat. Dan bersepakat dengan bagian administrasi serta mencari solusi yang tepat. Meskipun disana ada sedikit kesulitan untuk anda. seperti ada tambahan waktu kerja. Ketahuilah apa yang anda dapatkan di hati anda dengan tambahan iman karena menunaikan shalat pada waktunya dan menjaganya. Akan digantikan dari apa yang anda dapatkan kesuliat di jalan itu. Bahkan akan berubah dari kesulitan menjadi suatu kenikmatan –insyaAllah- karena anda menanggungnya karena di jalan Allah dan mencari keredoan-Nya.

Kedua:

Diantara sesuatu yang patut dipuji bagi penanya adalah kesedihannya ketika terlewatkan shalat dan menunaikan shalat bukan pada waktunya. Dan begitulah seharusnya orang mukmin. Dia akan bersedih ketika terlewatkan dari amalan shaleh. Akan tetapi seharusnya kesedihan ini menjadi pendorong untuk memperbaiki amalannya. Dan menjauhi kekurangan di dalamnya. Sementara kalau ada kesedihan di dalam hati akan tetapi terus melalaikan shalat dan melakukan pekerjaan yang jelek,, maka hal ini tidak patut.

Ketiga:

Ungkapan anda ‘Bahwa anda menjama’ antara dua shalat asar dan magrib sebelum memulai kerja atau setelahnya.

Perlu diketahui wahai saudaraku bahwa jama’ (menggabungkan) diantara shalat-shalat telah ada dalam syareat diantara dua shalat dhuhur dan asar dan antara dua shalat magrib dan isya’. Inilah shalat jama’ yang ada dalam syareat. Sementara menjama’ antara shalat asar dan magrib itu tidak ada dalam syareat. Dan tidak sah. Serta tidak ada seorangpun dari ulama’ yang mengatakannya. Dari sini, apa yang telah telah anda lakukan dengan menjama’ antara dua shalat asar dan magrib setelah terbenam matahari, maka seharusnya anda bertaubat kepada Allah, karena mengakhirkan waktu shalat asar dan berniat kuat agar tidak mengulangi lagi seperti ini.

Sementara apa yang telah anda lakukan menjama’ antara shalat asar dengan magrib sebelum masuk waktu shalat magrib yaitu (terbenamnya matahari) perlu diketahui bahwa shalat sebelum waktunya itu tidak sah. Maka shalat magrib anda tidak sah. Maka anda harus menghitung bilangan shalat yang anda lakukan shalat magrib sebelum masuk waktunya dan bersemangat untuk mengetahui bilangannya. Dengan menjadi diri dan agama anda. ketika terjadi keraguan, maka anda ambil bilangan terbanyak. Kemudian anda mengulangi lagi shalat-shalat ini dan bersegera melakukan hal itu semampu anda.

Keempat:

Seharusnya anda bersegera dengan semangat mencari solusi atas permasalahan ini, dimana hal itu tidak membutuhkan lebih dari 10 menit, anda dapat bersepakat dengan admin (HRD) untuk menggantikan beberapa menit ini sebelum atau sesudah waktu kerja. Kayaknya tidak tergambar dalam benak kalau anda tidak bisa meminta izin selama 10 menit saja. Karena kalau sekiranya anda ingin pergi ke kamar mandi, maka mereka tidak ada yang menghalangi akan hal itu. Padahal hal ini kadang membutuhkan beberapa menit bahkan lebih. terkadang di negara anda ada undang-undang yang memberikan perlindungan orang minoritas dalam kebenaran ketika melakukan syiar-syiar agamanya. Sehingga pemilik usaha akan berkomitmen dengan menghormati agama orang yang bekerja di sisinya. Bisa jadi pada diri anda undang-undang semacam ini sehingga anda bisa meminta hak anda.

Kalau tidak ada jalan lagi bagi anda, dan tidak ada solusi dengan admin (HRD)nya maka hendaknya anda mencari pekerjaan lain yang tidak bertentangan dengan shalat anda. kalau anda tidak mendapatkannya dan anda mendapatkan kepayahan dengan meninggalkan pekerjaan ini, maka diharapkan kebutuhan anda ini dapat memperbolehkan menjama’ diantara shalat-shalat dan hal itu tidak mengapa untuk anda melakukan hal itu insyaallah.

Maka anda dapat menjama’ diantara dua shalat dhuhur dan asar bisa jama’ taqdim (menunaikan di awal waktu untuk dua shalat) atau jama’ ta’khir (menunaikan di akhir waktu untuk dua shalat). Atau menjama’ antara dua shalat magrib dan isya’, baik jama’ taqdim atau jama’ ta’khir sesuai yang mudah dan gampang untuk anda.

Jama’ taqdim adalah anda menunaikan dua shalat keduanya dilakukan pada waktu yang pertama.

Jama’ ta’khir, anda menunaikan dua shalat, keduanya ditunaikan di waktu yang terakhir.

Kita memohon kepada Allah agar kita diberi taufiq untuk lebih memahami agama dan bagus dalam ucapan dan perbuatan. Dan semoga (Allah) memudahkan urusan anda.

wallahu’alam

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam