Kamis 27 Jumadil Ula 1446 - 28 November 2024
Indonesian

Hukum Pertandingan Sepak Bola Di Bulan Ramadan Dan Bincang-Bincang Ramadan

Tanggal Tayang : 24-05-2016

Penampilan-penampilan : 5992

Pertanyaan

Apa hukum pertandingan sepak bola Ramadan yang banyak dilakukan di tengah masyarakat dan bincang-bincang Ramadan?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Yang selayaknya dilakukan seorang mukmin adalah memanfaatkan musim-musim kebaikan dan memperbanyak ketaatan kepada Tuhannya Subhanu wa Ta'ala.

Di antara musim-musim kebaikan itu adalah bulan Ramadan. Betapa banyak ketaatan yang dapat dilakukan oleh seorang muslim di bulan Ramadan serta ditambah dan dilipatgandakan pahalanya.

Ramadan merupakan bulan puasa, bulan qiyamullail, tilawatil quran, zikir, doa, umrah, memberi sadaqah berbuka puasa, shadaqah, dermawan, kasih sayang terhadap orang miskin, bulan untuk i'tikaf, menjauh dari makhluk dan menghadap Allah serta bersungguh-sungguh dalam ibadah.

Keutamaannya tidak terhitung dan tidak dapat disebut satu persatu.

Pada setiap malam di dalamnya, Allah memerdekakan hambanya dari neraka. Saat itu, pintu-pintu surga dibuka, dan pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan diikat. Sebab-sebab ampunan dosa di dalamnya sangat banyak, baik dalam bentuk puasa, qiyamullail pada lailatul qadar. Orang-orang yang sesungguhnya terhalang adalah orang yang terhalang dari kebaikan bulan ini. Dan orang yang paling merugi adalah orang yang ketika bulan ini berlalu, dia tidak mendapatkan ampunan. Jika dibulan Ramadan dia tidak mendapatkan ampunan, kapan lagi dia akan mendapatkan ampunan!!

Jika dibulan Ramadan dia tidak menghadap Allah, kapan lagi dia akan menghadap Allah Ta'ala!!

Karena itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,   

رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ ) . رواه الترمذي ، رقم 3545 وصححه الألباني في صحيح الترمذي (

"Celakalah seseorang yang memasuki bulan Ramadan, kemudian bulan itu berakhir sebelum dia mendapatkan ampunan." (HR. Tirmizi, no. 3545, dishahihkan oleh Al-Albany dalam Shahih Tirmizi)

Jika dia tidak memaksimalkan kesempatan dan mengisinya dengan ketaatan di bulan ini, kapan lagi kesempatan itu terbuka?!

Seorang muslim hendaknya selalu berpindah dari satu ketaatan kepada ketaatan berikutnya, dari satu ibadah kepada ibadah berikutnya, baik dalam bentuk shalat, membaca Al-Quran, bertasbih, tahlil hingga memberi makanan buka puasa, qiyamullail, hingga taubat, istighfar di tengah malam, dst.

Telah disebutkan dalam soal no. 26869, usulan jadwal bagi seorang muslim di bulan Ramadan.

Jika ada seorang muslim yang menyia-nyiakan kesempatan waktu di bulan yang diberkahi ini, demi Allah, jika waktu-waktu itu dapat dijual, niscaya orang-orang yang berakal akan membelinya dengan segala sesuatu yang berharga. Waktu adalah kehidupan seseorang dan umurnya, pasti dia akan memiliki ujungnya. Di antara orang ada yang menghabiskan usianya dalam taat kepada Allah, di antara mereka ada yang menghabiskan waktunya untuk taat kepada setan dan hawa nafsunya. Benarlah sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam,

كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَوْ مُوبِقُهَا  (رواه مسلم، رقم 223(

"Setiap orang pergi, lalu dia menjual dirinya, ada yang memerdekakannya dan ada yang membinasakannya." (HR. Muslim, no. 223)

Maknanya adalah, "Setiap orang akan berusaha, di antara mereka ada yang menjualnya kepada Allah Ta'ala dengan ketaatan dan memerdekakannya dari azab, dan di antara mereka ada yang menjualnya kepada setan dan hawa nafsunya dengan menuruti keduanya, maka akibatnya dia akan membinasakannya." (Imam Nawawi)

Permainan-permainan tersebut, paling minimal sekali jika dilakukan di bulan ini, dia merupakan tindakan menyia-nyiakan waktu. Tidak ada yang paling berharga pada diri seseorang selain waktunya. Dia adalah umur dan kehidupannya.

Seorang penyair berkata,

Waktu merupakan sesuatu yang paling berharga untuk anda jaga,

namun saya menilainya bahwa dia adalah sesuatu yang paling mudah untuk anda sia-siakan.

Kemudian, mengapa bulan Ramadan ini dikhususkan untuk menyelenggarakan perlombaan-perlombaan tersebut. Mengapa tidak dilakukan di bulan Syawal atau Sya'ban?

Mengapa bulan Ramadan dikhususkan dengan tayangan sinetron dan selainnya yang dipersiapkan oleh berbagai chanel. Hingga akhirnya orang-orang sudah hafal bahwa bulan Ramadan merupakan bulan pertandingan bola dan tayangan sinetron serta bulan untuk begadang... dst.

Mereka melupakan hikmah yang Allah Taala kehendaki dari kewajiban puasa di bulan Ramadan. Ketahuilah, bahwa dia adalah takwa kepada Allah Ta'ala,

. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ )سورة البقرة: 183)

«Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,” SQ. Al-Baqarah: 183

Dimana mereka dari ketakwaan dan amal ketaatan serta meninggalkan perkara-perkara yang Allah haramkan?

Seorang mukmin hendaknya berakal dan menguatkan jiwanya serta tidak memperturuti hawa nafsunya. Jika tidak, maka dirinya akan menyesal di saat tidak bermanfaat lagi penyesalan.

Merugilah orang yang menyia-nyiakan Ramadan dengan permainan dan kesia-siaan serta begadang bukan dalam rangka taat kepada Allah, hingga Ramadan selesai, tidak ada yang bertambah padanya kecuali dosa. Sungguh sangat rugi.

Kita mohon kepada Allah, semoga kondisi kaum musilimin menjadi lebih baik dan semoga mereka dikembalikan kepada agama mereka. Dan semoga kita dipertemukan dengan Ramadan serta ditolong dalam ketaatan dan ibadah yang baik serta diterima semua amal saleh, sesungguhnya Dia Maha Dekat dan Maha Mengabulkan.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam