Kami memohon donasi dengan suka rela untuk mendukung situs ini, agar situs anda -islamqa.info – berkelanjutan dalam melayani Islam dan umat Islam insyaallah
Alhamdulillah.
Untuk mengetahui perbedaan antara kedua jenis hadits di atas, maka seharusnya dijelaskan terlebih dahulu definisi masing-masing dari keduanya, dan menjelaskan gambaran yang dijelaskan oleh para ulama tentang sifat-sifat kedua jenis hadits tersebut. Lalu kemudian menentukan persamaan dan perbedaan dari keduanya, maka dari itu:
Pertama:
Para ulama telah menyebutkan bahwa cirri-ciri hadits mungkar adalah sebagai berikut;
Kedua:
Hadits Mudhtharib adalah julukan yang disampaikan oleh para ulama pada gambaran berikut ini:
(Baca: Tadrib Ar Rawi: 2/308 dan An Nukat karya Ibnu Hajar: 2/773)
Ketiga:
Dari penjelasan di atas sudah menjadi jelas perbedaan antara hadits mungkar dan hadits mudhtharib dari dua sisi:
Pertama:
Bahwa hadits mungkar disebutkan karena kesendirian seseorang rawi yang sebenarnya tidak sendirian, karena tidak dikenal, atau lemah pada riwayatnya karena belum diteliti, yaitu; julukan sebagai hadits mungkar ini tidak disyaratkan adanya banyak riwayat yang satu sama lain saling menyelisihi. Adapun hadits mudhtharib tidak disematkan kecuali pada hadits yang bersumber dari beberapa versi, lalu beberapa versi tersebut berbeda-beda yang tidak memungkinkan untuk digabungkan atau ditarjih.
Kedua:
Perbedaan lainnya adalah jika terjadi periwayatan dari banyak jalur maka kita lihat, jika kita mampu menentukan yang lebih rajih (kuat) maka yang marjuh (lemah) dijuluki sebagai hadits mungkar. Namun tidak kita juluki dengan hadits mudhtharib kecuali jika beberapa versi tersebut sama-sama kuatnya dan tidak bisa ditarjih salah satunya.
Wallahu A’lam