Kami memohon donasi dengan suka rela untuk mendukung situs ini, agar situs anda -islamqa.info – berkelanjutan dalam melayani Islam dan umat Islam insyaallah
Hoby saya adalah membaca kisah-kisah asing yang menyentuh hati. Terkadang di dalamnya menceritakan deskripsi tentang hubungan badan secara rinci antara aktor lelaki dan aktor wanita. Perlu diketahui saya juga shalat dan berhijab, banyak bertakwa kepada Allah, dan sebelumnya saya tidak mempunyai hubungan dengan pemuda. Akan tetapi saya wanita romantis senang mendengarkan musik dan menonton film-film romantik akan tetapi yang menjadi fikiranku adalah histori-historinya.
Alhamdulillah.
Pertama:
Membaca cerita-cerita dan riwayat-riwayat picisan, berdampak banyak kerusakan. Apalagi pembaca lelaki atau wanita pada usia muda, diantara kerusakannya adalah menggerakkan syahwat dan menggelorakan nafsu. Dan memberi peluang luas untuk berkhayal dan berpikir tabu. Hati terikat dengan aktor dalam kisah baik aktor lelaki maupun wanitanya. Menyibukkan waktu dengan yang tidak bermanfaat untuk agama dan dunia, bahkan lebih banyak merusaknya. Telah datang syareat ini dengan menutup pintu-pintu yang mengarah kepada yang haram, maka diperintahkan menahan pandangan, melarang berduaan serta mendayu dayukan ucapannya dan semisalnya yang menggerakkan dan menimbulkan (syahwat) mengarah kepada kekejian (perzinaan). Tidak diragukan lagi bahwa membaca riwayat-riwayat seperti ini, akan berlawanan sekali dengan hal itu. Karena akan mendorong untuk berkenalan dengan para lelaki, (hatinya) terpaut dengannya dan dengan gambar-gambar dan bentuknya. Serta cara mereka berkomunikasi dengan para wanita. Ditambah lagi dengan menampakkan gambar-gambar skandal percintaan, kegilaan, pertemuan dan yang dilarang. Kalau seperti itu, maka tidak diragukan lagi akan keharamannya.
Kedua:
Mendengarkan musik itu haram berdasarkan banyak dalil, dimana telah disebutkannya pada jawaban soal no. (5000 ) dan no. (152009 )
Ketiga:
Menonton film-film romantis, dikatakan seperti apa yang dikatakan pada membaca riwayat-riwayat picisan, bahkan film lebih besar mudhorot dan kerusakannya. Karena mengandung visual arti dan gambar dan gerakan serta momen-momen, di dalamnya juga dipertontonkan aurat, melihat perzinaan disertai dengan musik yang seringkali menyertainya. Di dalamnya juga menimbulkan gerakan syahwat, menggelorakan nafsu serta mengajak keperzinaan. Hal itu tidak asing lagi bagi orang berakal. Yang anehnya kenapa anda tidak merasa khawatir menonton film-film ini.
Kesimpulannya:
Semuanya itu dilarang. Dan ia termasuk salah satu pintu yang diharamkan dan berdosa. Pelakunya dalam kondisi bahaya sekali, Nabi sallallahu’alaihi wa sallalm bersabda:
إِنَّ اللَّهَ كَتَبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ حَظَّهُ مِنْ الزِّنَا أَدْرَكَ ذَلِكَ لا مَحَالَةَ ، فَزِنَا الْعَيْنِ النَّظَرُ ، وَزِنَا اللِّسَانِ الْمَنْطِقُ ، وَالنَّفْسُ تَمَنَّى وَتَشْتَهِي ، وَالْفَرْجُ يُصَدِّقُ ذَلِكَ كُلَّهُ وَيُكَذِّبُهُ رواه البخاري (6243) ومسلم (2657)
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan dari Bani Adam bagian dari zina, dia pasti bisa merasakan hal itu, zina mata adalah penglihatan, zina mulut adalah ucapan, zina nafsu adalah angan-angan dan keinginan. Sementara kemaluan yang membenarkan atau mendustakan hal itu semua. HR. Bukhori, (6243) dan Muslim, (2657).Dan dalam redaksi Muslim :
كُتِبَ عَلَى ابْنِ آدَمَ نَصِيبُهُ مِنْ الزِّنَا مُدْرِكٌ ذَلِكَ لا مَحَالَةَ ، فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ ، وَالأُذُنَانِ زِنَاهُمَا الاسْتِمَاعُ ، وَاللِّسَانُ زِنَاهُ الْكَلامُ ، وَالْيَدُ زِنَاهَا الْبَطْشُ ، وَالرِّجْلُ زِنَاهَا الْخُطَا ، وَالْقَلْبُ يَهْوَى وَيَتَمَنَّى ، وَيُصَدِّقُ ذَلِكَ الْفَرْجُ وَيُكَذِّبُهُ
“Dicatat pada Bani Adam bagian dari zina, dan pasti dia mandapatkannya. Kedua mata zinanya adalah pandangan, kedua telinga zinanya adalah mendengarkan, mulut zinanya adalah perkataan. Tangan zinanya adalah pukulan, sementara kaki zinanya adalah melangkah, dan hati adalah keinginan dan angan-angan. Hal itu dibenarkan atau didustakan dengan kemaluan.
Maka silahkan direnungkan hadits yang mulia ini, lihatlah terkait dengan film-film yang anda sebutkan, karena menontonya termasuk dalam kategori zina kedua mata, kedua telinga dan hatinya juga ada keinginan dan angan-angan. Kami memohon kepada Allah keselamatan dan kesehatan.Perlu anda ketahui bahwa meninggalkan sesuatu yang haram itu suatu keharusan yang harus langsung ditinggalkan. Bahwa dosa setelah dosa itu dapat membuat kegelapan hati. Sebagaimana sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا أَخْطَأَ خَطِيئَةً نُكِتَتْ فِي قَلْبِهِ نُكْتَةٌ سَوْدَاءُ ، فَإِذَا هُوَ نَزَعَ وَاسْتَغْفَرَ وَتَابَ سُقِلَ قَلْبُهُ ، وَإِنْ عَادَ زِيدَ فِيهَا حَتَّى تَعْلُوَ قَلْبَهُ ، وَهُوَ الرَّانُ الَّذِي ذَكَرَ اللَّهُ ( كَلا بَلْ رَانَ عَلَى قُلُوبِهِمْ مَا كَانُوا يَكْسِبُونَ ) رواه الترمذي (3334) وابن ماجة (4244) وحسنه الألباني في صحيح الترمذي
“Sesungguhnya seorang hamba ketika melakukan suatu kesalahan, maka akan ada satu titik hitam di hatinya. Kalau diambil dan beristigffar dan bertaubat maka hatinya akan kembali bening. Kalau kembali melakukan maka akan ditambah (titik hitam di hatinya) sampai menutupi hatinya. Yaitu termasuk penutup yang disebutkan oleh Allah dalam firman-Nya (Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutupi hati mereka) QS. Al-Mutoffifin: 14. HR. Tirmizi, (3334) dan Ibnu Majah, (4244) dihasankan oleh Albany di Shoheh Tirmizi.
Perlu anda ketahui juga, bahwa siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, maka Allah akan menggantikanya dengan yang lebih baik lagi. Maka bersegeralah untuk bertaubat nasuha (benar-benar bertaubat dengan jujur), tinggalkan semua hal-hal yang diharamkan ini. Sibukkan diri anda yang bermanfaat untuk agama dan dunia anda. perbanyak membaca Qur’an, mengkaji perjalanan hidup Nabi sallallahu’alaihi wa sallam. Perjalanan hidup para ummahatul mukminin, biografi para shabat Nabi radhiallahu’anhum ajma’in. dengarkan ceramah-ceramah yang bermanfaaat yang mengingatkan anda kepada Allah. untuk mengajak kepada kehidupan akhirat dan menahan diri anda dari yang haram..
Kami memohon kepada Allah untuk kami dan anda semoga mendapat taufiq, ketetapan dan petunjuk.
Wallahu’alam