Kamis 27 Jumadil Ula 1446 - 28 November 2024
Indonesian

Puasa Ayyamul Biedh Mengikuti Kalender Hijriyah Bukan Miladiyyah

Pertanyaan

Saya adalah seorang muslim yang baru saja masuk Islam dan saya telah memulai melaksanakan dari syi’ar-syi’ar agama Islam dan diantaranya adalah puasa Ramadhan dan hal ini sangat membahagiakan saya dan saya berkeinginan untuk senantiasa melaksanakan puasa-puasa sunnah, saya sedikit mengetahui bahwasannya puasa tanggal 13,14,15, setiap bulannya merupakan puasa sunnah yang sangat dianjurkan yang disebut dengan puasa Ayyamul Biedh, saya telah melaksanakan puasa tersebut akan tetapi pelaksanaannya mengikuti hitungan kalender miladiyyah, maka apakah yang telah saya lakukan ini bisa dibenarkan dan termasuk amal shalih ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Mudah-mudahan anda senang dengan anugrah Allah kepada anda yang telah memberi anda petunjuk kepada agama ini yang menjadikan anda mendapatkan kelezatan dari melaksanakan ketaatannya dan anda merasakan kenikmatan dengan ibadah puasa tersebut yang ia merupakan bentuk ibadah yang paling mulia dan paling utama, dan inilah sekelumit paparan bagi anda tentang keutamaan-keutamaan yang berkaitan dengan  puasa :

Keutamaan puasa amatlah agung dan yang demikian itu terdapat pada hadits-hadits yang shahih : Sesungguhnya Allah telah mengkhususkan puasa untuk diri-Nya dan Dialah yang langsung akan memberikan pahalanya dan melipat gandakan pahala bagi orang yang berpuasa tanpa ada batasannya sebagaimana yang terdapat dalam hadits :  

( إلا الصيام فإنه لي وأنا أجزي به ) البخاري 1904 ،

(Melainkan puasa maka sesunguhnya puasa khusus untukku dan saya yang langsung akan memberikan pahalanya ) Al Bukhari 1904.

( Dan sesungguhnya pahala puasa tidak ada yang bisa menyamainya ) An Nasaa’i 4/165 dan hadits tersebut dalam Shahih At Targhieb 1/413, ( Dan sesungguhnya doa orang yang sedang berpuasa tidak akan ditolak ) Hadits Riwayat Al Baihaqi 3/345 dan hadits tersebut terdapat pada As Silsilah As Shahihah 1797,

( وأن للصائم فرحتين إذا أفطر فرح بفطره وإذا لقي ربّه فرح بصومه ) رواه  مسلم 2/807  ،

( Dan sesungguhnya bagi orang yang berpuasa akan memperoleh dua kebahagiaan yaitu ; kebahagiaan tatkala ia berbuka dan ketika berjumpa dengan Tuhannya ia berbahagia dengan puasanya ) Hadits riwayat Muslim 2/807.

( وأن الصيام يشفع " للعبد يوم القيامة  يقول : أي ربّ منعته الطعام والشهوات بالنهار فشفعني فيه ) " رواه أحمد 2/174 وحسّن الهيثمي إسناده : المجمع 3/181 وهو في صحيح الترغيب 1/411 ،

( Dan sesungguhnya puasa akan memberikan syafa’at kepada seorang hamba nanti pada hari kiamat, puasa berkata : “ Wahai Tuhan aku telah mencegah dia makan dan minum serta menyalurkan syahwatnya di siang hari maka jadikanlah akau syafa’at baginya ”) Diriwayatkan oleh Imam Ahmad 2/174 dan dihasankan Sanadnya oleh Ibnu Hajar Al Haitsami dalam Al Majma’ Az Zawaaid 3/181 dan hadits tersebut juga disebutkan dalam Shahih At Targhieb 1/411.

Dan sesungguhnya ( Bau mulut orang yang berpuasa lebih disukai atau lebih harum di sisi Allah dari pada bau minyak kesturi ) Hadits Riwayat Muslim 2/807, dan sesungguhnya ( Puasa itu akan menjadi perlindungan dan penyelamat serta benteng yang akan membentengi dari api neraka ) Hadits riwayat Ahmad 2/402 dan hadits tersebut juga terdapat pada Shahih At Targhieb 1/411 dan Shahih Al Jami’ 3880, dan sesungguhnya ( Barangsiapa yang berpuasa suatu hari di jalan Allah maka Allah akan menjauhkan wajahnya  karena sebab puasanya tadi dari api neraka sejauh tujuh puluh tahun ) hadits riwayat Muslim 2/808, dan sesungguhnya ( Barangsiapa yang berpuasa suatu hari untuk mencari keridloan Allah kemudian dia dimatikan dalam keadaan sedang berpuasa maka Allah akan memasukkannya ke dalam surga ) Hadits Riwayat Ahmad 5/391 dan hadits tersebut juga terdapat pada Shahih At Targhieb 1/412.

 وأن (ّ في الجنة بابا  يُقال له الريان يدخل منه الصائمون لا يدخل منه أحد غيرهم فإذا دخلوا أُغلق فلم يدخل منه أحد ) البخاري1797

Dan sesungguhnya ( Di dalam surga ada satu pintu yang disebut dengan Ar Royyaan yang akan masuk ke dalam pintu tersebut orang-orang yang dahulu di dunia biasa berpuasa yang tidak akan memasukinya seorangpun selain mereka, maka jika mereka semua telah memasukinya maka pintu surga tersebut akan ditutup dan tidak ada seorangpun yang akan memasukinya ) Al Bukhari 1797.

Dan puasa sunnah atau Tathawwu’ menggantikan kekurangan puasa wajib, dan diantara contoh-contohnya adalah; puasa ‘Asyura, puasa Arofah, puasa Ayyamul Biedh, puasa hari Senin dan Kamis, puasa enam hari Syawwal dan memperbanyak puasa di bulan Muharram dan Sya’ban.

Dan yang dimaksud dengan Ayyamul biedh adalah tanggal tiga belas, empat belas dan lima belas di setiap bulan Hijriyyah sebagaimana firman Allah Ta’ala :

( يسألونك عن الأهلّة قل هي مواقيت للناس والحجّ )

(Mereka bertanya kepadamu Muhammad tentang bulan sabit, Katakanlah itu adalah petunjuk waktu bagi manusia dan ibadah haji...) Al Baqarah 189.

Petunjuk bagi ibadah-ibadah yang disyari’atkan dalam Islam seperti Haji, puasa dan lain sebagainya serta penentu bilangan bagi [ perempuan yang diceraikan, perempuan yang ditinggalkan oleh suaminya dan lain-lain ] yang kesemua itu berdasarkan hitungan bulan Qamariyyah bukan bulan Syamsiyyah, dan puasa yang anda melakukannya dengan hitungan bulan Miladiyyah secara umum tidak sesuai dan menepati hitungan hari di bulan Hijriyyah, akan tetapi apapun kondisinya insya Allah puasa yang anda telah melakukannya tetap akan mendapatkan pahala karena dianggap sebagai ibadah Sunnah karena Allah Ta’ala, akan tetapi jika anda menginginkan pahala secara khusus dengan puasa Ayyamul Biedh sesuai dengan apa yang diwasiatkan oleh baginda Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam, maka hendaknya anda mulai berinteraksi dengan kalender Hijriyyah atau qamariyyah dan anda bisa menyesuaikan puasa anda berdasarkan kalender hijriyyah, dan kami memohon kepada Allah agar senantiasa menambahkan untuk anda keutamaan-keutamaan-Nya dan meneguhkan anda di atas agama-Nya serta memberikan anda Taufiq-Nya untuk mengerjakan amalan dengan keridhaan-Nya dan mencurahkan bagi anda pahala dan imbalan yang melimpah karena DIA adalah sang Maha Mendengar dan Menerima doa dan jangan sampai anda lupa mendoakan kami disaat anda sedang berpuasa. Dan Shalawat serta Salam Allah semoga tetap terlimpah kepada junjungan kita Nabi Muhammad, para keluarganya dan para sahabat-sahabatnya.

Refrensi: Syeikh Muhammad Sholih Al-Munajid