Kamis 27 Jumadil Ula 1446 - 28 November 2024
Indonesian

Was-was Syetan, Sebab dan Metode Penyembuhannya

Pertanyaan

Problematiku banyak sekali, saya telah bertambah ilmu tentang keislaman, akan tetapi sekarang dan ujian semakn dekat, mohon nasehat terkait dengan keraguan dan syubhat yang saya tidak dapat berbicara (memberikan jawabannya), maksudku adalah syubhat seperti: apakah memang benar Muhammad sallallahu’alaihi wa sallam itu benar-benar seorang nabi? Dan syubhat yang mirip dengan hal ini, sementara saya tidak bisa fokus pada pelajaranku, mohon nasehatnya untuk diriku.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Sesuatu yang bagus kalau anda merasa gelisah, dan anda merasakan kesulitan apa yang menimpa anda, dan sesuatu yang bagus juga, ketika anda koresponden dengan kami untuk meminta nasehat dan arahan. Hal ini menunjukkan akan hidupnya hati anda, dan cerdasanya akal anda. kita memohon kepada Allah agar Dia memberikan taufik kepada anda dengan apa yang diredoi-Nya.

Kedua:

Kondisi yang menimpa anda wahai saudaraku yang mulia dinamakan ‘Gangguan was-was’. Kami ingin menenangkan anda dan memberi kabar gembira kepada anda, dengan beberapa hal berikut ini:

  1. Bahwa was-was ini tidak terbangun hukum apapun, sehingga tidak jatuh dalam perceraian, tidak dihukumi dalam sumpah, tidak membatalkan bersuci, begitu juga tidak sampai mengeluarkan seorang muslim dari agamanya, kalau sekiranya was-was itu terkait dengan salah satu dasar aqidah (keyakinan), kalau terpaksa datang was-was sampai pada tingkatan akan keberadaan Allah, atau keimanan kepada Nabi Muhammad sallallahu’alaihi wa sallam, kesemuanya itu tidak ada hukum diatasnya. Oleh karena itu tenangkanlah diri anda meskipun syetan melakukan dengan berbagai macam tipu dayanya dengan keras. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Nabi sallallahu’aliahi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ تَجَاوَزَ لِي عَنْ أُمَّتِي مَا وَسْوَسَتْ بِهِ صُدُورُهَا مَا لَمْ تَعْمَلْ أَوْ تَكَلَّم رواه البخاري ( 2391 ) ومسلم (127)

“Sesungguhnya Allah memaafkan untuk ummatku sifat was-was dalam dadanya selagi dia belum berbuat atau berkata. HR. Bukhori, (2391) dan Muslim, (127)

Al-Hafidz Ibnu Hajar rahimahullah mengatakan,”Maksudnya adalah meniadakan kesulitan apa yang terjadi pada diri seseoranga sampai terjadi pada perbuatan dan anggota tubuh atau perkataan dengan lisan yang sesuai dengan hal itu. Maksud dengan was was adalah keraguan sesuatu pada jiwa, tanpa merasa tenang dan tetap padanya. (Fathul Bari, (5/161).

Silahkan melihat jawaban secara terperinci dan penting oleh Syekh Ibnu Utsaimin pada jawaban soal no. (10160 ). Di dalamnya ada fatwa tidak terjadi kesusahan bagi orang Islam dari was was terkait dengan dzat Allah atau Rasul-Nya sallallahu’alaihi wa sallam atau agama-Nya.

  1. Sesungguhnya was was ini menunjukkan –insyaallah – akan keimanan dan keyakinan. Oleh karena itu Syetan berusah keras dengan was was ini, kalau sekiranya dia melihat pada diri anda ada keimanan dan konsistensi, maka dia tidak akan berusaha keras membuat tipu daya semacam ini. Dan was was itu, apalagi anda merasa agung dari ucapan apa yang diwas waskan syetan kepada anda.

Kami tidak mengatakan kepada anda sekedar pemanis kata saja kepada anda, bahkan hal itu telah ditegaskan oleh Nabi sallallahu’alaihi wa sallam dan itu yang difahami oleh para ulama’ ummat yang benar-benar jujur. Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

يَأْتِي الشَّيْطَانُ أَحَدَكُمْ فَيَقُولُ مَنْ خَلَقَ كَذَا مَنْ خَلَقَ كَذَا حَتَّى يَقُولَ مَنْ خَلَقَ رَبَّكَ فَإِذَا بَلَغَهُ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ وَلْيَنْتَهِ .
رواه البخاري ( 3102 ) ومسلم ( 134

“Syetan akan mendatangi kepada salah satu diantara kalian dan mengatakan,”Siapa yang menciptakan ini, siapa yang menciptakan ini sampai dia mengatakan siapa yang menciptakan Tuhanmu. Kalau sudah sampai disitu, maka berlindunglah dengan nama Allah dan berhenti. HR. Bukhori, (3102) dan Muslim, (134).

                    Dalam riwayat Muslim,”Saya beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.

                    Dalam riwayat lainnya dari Abu Hurairah berkata:

 جَاءَ نَاسٌ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَسَأَلُوهُ إِنَّا نَجِدُ فِي أَنْفُسِنَا مَا يَتَعَاظَمُ أَحَدُنَا أَنْ يَتَكَلَّمَ بِهِ ، قَالَ : وَقَدْ وَجَدْتُمُوهُ ؟ قَالُوا : نَعَمْ ، قَالَ : ذَاكَ صَرِيحُ الْإِيمَانِ  . رواه مسلم ( 132

“Ada sekelompok manusia dari kalangan para shahabat Nabi sallallahu’alaihi wa sallam mendatangi Nabi dan mereka bertanya,”Sesungguhnya kami mendapatkan pada diri kami, dimana salah satu diantara kami merasa berat kalau mengatakannya. Beliau bertanya,”Apakah benar apa yang kalian dapatkan? Mereka menjawab,”Ya. Kemudian beliau bersabda,”Itu adalah keimanan yang jelas. HR. Muslim, (132).

Nawawi rahimahullah mengatakan,”Artinya bahwa syetan menggoda dengan was was kepada orang yang dia telah putus asa dari godaannya, sehingga dia memberikan was was karena ketidak mampuan dalam menggodanya. Sementara orang kafir, maka akan didatangi sesuai dengan keinginan dia. Tidak cukup hanya dengan was was, bahkan dibuat permainan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Maka arti dari hadits ini adalah sebab adanya was was itu adalah benar-benar keimanan atau was was itu alamat kebenaran keimanannya. Dan pendapat ini adalah pilihan al-Qodhi Iyad, (Syakhu Muslim, (2/154).

  1. Sesungguhnya obat dari was was ini gampang sekali, tiada lain kecuali anda berkomitmen dengan perintah-perintah Nabi sallallahu’aliahi wa sallam. Meninggalkan terus menerus dari was was itu, berpaling darinya, dan meminta perlindungan. Dan mengucapkan ‘Saya beriman kepada Allah’, menyibukkan diri dengan keagungan Allah ta’ala, mengingat-Nya, berdoa kepada-Nya dan bershalawat kepada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam.

Nawawi rahimahullah mengatakan,”Sementara sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam (Hendaknya meminta perlindungan kepada Allah dan berhenti) artinya adalah kalau terjadi pada anda was was ini, maka kembalikan kepada Allah ta’ala dalam menolak kejelekan darinya. Berpaling dari pikiran itu, hendaknya anda ketahui bahwa bahaya ini berasal dari was wasnya syetan. Sesungguhnya dia berusaha untuk merusak dan menggodanya, maka berpalinglah dari mendengarkan dari was was itu, dan bersegera melakukan kesibukan lainnya. Wallalahua’lam (Syarkh Muslim, (2/155, 156)

Para Ulama’ yang tergabung dalam Al-Lajnah Ad-Daimah ditanya,”Saya seorang pemuda Islam, baru memulai berkomitmen, dan menimpa pada diriku banyak gangguan dari syetan. Setiap kali saya mampu mengalahkannya, maka akan mendatangi kepada diriku sesuatu yang lainnya lagi, setelah saya sampai pada fase yang bagus berkomitmen lagi. Dan saya melihat – segala puji dan pemberian dari Allah – bahwa saya sudah lebih baik lagi dari orang yang ada disekitarku. Sayamulai melihat orang yang saya lihat sebelumnya kurang berkomitmen dibanding diriku sekarang saya melihat kondisinya lebih baik dari diriku. Dan lebih dahulu dalam melakukan ketaatan kepada Allah. ketika saya melihat diriku, saya dapatkan kegalauan yang sangat. Dimana saya jauh dari komitmen sebelumnya. Sementara saya mencoba melawan syetan dari semua caranya. Dan saya tidak mendapatkan pada dadaku tercabik cabik dari dalam atau yang menggodaku dari kebatilan yang ditaruh syetan pada dadaku. Bahwa was was ini tidak pernah meninggalkan sebentarpun pada setiap gerakan, pada setiap ketenangan di masjid, di jalanan, di rumah dan di sekolah. Apakah ada orang yang membantu disampingku dihadapan syetan ini. Apakah ada orang yang diberikan Allah untuk membantuku?

Maka mereka menjawab,”Kami nasehatkan kepada anda agar meninggalkan was was, berpaling darinya dan memperbanyak dengan membaca Al-Qur’an, melakaukan amalan-amalan sholeh, kembali kepada Allah, merendahkan diri kepada-Nya, berdoa kepada Allah subhanhu agar membantu menghilangkan tipu daya syetan dan menetapkan anda dalam kebenaran. Dan meluruskan jalan anda. karena Dia Subhanahu ditangan-Nya ubun-ubun semua hamba baik itu manusia maupun jin. Memalingkannya sesuai dengan apa yang Dia kehendaki. Berhati-hati dengan bangga akan ibadah anda dan terlena dengan kebaikan prilaku anda serta banyaknya amalan sholeh anda. jangan anda melihat tentang urusan akhirat kepada orang yang lebih rendah dibandingkan anda, karena hal itu akan terjerumus pada bangga diri, dan melakukan sedikit amalan sholeh, dan lambat melakukannya. Sementara syetan mempermainkan seorang muslim, dan menghalangi keinginan kuatnya dari kebaikan. Lihatlah kepada orang yang lebih baik dibandingkan anda dalam berpegang teguh dengan kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya sallallahu’alaihi wa sallam dan berpegang teguh dengan hal itu serta menjaga kuat atasnya. Karena hal itu akan lebih semangat melakukan amalan sholeh dan bersegera mengharap ampunan dan rahmat Allah, bangkit mendapatkan derajat tinggi, kenikmatan yang abadi. Semoga Allah menetapkan anda dalam kebenaran, dan memberikan petunjuk kepada anda kepada jalan yang lurus dan menghilangkan was was dari diri anda.

Kami nasehatkan kepada anda juga dengan membaca buku ‘Talbiisu Ibliis’ karangan Abul Faraj Ibnu al-Jauzi, karena beliau telah memberi perhatian tulisan dalam tema ini. Kami memohon semoga anda dapat mengambil manfaat dengan bacaannya ini.

Syekh Abdul Aziz bin Baz, Syekh Abdur Rozzaq Afifi, Syekh Abdullah Gudyan, Syekh Abdullah bin Qo’ud (Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, (2/194).

Silahkan melihat perincian penting dalam tema ini di jawaban pada soal-soal ini, (12315 ), (25778 ) dan (62839 ).

Maka jangan risau saudaraku penanya, sungguh saya telah melihat anda kabar gembira, dan solusi-solusi. Tiada lain sekarang anda Cuma mengambil nasehat dari para ulama’, dimulai dari nasehat Nabi sallallahu’alaihi wa sallam, kami memohon kepada Allah agar anda dapat melawan syetan, dan dimudahkan bagi anda melakukan kebaikan dimana saja anda berada.

Wallahua’lam

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam