Kamis 20 Jumadil Ula 1446 - 21 November 2024
Indonesian

PERMUSUHAN SETAN TERHADAP MANUSIA

13308

Tanggal Tayang : 13-01-2013

Penampilan-penampilan : 37616

Pertanyaan

Saya ingin mengetahui sebagian informasi tentang setan, apakah anda dapat membantuku?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Ketika iblis menolak bersujud kepada Adam, maka Allah mengusir dari langit. Dan dia berhak mendapatkan laknat Allah sampai dhari kiamat. Maka Allah berfirman terkait dengannya:

فاخرج منها فإنك رجيم ، وإن عليك لعنتي إلى يوم الدين   (سورة ص: 77-78)

“Allah berfirman: "Maka keluarlah kamu dari surga; sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk. Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai hari pembalasan." (QS. Shaad: 77-78)

Kemudian dia meminta kepada Allah untuk ditangguhkan sampai hari kebangkitan, maka Allah telah memberikan tangguh dalam firman-Nya:

“Iblis menjawab: 'Beri  tangguhlah sayasampai waktu mereka dibangkitkan.' Allah berfirman: 'Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh." (QS. Al-A’raf:  14-15)

Ketika iblis telah merasa aman dari kebinasaan, maka dia membangkang:

“Iblis menjawab:  'Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (QS. Al-A’raf:  16-17)

Ketika iblis mengatakan seperti itu, maka Allah berfirman kepadanya,

“Dia (iblis) berkata: "Terangkanlah kepadaku inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya benar-benar akan aku sesatkan keturunannya, kecuali sebagian kecil." Tuhan berfirman: "Pergilah, barangsiapa di antara mereka yang mengikuti kamu, maka sesungguhnya neraka Jahannam adalah balasanmu semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. Dan hasunglah siapa yang kamu sanggupi di antara mereka dengan ajakanmu, dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah mereka. Dan tidak ada yang dijanjikan oleh setan kepada mereka melainkan tipuan belaka.” (Qs. Al-Isra: 62-64)

Dari sini setan telah mengumumkan permusuhaan busuk kepada anak Adam. Maka dia memulai dengan menghias kemaksiatan dan menggoda dengan mereka untuk melakukan  perkara haram dan kemunkaran. Sehingga banyak orang terpedaya, sehingga terjerumus dalam kemaksiatan dan kemunkaran.

ولقد صدق عليهم إبليس ظنه فاتبعوه إلا فريقاً من المؤمنين   (سورة سبأ: 20)

“Dan sesungguhnya iblis telah dapat membuktikan kebenaran sangkaannya terhadap mereka lalu mereka mengikutinya, kecuali sebahagian orang-orang yang beriman.” (QS  Saba: 20)

Semua prilaku anak adam, seperti kekufuran, pembunuhan, permusuhan, kebencian, merebaknya kejelekan dan perzinaan, para wanita yang bersolek di muka mumum, meminum khamar, menyembah berhala dan melakukan dosa besar, itu semua adalah jalan setan untuk menghalangi manusia dari jalan Allah dan merusak orang-orang agar terjerumus bersamanya ke dalam neraka Jahanam.

يا أيها الذين آمنوا إنما الخمر والميسر والأنصاب و الأزلام رجس من عمل الشيطان فاجتنبوه لعلكم تفلحون ، إنما يريد الشيطان أن يوقع بينكم العداوة والبغضاء في الخمر والميسر ويصدكم عن ذكر الله وعن الصلاة فهل أنتم منتهون  (سورة المائدة : 90-91)

“Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan seitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. Sesungguhnya setan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; maka berhentilah kamu (dari mengerjakan pekerjaan itu).” (QS. Al-Maidah:  90-91)

Allah telah memperingatkan kepada kita berjalan di belakang setan dan mengikuti langkah-langkah setan dalam firman-Nya: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah setan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah setan, maka sesungguhnya setan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.” (QS. An-Nur: 21)

Kalau seseorang berpaling dari Allah, maka setan akan menguasainya dan mengajaknya kepada kerusakan dan kecongkakan, “Tidakkah kamu lihat, bahwasanya Kami telah mengirim setan-setan itu kepada orang-orang kafir untuk menghasung mereka berbuat ma'siat dengan sungguh-sungguh?,” (QS. Maryam:  83)

Setiap orang yang berpaling dari Allah dan berjalan di belakang setan, maka dia telah merusak diri dan rugi dunia akhirat.

"Barangsiapa yang menjadikan setan menjadi pelindung selain Allah, maka sesungguhnya ia menderita kerugian yang nyata.” (QS. An-Nisa: 119)

Setan telah menempuh cara yang menarik perhatian, sehingga kebanyakan orang tertipu dan terbuai untuk melakukan amalan-amalan buruk, sehingga menyeret mereka ke neraka jahanam, dan itu adalah tempat yang paling jelek.

“Setan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal setan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. Mereka itu tempatnya Jahannam dan mereka tidak memperoleh tempat lari dari padanya.” (QS. An-Nisaa: 120-121)

Permusuhan setan dengan Adam dan keturunannya adalah permusuhan lama. Ketika Allah mempersilahkan Adam bersama istrinya untuk tinggal di surge, setan setan mendatangi Adam dan menggodanya melakukan kemaksiatan. Adam mengikutinya dengan perkiraan dia bersikap jujur (dalam memberikan nasehat). Sehingga Adam berbuat maksiat kepda Allah dan akhirnya dikeluarkan dari surge, namun kemudian  dia  bertaubat dan Allah menerima taubatnya. Allah telah memperingatkan kepada kita agar jangan taat kepada setan dalam firman-Nya:

يا بني آدم لا يفتننكم الشيطان كما أخرج أبويكم من الجنة (سورة الأعراف: 27(

“Hai anak Adam, janganlah sekali-kali kamu dapat ditipu oleh setan sebagaimana ia telah mengeluarkan kedua ibu bapamu dari surga.” (QS. Al-A’raf: 27)

Ketika permusuhan setan kepada manusia Nampak dengan jelas, maka Allah memerintahkan kepada kita untuk berhati-hati dengannya. Dan mengumumkan peperangan dengannya dan serta permusuhan dengannya.

“Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia musuh(mu), karena sesungguhnya setan-setan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.”  (QS. Fatir: 6)

Allah telah memberikan kepada kita petunjuk dengan memohon perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk setiap kali kita ada keinginan untuk berbuat kemaksiatan dalam firman-Nya: “Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Fushilat: 36)

Pada hari kiamat, hari kejujuran dan keadilan. Maka setan mengaku akan kejahatannya dan mengumumkan  di hadapan para makhluk bahwa Allah adalah benar sementara dia adalah pembohong. Tidak ada celaan baginya, akan tetapi celaan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikutinya. Setiap orang yang mengikutinya akan menyesal, akan tetapi waktu itu tidak bermanfaat lagi penyesalan itu.

وقال الشيطان لما قضي الأمر إن الله وعدكم وعد الحق ووعدتكم فأخلفتكم وما كان لي عليكم من سلطان إلا أن دعوتكم فاستجبتم لي فلا تلوموني ولوموا أنفسكم ما أنا بمصرخكم وما أنتم بمصرخي إني كفرت بما أشركتمونِ من قبل إن الظالمين لهم عذاب أليم  (سورة إبراهيم: 22)

“Dan berkatalah setan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: "Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu." Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.” (QS. Ibrahim: 22) .

Refrensi: Dari kitab ‘Usulud Din Al-Islami karangan Syekh Muhammad bin Ibrohim At-Tuwaijiri