Kamis 20 Jumadil Ula 1446 - 21 November 2024
Indonesian

Menghafal Al-Qur’an Dan Keutamaan Sebagian Surat

6460

Tanggal Tayang : 11-12-2012

Penampilan-penampilan : 44417

Pertanyaan

Tolong anda sebutkan pahala bacaan dari surat berikut ini disertai dengan dalil dari sunnah, surat An-Naba, surat Al-Waqiah, surat Yasin dan Surat Al-Mulk. Saya dipertengahan umur tiga puluhan dan berusaha untuk menghafal Al-Qur’an sesuai dengan kemampuan. Surat manakah yang bagus untuk dimulai (menghafalnya)? Apakah boleh saya membaca bagian surat yang telah saya hafal di dalam shalat sunnah? Apa yang selayaknya saya lakukan kalau saya salah atau lupa ketika saya membacanya?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Terkait dengan keutamaan surat An-Naba’ dan pahala membacanya, kami tidak mengetahui ada kekhususan untuk surat ini. Kecuali apa yang dikenal seperti Al-Qur’an lainnya. Tidak ada keutamaan secara khusus dibandingkan yang lainnya. Kecuali apa yang telah kami ketahui bahwa orang yang membca Al-Quran satu huruf, mendapatkan sepuluh kebaikan. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

" من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول الم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف " .

“Barangsiapa yang  membaca satu huruf dari Kitabullah, maka dia akan mendapatkan kebaikan. Dan satu kebaikan dilipatkan sepuluh kali. Saya tidak mengatakan Alif Lam Mim, satu hurf. Akan tetapi Alif satu huruf, Lam satu huruf dan Mim satu huruf.” (HR. Tirmizi, 2910 dishahihkan Al-Albany di shoheh Tirmizi, 2327.

Akan tetapi terdapat riwayat bahwa ia termasuk surat yang menjadi peringatan keras bagi Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam.

Dari Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

" شيبتني هود والواقعة والمرسلات وعم يتساءلون وإذا الشمس كورت " .

رواه الترمذي ( 3297 ) .

“Yang membuatkan beruban adalah surat HUd, Al-Waqi’ah, Al-Mursalah, Amma yatasaalun, dan Idzas Syamsu Kuwwirat.” (HR. tirmizi, 3297. Hadits dishahihkan oleh Syekh Al-Albany di As-Shohehah, 955)

Sementara terkait dengan keutamaan surat Al-Waqiah telah ada keutamaannya hadits tapi tidak shahih.

Dari Suja’ dari Abu Fatimah, bahwa Utsman bin Affan radhiallahu’anhu beliau mengunjungi Ibnu Mas’ud ketika beliau sakit dan bertanya, “Apa yang ada keluhkan?” Beliau menjawab, “Dosa-dosaku.” Beliau bertanya lagi, “Apa yang anda inginkan?” Beliau menjawab, “Rahmat Tuhanku.” Berkata, “Tidaklah saya panggilkan dokter untuk anda,” beliau menjawab, “Dokter telah merawatku.” Berkata, ‘Tidakkah engkau perintahkan aku melakukan sesuatu pemberian untukmu?” Beliau menjawab, “Telah terhalangi diriku sebelum hari ini, maka saya tidak membutuhkan lagi.” Beliau berkata, “Biarkan ia untuk istri dan keluarga anda.” Beliau menjawab, “Sungguh saya telah ajarkan mereka sesuatu kalau mereka mengatakannya, tidak akan fakir. Saya mendengar Rasulullah sallallahu’alaihi wa salla bersabda, “Barangsiapa yang membaca Al-Waqiah setiap malam, maka dia tidak akan fakir.” (HR. Baihaqi, di Sya’aibil Iman, 2/491. Hadits dilemahkan oleh Syekh Al-Albany di As-Silsilah Ad-Dhaifah, 289)

Sementara terkait dengan keutamaan surat (Yasin) terdapat hadits tentang keutamaannya tapi tidak shahih.

Dari Anas berkata, Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

إن لكل شيء قلبا وقلب القرآن يس ومن قرأ يس كتب الله له بقراءتها قراءة القرآن عشر مرات " .

“Sesungguhna dalam segala sesuatu ada hati. Dan hati Al-Qur’an adalah Yasin. Barangsiapa yang membaca Yasin, maka Allah mencatat setiap kali membacanya (maka baginya seperti) membaca Al-Qur’an sepuluh kali.” (HR. Tirmizi, 2887 dan mengatakan, tidah shahih dari sisi sanadnya dan sanadnya lemah. Al-Albani mengatakan dalam kitab ‘Ad-Dhoifah, 169: Palsu)

Hadits seperti itu dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

“Sesungguhnya Allah Tabaraka Wa Ta’ala membaca Toha dan Yasin sebelum penciptaan langit dan bumi seribu tahun. Ketika para malaikat mendengarkan Al-Qur’an berkata, “Alangkah bahagianya suatu umat yang diturunkan ayat ini kepadanya. Alangkah bahagianya hati yang membawa ini dan alangkah bahagianya mulut yang membaacnya.” (HR. Darimi, 3280. Al-Albany mengatakan dalam kitab ‘Ad-Dhoifah, 1248: Munkar)

Begitu juga hadits yang dari Ma’qal bin Yasar berkata, Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: “Bacalah Yasin kepada orang yang mati di antara kamu semua.” (HR. Abu Dawud, 3121 dan Ibnu Majah, 1448. Syekh Al-Albany mengatakan, “Terkait dengan bacaan surat ‘Yasin’ kepada mayit, dan mengrahkan ke kiblat. Tidak ada hadits yang shahih, Ahkamu Al-Janaiz, hal. 11)

Begitu juga hadits Anas bin Malik dari Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang masuk kuburan dan membaca surat Yasin maka mereka (Penduduk kuburan) diringankan pada hari itu dan dia mendapatkan kebaikan sebanyak orang yang ada di dalamnya.” (Syekh Al-Albany mengatakan di kitab Adh-Dhifah, 1246: “Palsu di keluarkan oleh Tsa’labi dalam tafsirnya, 3/161/2)

Sementara surat Al-Mulk telah ada hadits shahih tentang keutamaannya.

Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

" إن سورة من القرآن ثلاثون آية شفعت لرجل حتى غفر له وهي سورة تبارك الذي بيده الملك " .

“Sesungguhnya ada surat di Al-Qur’an tiga puluh ayat. Akan memberikan syafaat kepada orangnya sampai diampuninya, yaitu surat Tabarokalladzi Biyadihi Al-Mulku.” (HR. Tirmizi, 2891, Ahmad, 7634. Abu Daud, 1400 dan Ibnu Majah, 3786. Hadits dihasankan oleh Al-Albany di Shahih Tirmizi, 3/6)

Telah ada juga keutamaannya, dari Jabi radhiallahu anhu sesungguhnya Nabi sallallahu alaihi wa sallam biasanya beliau belum tidur sebelum membaca Alif lam mim Tanzilu (Sajadah) dan ‘Tabarokalladzi Biyadihil Mulku (Al-Mulk).” (HR. Tirmizi, 2892 dan Ahmad, 14249. Al-Albany berkata terkait dengan hadits ini di sohoheh Tirmizi, 3/6: Shoheh)

Kedua:

Tidak ada metode khusus untuk menghafal Al-Qur’an, orang berbeda-beda kapasitas hafalan. Masing-masing mempunyai metode dan waktu yang disesuaikanya. Sebagian orang senang membaca dan menghafal setelah shalat fajar. Sebagian lagi senang sehabis magrib. Maka lihatlah diri anda dan lalui jalan yang terbaik untuk hal itu.

Sebagian orang mudah baginya surat makkiyah yang pendek. Sebagian mudah baginya surat madaniyah yang panjang. Maka mulailah yang mudah bagi anda. Anda dapat memulai menghafal dengan surat yang sering terdengar dan mudah menghafalnya seperti surat ‘Al-Kahfi, Maryam dan juz-juz terakhir. Karena hal ini menjadi spirit kuat bagi anda untuk menyempurnakan hafalan. Jika anda telah dapatkan pada diri anda hafalan yang banyak.

Di antara metode terpenting untuk menguatkan apa yang telah anda hafal dan agar tidak lupa. Mengulang-ulang terus pada setiap waktu dan setiap kesempatan. Bahkan sebagian orang berusaha menghafalkan Al-Qur’an untuk dibacakannya pada rel kereta api, di jalanan, ketika naik bus. Waktu masuk toko dan pasar-pasar. Pada setiap kesempatan dan setiap waktu siang dan malam.

Beramal dengan apa yang anda ketahui dari Ayat-ayat Allah Ta’ala merupakan jalan yang bagus untuk menjaga bacaan dalam dada.

Dari Abu Abdurrahman berkata, kami diberitahukan orang yang pernah membacakan kepada kami dari kalangan para shahabat Nabi sallallahu’alaihi wa sallam,

أنهم كانوا يقترئون من رسول الله صلى الله عليه وسلم عشر آيات فلا يأخذون في العشر الأخرى حتى يعلموا ما في هذه من العلم والعمل قالوا فعلمنا العلم والعمل )أحمد  22384 )

“Bahwa mereka mengambil bacaan dari Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam sepuluh ayat. Mereka tidak mengambil sepuluh ayat lainnya sempai mereka mengetahui apa yang ada dalam ayat ini dari ilmu dan beramall. Mereka mengatakan, maka kami mengetahui ilmu dan amalan.” (HR. Ahmad, 22384.

Sesuatu yang telah diketahui dan teruji menurut orang-orang bahwa metode terbaik dalam menjaga Al-Qur’an adalah mengulang-ulang dalam shalat-shalat seperti shalat sunah rawatib dan lainnya – atau fardu bagi imam- terutama qiyamul lail. Oleh karena itu tidak mengapa membaca sebagian yang anda hafal dalam shalat sunnah. Akan tetapi kalau anda lupa dari Al-Qur’an waktu shalat, berusahalah untuk mengingatnya sampai anda tak kuasa lagi, maka ketika itu tidak mengapa anda melewati yang tidak anda ingat ke ayat setelahnya yang telah anda ingat. Ketika anda selesai shalat maka hendaknya anda lihat ke mushaf dan mengingat-ingat apa yang anda lupa dari sana.

Wallahu’alam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam