Donasi untuk situs islamqa.info

Kami memohon donasi dengan suka rela untuk mendukung situs ini, agar situs anda -islamqa.info – berkelanjutan dalam melayani Islam dan umat Islam insyaallah

Apakah Ada Shalat Khusus Untuk Menambah Rezeki?

13-08-2023

Pertanyaan 190097

Seseorang shalat dua rakaat, lalu pada setiap rakaat dia membaca Al Hamdu (satu kali) satu kali, dan tauhid satu kali, dan memperpanjang ruku dan sujud, dan setelah selesai dari shalat, ia membaca: 

يا ماجد يا واحد يا كريم ، أتوجه إليك بمحمد نبيك نبي الرحمة صلى الله عليه وآله ، يا محمد يا رسول الله ، إني أتوجه بك إلى الله ربي وربك ورب كل شيء وأسألك اللهم أن تصلي على محمد وأهل بيته وأسألك نفحة كريمة من نفحاتك ، وفتحا يسيرا ورزقا واسعا ألم به شعثي وأقضي به ديني وأستعين به على عيالي

“Wahai Dzat Yang Maha terpuji, Maha Esa Maha Mulia, aku menghadap kepada-Mu dengan Muhammad Nabi-Mu, Nabi kasih sayang –shallallahu ‘alaihi wa sallam-. Wahai Muhammad, Wahai Rasulullah, sungguh aku menghadap Allah dengan (perantara) mu, Rabb-ku, dan Rabb-mu, dan Rabb dari segala sesuatu. Aku mohon kepada-Mu Ya Allah, agar Engkau bershalawat kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, dan aku mohon kepada-Mu aroma mulia dari aroma-Mu, pembebasan yang mudah, rizeki yang luas, mengurai yang kusut dan dengannya aku melunasi hutangku, dan aku meminta bantuan dengannya atas keluargaku?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Al Hafidz Ibnu Katsir –rahimahullah- berkata:

“Kalangan ahlus sunah wal jamaah menyatakan bahwa setiap pekerjaan dan perkataan yang tidak ada riwayatnya dari para sahabat; adalah bid’ah. Karena jika hal itu baik, pasti mereka akan berlomba-lomba melakukannya. Karena mereka tidak meninggalkan satu bagian dari semua sisi kebaikan, kecuali mereka segera melakukannya”. (Tafsir Ibnu Katsir: 7/278-279)

Syeikh Shalih Al Fauzan –hafidzahullah- berkata:

“Bid’ah yang terjadi dalam masalah ibadah pada zaman ini banyak. Hukum asal pada ibadah adalah tauqifi (hanya dapat ditentukan oleh wahyu), maka tidak disyariatkan sesuatu pun darinya kecuali dengan dalil. Maka selama tidak ada dalil, berarti dia termasuk bid’ah, berdasarkan sabda Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-:

من عمل عملا ليس عليه أمرنا فهو رد ) متفق عليه   ( 

“Siapa yang melaksakan suatu amal yang tidak ada dalam ajaran agama kami, maka tertolak”. (Muttafaq alaih)

Ibadah-ibadah yang dilakukan sekarang dan tidak ada dalilnya sangat banyak sekali”. (Kitab At Tauhid: 160)

أتوجه إليك بمحمد نبيك نبي الرحمة صلى الله عليه وآله يا محمد يا رسول الله إني أتوجه بك إلى الله

“Aku menghadapkan kepada-Mu dengan perantara Muhammad, Nabi-Mu, Nabi kasih sayang –shallallahu a’alaihi wa sallam-, Wahai Muhammad, Wahai Rasulullah, sungguh aku menghadap dengan (perantaramu) kepada Allah”.

Ini adalah ucapan yang tidak boleh, termasuk tawassul bid’ah yang dilarang.

Silakan lihat jawaban soal no. 3297 untuk mengenali tawassul yang syar’i dan yang bid’ah.

Siapa yang memanggil Rasulullah –shallallahu alaihi wa sallam- setelah beliau wafat atau orang yang wafat lainnya, untuk mencegah bahaya, atau mendapatkan manfaat maka dia musyrik dengan syirik besar, mengeluarkan dirinya dari agama dan dia wajib bertaubat kepaada Allah Ta’ala.

Silahkan merujuk pada jawaban soal nomor: 112131 dan 114142 .

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

نوح/10- 12

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

“Barang siapa yang suka akan diluaskan rizekinya dan dipanjangkan umurnya, maka jalinlah silaturrahim”.

An Nawawi –rahimahullah- berkata: “بَسْط الرِّزْق adalah memperluasnya dan memperbanyaknya. Ada yang berkata, maksudnya adalah ada keberkahan di dalamnya. Di antaranya adalah memperbanyak sedekah, Allah Ta’ala berfirman:

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

سبأ/ 3

مَا نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ

“Tidaklah berkurang sedekah dari harta”.

An Nawawi –rahimahullah- berkata: “Mereka katakan, maknanya ada dua: ‘Pertama, artinya adalah bahwa Allah memberi keberkahan di dalamnya, dan mencegah bahaya. Maka kekurangan akan tergantikan oleh keberkahan tersembunyi.

Kedua, maknanya meskipun (hartanya) secara kasat mata berkurang, namun pahala yang disediakan sebagai ganti dari berkurangnya tersebut bertambah berkali-kali lipat”.

وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

الطلاق/2، 3

تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِي الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ  وصححه الألباني

“Jadikanlah haji dan umroh berurutan, karena keduanya akan meniadakan kefakiran dan dosa-dosa, sebagaimana pembakaran akan meniadakan karatnya besi, emas dan perak”. (Telah ditashih oleh Albani)

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا (صححه الألباني في "صحيح ابن ماجة)

“Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu, ilmu yang bermanfaat, rizeki yang baik, dan amal yang diterima”. (Dinyatakan shahih oleh Al-Albani

dalam Shahih Ibnu Majah”.

Wallahu A’lam

Doa
tampilan di situs islamqa.info