Alhamdulillah.
Yang nampak tidak mengapa bermuamalah seperti ini kalau dengan cara menyewa. Dimana anda menyewa rumah dari teman anda dengan biaya sewa yang diketahui dan dibayar setiap tahun atau sesuai perjanjian. Kemudian anda gadaikan untuk hutang anda di bank.
Syekh Mansur Bahuti rahumahullah mengatakan, “Harus memilikinya maksdunya orang yang menggadaikan terhadap gadaiannya, meskipun memiliki manfaatnya bukan barangnya. Seperti seseorang menyewa sesuatu untuk digadaikan. Atau dia memiliki manfaatnya seperti dia meminjamnya untuk digadaikan, dengan seizin pemiliknya, maka gadaiannya itu sah. Meskipun tidak dijelaskan kepada orang berhutang maksudnya bagi orang yang menyewa dan meminjam sesuai kadar hutang yang dibuat untuk menggadaikannya. Akan tetapi selayaknya orang yang berhutang menyebutkan barang gadaiannya kepada orang menyewa dan yang meminjam, kadar yang digadaikannya dan jenisnya, maksudnya jenis kadar yang digadaikannya. Dengan menyebutkan waktu menggadaikannya agar tidak tertipu dengannya. “ (Kasyaful Qana’ An Mutunil Iqna, 8/154).
Pertanyaan ini kami ketengahkan kepada syekh kami Abdurrahman Barrok, dan beliau memberi jawaban, “Hal itu dibolehkan karena termasuk sewaan. Maksudnya dengan menyewa tanah teman anda waktu menggadaikannya.”
Wallahu a’lam .