Jum'ah 10 Syawal 1445 - 19 April 2024
Indonesian

Apakah Amalan-amalan Kita Diperlihatkan Kepada Nabi Sallallahu’alaihi wa sallam

Pertanyaan

Apakah amalan-amalan kita diperlihatkan kepada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam? Apakah disana ada hadits shoheh terkait dengan masalah ini?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Yang ada ketetapannya adalah shalawat umat Islam kepada Nabi sallallahu’alaihi wa sallam disampaikan dan dinampakkan kepadanya.

عَنْ أَوْسِ بْنِ أَوْسٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَإِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ؛ فِيهِ خُلِقَ آدَمُ ، وَفِيهِ قُبِضَ، وَفِيهِ النَّفْخَةُ، وَفِيهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَيَّ ، قَالَ: قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ ، وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَاتُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرِمْتَ - يَقُولُونَ: بَلِيتَ -؟ فَقَالَ:إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ   رواه أبو داود (1047) ، والنسائي (1374)، وصححه الألباني في "إرواء الغليل" (1 / 34).

“Dari Aus bin Aus berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda,”Sesungguhnya diantara hari yang terbaik untuk hari-hari anda semua adalah hari Jum’ah. Di hari itu, Adam diciptakan, dan diwafatkan. Pada hari itu adalah tiupan sangka kala, serta orang-orang pada pingsan semua. Maka perbanyak pada hari itu bershalawat kepada diriku. Karena shalawat kamu semuanya akan diperlihatkan kepadaku. Berkata, mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana dinampakkan shalawat kita kepada anda sementara anda telah hancur mereka mengatakan – telah hancur dimakan tanah?

Maka beliau bersabda, “Sesungguhnya Allah Azza wa jalla telah mengharamkan bumi (mengurai) jasad para nabi. HR. Abu Dawud, (1047), nasa’I (1374) dinyatakan shoheh oleh Al-Bany di kitab ‘Irwaul Golil, (1/34).

Dari dari Abdullah bin Mas’ud berkata, Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

 إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً سَيَّاحِينَ فِي الْأَرْضِ يُبَلِّغُونِي مِنْ أُمَّتِي السَّلَامَ   رواه النسائي (1282)، وصححه الألباني في "سلسلة الأحاديث الصحيحة" (6 / 842).

“Sesungguhnya Allah memiliki para Malaikat yang berkeliling di muka bumi, yang akan menyampaikan salam dari umatku kepada diriku.” HR. Nasa’I, (1282) dinyatakan shoheh oleh Al-Bany di Silsilah Ahadits Shohehah, (6/842).

Sementara amalan lainnya, tidak diketahui dari nash-nash wahyu yang shoheh menunjukkan ia dinampakkan kepada beliau. Sementara hadits Ibnu Mas’ud yang disebutkan tadi diriwayatkan oleh Bazzar di akhirnya ada tambahan terkandung bahwa amalan umat dinampakkan kepada beliau, dimana Bazzar dalam Musnadnya, (5/308) mengatakan, “Kami diberitahukan oleh Yusuf bin Musa berkata, kami diberitahukan oleh Abdul Majid bin Abdul Aziz bin Abi Rawwas dari Sofwan dari Abdullah bin As-Sayib dari Zadan dari Abdullah dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ لِلَّهِ مَلَائِكَةً سَيَّاحِينَ يُبَلِّغُونِي عَنْ أُمَّتِي السَّلَامَ   

قَالَ: وَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:   حَيَاتِي خَيْرٌ لَكُمْ ؛ تُحدثُونَ وَيُحدثُ لَكُمْ، وَوَفَاتِي خَيْرٌ لَكُمْ ؛ تُعْرَضُ عَلَيَّ أَعْمَالُكُمْ، فَمَا رَأَيْتُ مِنَ خَيْرٍ حَمِدْتُ اللَّهَ عَلَيْهِ، وَمَا رَأَيْتُ مِنَ شَرٍّ اسْتَغْفَرْتُ اللَّهَ لَكُمْ  .وَهَذَا الْحَدِيثُ آخِرُهُ لَا نَعْلَمُهُ يُرْوَى عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ؛ إِلَّا مِنْ هَذَا الْوَجْهِ ، بِهَذَا الْإِسْنَادِ " انتهى

“Sesungguhnya Allah memiliki para Malaikat yang berkeliling (di muka bumi) menyampaikan salam umatku kepada diriku. Berkata, “Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam bersabda,”Hidupku lebih baik untuk kamu semua. Kamu semua berbicara dan saya berbicara dengan kamu semua. Dan wafatku itu lebih baik untuk kamu semua. Dinampakkan kepadaku amalan-amalan kamu semua. Apa yang saya lihat suatu kebaikan, maka saya memuji kepada Allah atas amalan itu. Dan apa yang saya lihat suatu kejelekan, maka saya memohonkan ampunan kepada Allah untuk kamu semua. Hadits ini, (tambahan) akhirnya kami tidak mengetahui diriwayatkan dari Abdullah kecuali dari sisi ini dengan sanad ini. Selesai

Syekh Al-Bany telah menjelaskan sisi lemahnya hadits ini. Hadits ini diriwayatkanoleh beberapa rowi tanpa menyebutkan tambahan di akhirnya. Dalam menampakkan amalan-amalan. Dimana periwayatan Abdul Majib bin Abdul Aziz bin Abi Rawwad sendirian. Dimana ahli ilmu membicarakan akan hafalannya. Sehingga tambahannya ini termasuk syaz (nyeleneh) dan tertolak sebagaimana dalam kaidah menurut ahli hadits. Dimana Syekh Al-Bani rahimahullah menegaskan, “Sekelompah ulama’ yang terpercaya bersepakat bahwa periwayatan dari Sofwan tanpa tambahan di akhir hadits) (حياتي…. (hidupku). Kemudian keikut sertaan A’masy padanya menunjukkan menurut diriku, kesyadzan (nyeleneh) tambahan ini. Karena kesendirian Abdul Majid bin Abdul Aziz dengannya. Apalagi dia masih diperbincangkan dari sisi hafalannya. Padahal beliau termasuk dari para rowi di Shoheh Muslim. Dimana sekelompok ulama’ telah menguatkan sementara yang lainnya melemahkannya. Dan Sebagian ulama menjelaskan sebabnya:

Kholili mengatakan, “Beliau terpercaya akan tetapi ada kesalahan dalam hadits-haditsnya. Nasa’i mengomentari, “Tidak kuat, haditsnya ditulis. Ibnu Abdil Barr mengatakan, “meriwayatkan dari Malik beberapa hadits dimana ada kesalahan di dalamnya. Ibnu Hibban dalam kitab ‘Al-majruhin, (2/152) mengatakan, “Beliau termasuk sangat mungkar haditsnya. Membolak balik Khobar, meriwayatkan hadits-hadits mungkar dari para ulama yang terkenal. Maka layak untuk ditinggalkan.

Saya mengatakan, “Oleh karena itu Al-Hafidz dalam kitab ‘At-Taqrib’ mengatakan tentang beliau ‘Jujur tapi kadang salah’. Ketika anda mengetahui penjelasan tadi, maka ungkapan Al-Hafidz Al-Haisyami dalam kitab ‘Al-Majamma’, (6/24). Diriwayatkan oleh Bazzar, para rowinya perowi kitab shoheh. Memberi kesan bahwa di dalamnya tidak ada yang diperbincangkan. Boleh jadi Suyuti terpengaruh dengan hal ini Ketika beliau mengomentari dalam kitab ‘Al-Khosois Al-Kubro, (2/281), “Sanadnya shoheh.

Oleh karena itu saya mengatakana, “Sesungguhnya Al-Hafidz Al-Iraqy -gurunya Al-Haitsami- beliau lebih teliti dalam ungkapannya tentang hakekat sanadnya Bazzar Ketika beliau mengomentari dalam ‘Takhrij Al-Ihya’, (4/128),”Para rowinya perowi kitab Shoheh, kecuali Abdul Majib bin Abi Rowwad, meskipun dikeluarkan dalam shoheh Muslim, dan dikuatkan oleh Ibnu Main dan Nasa’i, Sebagian ulama’ ada yang melemahkannya.

Saya katakan,”Sementara perkataan dia atau anaknya dalam kitab ‘Thorkhu Tastrib Fi Syarkhi Taqrib, (3/297), “Sanadnya baik. Maka dia tidak baik menurutku. Dan kondisinya seperti itu, kalau sekiranya Abdul Majid tidak menyelisihi ulama’-ulama’ terpercaya seperti penjelasan tadi, maka ia termasuk cacat dalam haditsnya. Meskipun saya tidak mendapatkan orang yang mengingatkan akan hal itu atau menyinggunggnya. Melainkan Al-Hafidz Ibnu Katsir dalam perkataannya yang dinukilkan dalam kitab beliau di ‘Al-Bidayah’ wallahu’alam

Ya, telah shoheh sanad hadits ini dari Bakar bin Abdullah Al-Muzani secara Mursal (tidak menyebutkan nama sahabat Nabi)

Kesimpulannya, bahwa hadits ini lemah dari seluruh jalurnya. Yang terbaik adalah hadits Bakar bin Abdullah Al-Muzani dan termasuk hadits mursal (tidak disebutkan nama Shahabat Nabi). Dan ia termasuk bagian hadits-hadits lemah menurut ulama’ ilmu hadits. Selesai dari ‘Silsilah Al-Ahadits Ad-Dhoifah, (2/404 – 406).

Untuk tambahan faedah silahkan melihat kitab ‘Al-Irsyad Fi Taqwiyatil Hadits Bis sawahid Wal Mutaba’at karangan Syekh Toriq ‘Iwadhullah, (365-368).

Kemudian hadits ini, berlawanan dengan hadits yang lebih kuat lagi. Yaitu apa yang telah ada ketetapan hadits dari beberapa shahabat radhiallahunahum diantaranya Ibnu Abbas radhiallahunahuma berkata:

خَطَبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّكُمْ مَحْشُورُونَ إِلَى اللَّهِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا ، ثُمَّ قَالَكَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ   إِلَى آخِرِ الآيَةِ، ثُمَّ قَالَ:( أَلاَ وَإِنَّ أَوَّلَ الخَلاَئِقِ يُكْسَى يَوْمَ القِيَامَةِ إِبْرَاهِيمُ، أَلاَ وَإِنَّهُ يُجَاءُ بِرِجَالٍ مِنْ أُمَّتِي فَيُؤْخَذُ بِهِمْ ذَاتَ الشِّمَالِ، فَأَقُولُ: يَا رَبِّ أُصَيْحَابِي، فَيُقَالُ: إِنَّكَ لاَ تَدْرِي مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ ، فَأَقُولُ كَمَا قَالَ العَبْدُ الصَّالِحُوَكُنْتُ عَلَيْهِمْ شَهِيدًا مَا دُمْتُ فِيهِمْ فَلَمَّا تَوَفَّيْتَنِي كُنْتَ أَنْتَ الرَّقِيبَ عَلَيْهِمْ وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ شَهِيدٌ ، فَيُقَالُ: إِنَّ هَؤُلاَءِ لَمْ يَزَالُوا مُرْتَدِّينَ عَلَى أَعْقَابِهِمْ مُنْذُ فَارَقْتَهُمْ   رواه البخاري (4625) ، ومسلم (2860).

“Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam berkhutbah seraya mengatakan, “Wahai Manusia, sesungguhnya kamu semua akan dikumpulkan dihadapan Allah dalam kondisi tidak memakai sandal, telanjang badan dan tidak dikhitan. Kemudian mengatakan, “Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. (Suatu) janji yang pasti Kami tepati; sungguh, Kami akan melaksanakannya. (QS. Al-Anbiya’: 104) sampai akhir ayat. Kemudian beliau mengatakan, “Ketahuilah sesungguuhnya makhluk yang pertama kali diberi baju pada hari kiamat adalah Ibrohim, ketahuilah sesungguhnya didatangkan dengan orang-orang dari umatku dan diambil dari sebelah kiri. Maka saya mengatakan, “Wahai Tuhanku, shahabatku. Dikatakan, “Sesungguhnya engkau tidak mengetahui apa yang telah dilakukan sesuatu yang baru sepeninggalmu. Maka saya mengatakan seperti yang dikatakan oleh hamba Allah yang sholeh,” dan aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada di tengah-tengah mereka. Maka setelah Engkau mewafatkan aku, Engkaulah yang mengawasi mereka. Dan Engkaulah Yang Maha Menyaksikan atas segala sesuatu. (QS. Al-Maidah : 117) dikatakan, “Sesungguhnya mereka dalam kondisi murtad kebelakang Ketika mereka berpisah denganmu. HR. Bukhori, (4625) dan Muslim, (2860).

Wallahu’alam

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam