Kamis 27 Jumadil Ula 1446 - 28 November 2024
Indonesian

Bagaimana Memanfaatkan Waktu Saat Memasak Di Bulan Ramadan?

Pertanyaan

Saya ingin mengetahui amal yang dianjurkan untuk dilaksanakan pada bulan Ramadan yang mulia untuk menambah pahala, baik berupa zikir, ibadah maupun perkara lain yang disunnahkan. Yang saya ketahui di antaranya: shalat taraweh, banyak membaca Al-Qur’an, memperbanyak istigfar dan shalat malam. Akan tetapi yang saya inginkan adalah bacaan yang dapat saya ucapkan berulang-ulang saat melakukan pekerjaan sehari-hari, seperti memasak atau kesibukan rumah tangga lainnya. Saya tidak ingin kehilangan pahala.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Semoga Allah membalas anda dengan kebaikan atas perhatiannya untuk melakukan amal kebaikan di bulan yang mulia ini.

Amal kebaikan yang telah anda sebutkan sebelumnya dapat ditambah dengan shadaqah, memberikan makanan, pergi umrah dan beri’tikaf bagi mereka yang mungkin melaksanaknnya. Adapun  (berkaitan) dengan ucapan yang layak dibaca berulang-ulang disela-sela pekerjanan di antaranya: tasbih (mengucapkan subhanallah) tahlil (mengucapkan lailaha illallah) takbir (mengucapkan Allah Akbar) istigfar (mengucapkan astagfirullah), (membaca) doa dan menjawab adzan. Hendaklah lisan anda senantiasa basah dengan zikir kepada Allah Ta’ala. Dan raihlah pahala yang agung melalui sedikit ucapan yang anda lakukan. Setiap anda bertasbih (dihitung) shadaqah, bertahmid (dihitung) shadaqah, bertakbir (dihitung) shadaqah dan setiap tahlil (dihitung) shadaqah.

(Beliau) sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ ، فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ ، وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ ، وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ ، وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ ، وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى ) رواه مسلم (720

”Setiap pagi, seluruh persendian tulang kalian hendaknya melakukan shadaqah; setiap tasbih (subhanallah) adalah shadaqah, setiap tahmid (alhamdulillah) adalah shadaqah, setiap tahlil (lailaha illallah) adalah shadaqah, setiap takbir (Allahu Akbar) adalah shadaqah, menyuruh berbuat kebaikan adalah shadaqah, melarang melakukan kemunkaran adalah shadaqah. Dan dua rakaat yang dia lakukan pada shalat Dhuha dapat menggantikan itu (semua).”  (HR. Muslim, no. 720)

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Dua kata yang ringan di lisan, berat di timbangan dan dicintai oleh Ar-Rahman (Allah), adalah,

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

"Maha suci Allah dan dengan (segala) pujian-Nya, Maha suci Allah yang Maha Agung" (HR. Bukhari, no. 6682, dan Muslim, no. 2694)

Beliau sallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Barangsiapa mengucapkan,

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

"Maha suci Allah yang Maha Agung dan dengan segala pujianNya" maka ditanamkan pohon kurma baginya di surga.” (HR. Tirmidzi, no. 3465, dishahihkan oleh Al-Albany dalam shahih Tirmizi)

Sabda beliau sallallahu ’alaihi wa sallam:“Barangsiapa yang mengucapkan

أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ الَّذِي لا إِلَهَ إِلا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

"Saya memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung yang tiada tuhan yang berhak disembah melainkan Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri sendiri dan saya bertaubat kepadaNya", maka dia akan diampuni meskipun lari dari (medan) perang.” (HR. Abu Daud, no. 1517, Tirmizi, no. 3577 dan dishahihkan oleh Al-Albany dalama shahih Abu Daud)

Beliau sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda lagi: “Setiap kali seorang muslim di atas bumi ini berdoa kepada Allah dengan suatu doa, niscaya Allah akan mengabulkannya, atau (jika tidak) dia akan dijauhkan dari keburukan yang setara dengannya, selama dia tidak berdoa untuk perkara dosa atau memutus  silaturrahim. Ada seseorang dari kaum berkata: “Kalau begitu kita akan perbanyak (berdoa).” Beliau menjawab: “Allah lebih banyak (mengabulkan doanya).” (HR. Tirmizi, no. 3573, dishahihkan oleh Al-Albany dalam shahih Tirmizi).  

Beliau sallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Jika kalian mendengar muazin (orang  yang mengumandangkan adzan) maka ucapkan seperti yang dia ucapkan. Kemudian hendaklah kalian bershalawat kepadaku. Karena siapa yang bershalawat kepadaku satu shalawat, Allah akan memberinya shalawat (rahmat) kepadanya sebanyak sepuluh kali. Kemudian mintalah kepada Allah al-wasilah untuk diriku. Karena dia adalah kedudukan di surga yang tidak diperuntukkan melainkan untuk seorang hamba di antara hamba-hamba Allah. Dan aku berharap orang itu adalah diriku. Barangsiapa memohon (kepada Allah) al-wasilah untukku, maka dia berhak mendapatkan syafaat(ku).” (HR. Muslim, no. 384)

Beliau sallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

“Siapa yang mengucapkan (doa) setelah adzan:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ ، وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ ، آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ ، وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

(Ya Allah,Tuhan pemilik doa yang sempurna ini. Dan shalat yang akan ditunaikan. Berikanlah kepada Muhammad al-wasilah dan fadhilah (keutamaan). Dan bangkitkanlah dia ke tempat yang terpuji  yang telah Engkau janjikan). Maka dia berhak mendapatkan syafaatku (nanti) di hari kiamat.” (HR. Bukhari, no. 614)

Semoga Allah memberikan kita karunia ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh.

Wallahu ’alam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam