Donasi untuk situs islamqa.info

Kami memohon donasi dengan suka rela untuk mendukung situs ini, agar situs anda -islamqa.info – berkelanjutan dalam melayani Islam dan umat Islam insyaallah

Seorang Gadis Ingin Masuk Islam, Tapi Takut Menyakiti Keluarganya

22-10-2017

Pertanyaan 153801

Ada seorang gadis yang menganut agama langit, dia sudah menerima Islam, tapi dia tidak berani karena takut dari bapaknya yang menekan dan menyakiti saudara laki-lakinya yang muslim. Jika dia masuk Islam, maka dia terpaksa akan menyembunyikan Islamnya dan tidak memakai hijab. Karena jika hal itu dia lakukan, dia dan keluarganya akan menghadapi ancaman disakiti dari orang-orang. Jika dia masuk Islam, maka dia tidak dapat menikah dengan seseorang di tengah masyarakat sekitarnya, karena mereka non muslim, pada saat yang bersamaan, masyarakat dan keluarganya tidak menerima pernikahan dengan orang yang berasal dari luar masyarakatnya.
Apa nasehat anda dalam masalah ini?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Gadis tersebut harus disadarkan pentingnya segera memeluk Islam, agama yang agung ini yang tidak ada selainnya agama yang dianut seseorang yang diridhai Allah. Karena tidak seorang pun yang mengetahui apa yang akan dia alami sementara kematian dalam kekufuran adalah kerugian di dunia dan akhirat. Bahkan berada dalam kekufuran sedikit saja adalah puncak kerugian dan kesesatan. Selamat bagi gadis tersebut yang telah menerima kebenaran Islam, hendaknya dia segera menyatakan syahadat bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Hendaknya dia jangan memperdulikan dugaan atau kekhawatiran, karena agama yang agung ini tidak membebani penganutnya apa yang tidak dapat mereka tanggung.

Allah Taala berfirman,

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا (سورة البقرة: 286)

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.” QS. Al-Baqarah: 286.

وَمَا جَعَلَ عَلَيْكُمْ فِي الدِّينِ مِنْ حَرَجٍ (سورة الحج: 78)

”Dan Dia sekali-kali tidak menjadikan untuk kamu dalam agama suatu kesempitan.” QS. Al-Hajj: 78

يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ (سورة البقرة: 185)

“Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu.” QS. Al-Baqarah : 185

Jika dia telah masuk Islam, lalu takut dari keburukan keluarganya, dia dapat sembunyikan Islamnya hingga Allah berikan jalan keluar baginya. Ketika itu, tidak mengapa baginya menanggalkan hijab dan meninggalkan apa yang tidak mungkin dapat dilakukan berupa kewajiban agama, dan dia dapat shalat dengan sembunyi-sembunyi serta jangan tinggalkan shalat apapun kondisinya. Diapun dapat berpuasa jika dia dapat sembunyikan puasanya dan membatalkannya jika ketahuan lalu diqadha sesudahnya. Diapun harus yakin bahwa Allah akan berikan jalan keluar, karena Dia tidak akan menyia-nyiakan hambanya dan tidak meninggalkan kekasihnya. 

أَلَيْسَ اللَّهُ بِكَافٍ عَبْدَهُ وَيُخَوِّفُونَكَ بِالَّذِينَ مِنْ دُونِهِ (سورة الزمر: 36)

“Bukankah Allah cukup untuk melindungi hamba-hamba-Nya. Dan mereka mempertakuti kamu dengan (sembahan-sembahan) yang selain Allah?.” QS. Az-Zumar: 36

Adapun pernikahan, hendaknya gadis tersebut menolak pernikahan dengan non muslim dan hendaknya dia mencari sebab yang sesuai seraya menanti jalan keluar dari Allah, semoga saja Dia memberikan hidayah kepada keluarganya, atau ada seorang muslim yang menikahinya lalu hijrah bersamanya menjauh dari negerinya atau perkara lain yang Allah mudahkan baginya.

Apapun alasannya, tidak dibolehkan berada dalam kekufuran dan tidak boleh menunda masuk Islam apapun kondisinya. Akan tetapi hendaknya dia masuk Islam dan melakukan apa yang mungkin dia lakukan serta berusaha keras untuk itu. Hendaknya dia utamakan agama atas dunianya dan menyadari bahwa dia bukanlah orang pertama yang mengalami atau berkorban di jalan agamanya serta untuk mencari ridha Tuhannya. Ini adalah jalan yang sudah ditempuh banyak dari orang-orang saleh sejak awal Islam hingga hari ini. Seorang wanita berkorban dengan hartanya, kedudukannya, keluarganya bahkan dengan jiwanya di jalan agamanya yang dia imani.

Allah telah memberikan contoh kepada kita lewat Ashhabul Ukhdud yang lebih mengutamakan akhirat dibanding dunia dan mereka mengorbankan jiwanya dengan murah di jalan Allah Taala. Dia juga memberikan contoh kepada kita para penyihir Fir’aun yang tak lagi memperdulikan kemewahan dan kedudukan dunia dan lebih mementingkan surga dan ampunan Allah. Mereka di awal hari masih dalam keadaan kafir dan durhaka sementara di penghujung hari sudah menjadi orang bertakwa dan berbakti dan mereka berkata kepada Fir’aun,


لَنْ نُؤْثِرَكَ عَلَى مَا جَاءَنَا مِنَ الْبَيِّنَاتِ وَالَّذِي فَطَرَنَا فَاقْضِ مَا أَنْتَ قَاضٍ إِنَّمَا تَقْضِي هَذِهِ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا . إِنَّا آمَنَّا بِرَبِّنَا لِيَغْفِرَ لَنَا خَطَايَانَا وَمَا أَكْرَهْتَنَا عَلَيْهِ مِنَ السِّحْرِ وَاللَّهُ خَيْرٌ وَأَبْقَى . إِنَّهُ مَنْ يَأْتِ رَبَّهُ مُجْرِمًا فَإِنَّ لَهُ جَهَنَّمَ لَا يَمُوتُ فِيهَا وَلَا يَحْيَى . وَمَنْ يَأْتِهِ مُؤْمِنًا قَدْ عَمِلَ الصَّالِحَاتِ فَأُولَئِكَ لَهُمُ الدَّرَجَاتُ الْعُلَى . جَنَّاتُ عَدْنٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ جَزَاءُ مَنْ تَزَكَّى (سورة طه/72- 76) .

“Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja. Sesungguhnya kami telah beriman kepada Tuhan kami, agar Dia mengampuni kesalahan-kesalahan kami dan sihir yang telah kamu paksakan kepada kami melakukannya. Dan Allah lebih baik (pahala-Nya) dan lebih kekal (azab-Nya)." Sesungguhnya barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Dan barangsiapa datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), (yaitu) syurga 'Adn yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan).” QS. Thohaa: 72-76.

Ya Allah, berilah dia hidayah kepada gadis tersebut, tuntunlah dia ke jalanMu dan lindungilah dirinya dengan perlindungan dan pemeliharaanMu serta selamatkan dia dan saudaranya dari kaum yang zalim.

Wallahu a’lam.

Dakwah Kepada Non Islam
tampilan di situs islamqa.info