Kami memohon donasi dengan suka rela untuk mendukung situs ini, agar situs anda -islamqa.info – berkelanjutan dalam melayani Islam dan umat Islam insyaallah
Saya telah mendengar ceramah dari seorang imam bahwa syetan tidak ada selama bulan Ramadhan, jika ucapannya ini benar maka kenapa sulit bagi umat Islam untuk meninggalkan kemaksiatan di dalam bulan Ramadhan ?
Alhamdulillah.
Pertama:
Pendapat bahwa syetan itu tidak ada saat bulan Ramadhan ini tidak benar, dan yang telah ditetapkan riwayatnya dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bahwa syetan itu dibelenggu selama Ramadhan.
Bukhori (1899) dan Muslim (1079) dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ ، وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ ، وَسُلْسِلَتْ الشَّيَاطِينُ
“Jika Ramadhan tiba, maka pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, dan para syetan dibelenggu”.
Silahkan merujuk pada jawaban soal nomor: 39736
Kedua:
Qurtubi berkata:
“Jika dikatakan: “Bagaimana kami melihat keburukan dan maksiat banyak terjadi di bulan Ramadhan, jika para syetan dibelenggu maka bagaimana masih terjadi ?”
Jawaban:
“Bahwa maksiat itu hanya akan surut bagi orang-orang yang berpuasa yang menjaga syarat-syaratnya dan diperhatikan adab-adabnya, atau yang dibelenggu adalah sebagian syetan pembangkang tidak semuanya sebagaimana yang telah disebutkan pada sebagian riwayat, atau tujuannya adalah meminimalkan keburukan saat bulan Ramadhan, dan hal ini bisa dilihat dengan kasat mata, terjadinya keburukan lebih sedikit dari pada di bulan lain, demikian juga dibelenggunya semua syetan saja tidak menjamin untuk tidak terjadi keburukan dan maksiat; karena kemaksiatan terjadi karena banyak sebab selain syetan, seperti nafsu yang hina, kebiasaan buruk, dan syetan manusia”. (Fathul Baari)
Syeikh Ibnu Utsaimin telah ditanya dalam fatawa shiyam: 466
“Bagaimana mungkin menggabungkan antara dibelenggunya syetan di dalam Ramadhan dan terjadinya kemaksiatan pada manusia ?
Beliau menjawab:
“Kemaksiatan yang terjadi pada bulan ramadhan tidak menafikan bahwa syetan dibelenggu, karena dibelenggunya syetan tidak menghalanginya untuk bergerak, oleh karenanya disebutkan di dalam hadits:
وَيُصَفَّدُ فِيهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِينِ ، فَلَا يَخْلُصُوا إِلَى مَا كَانُوا يَخْلُصُونَ إِلَيْهِ فِي غَيْرِهِ رواه أحمد (7857) والحديث ذكره الألباني في ضعيف الترغيب (586) وقال : ضعيف جداً .
“Dan para syetan pembangkang dibelenggu pada bulan ramadhan, mereka tidak mengganggu seperti gangguan pada bulan lainnya”. (HR. Ahmad: 7857 dan hadits ini telah disebutkan Albani di dalam Dho’if Targhib: 586 dan berkata: lemah sekali)
Dan bukan maksudnya bahwa syetan itu tidak bisa bergerak sama sekali, dia bisa bergerak dan bisa berbuat menyesatkan orang, namun prilakunya di ramadhan tidak seperti prilakunya di luar ramadhan.
Wallahu A’lam