Alhamdulillah.
Bagi siapa saja yang tidak bertemu Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- secara langsung, maka ia bukan termasuk sahabat beliau. Maka dari itu pada ahli hadits telah memasukkan semua orang yang masuk Islam pada masa beliau namun tidak melihat beliau pada golongan tabi’in (bukan para sahabat), dan memberikan julukan: “al Mukhodromun minat Tabi’in”; karena mereka mengalami dua masa jahiliyah dan Islam.
Abu Abdillah al Hakim berkata:
“Sedangkan para “Mukhodromun” dari Tabi’in adalah mereka yang ikut mengalami masa jahiliyah dan masa hidup Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, mereka memeluk agama Islam namun tidak bertemu beliau, satu orang dari mereka dinamakan “Mukhodrom” yaitu; seakan ia “Khudhrima” (Terputus dari orang-orang sebayanya yang bertemu dan menemani Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-). Imam Muslim menyebutkan jumlah mereka mencapai 20 orang, di antaranya adalah: “Abu ‘Amr asy Syaibani, Suwai bin Ghoflah al Kindy, ‘Amr bin bin Maimun al Audy, Abdu Khoirin bin Yazid al Khoiwani, Abu Utsman an Nahdi, Abdur Rahman bin Mul, Abul Halal al ‘Ataki, Rabi’ah bin Zurarah”. (al Muqaddimah: 179)
Mukhodrom diambil dari sesuatu yang diragukan antara dua perkara.
al Hafidz al Iraqi –rahimahullah- berkata: “Al Mukhodrom adalah yang diragukan antara sahabat dan tabi’in; karena ia mengalami masa jahiliyah dan Islam, namun ia juga tidak pernah melihat Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, maka ia diragukan antara dua perkara”. (at Taqyid wal Idhah: 323)
Wallahu ‘alam.