Kamis 20 Jumadil Ula 1446 - 21 November 2024
Indonesian

Seorang Wanita Terkena Was-was (Ragu-ragu), Ia Meragukan Puasanya

Pertanyaan

Saya seorang gadis yang berusia 24 tahun, pada saat saya berusia 17 tahun, saya terkena penyakit was-was (ragu-ragu) yang parah, saya menjalani proses penyembuhan beberapa waktu lamanya, akan tetapi masih ada dan sangat melelahkan. Sampai terbesit di benak saya saat ini beberapa pemikiran, di antaranya adalah: ketika saya duduk di kelas dua SMA saya sengaja membatalkan puasa, sekarang juga saya sengaja tidak berpuasa juga, padahal saya juga tidak ingat kalau saya tidak berpuasa, disebabkan oleh penyakit tersebut, saya lupa banyak hal dan tidak bisa mengingatnya, maka apakah saya benar-benar dianggap orang yang tidak berpuasa ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Selama anda tidak mengingat apakah anda tidak berpuasa pada bulan Ramadhan, keraguan yang anda alami ini merupakan was-was (gangguan) dari syetan, dan tidak ada konsekuensi apapun bagi anda, para ulama telah menyebutkan satu kaidah:

أن المسلم إذا فعل عبادة ثم شك بعد الانتهاء منها هل فعلها صحيحة أم لا؟ فإنه لا يلتفت إلى هذا الشك ، ويكون فعلها صحيحة

“Bahwa seorang muslim jika telah beribadah, lalu ia meragukannya setelah melaksanakannya, apakah ia telah melakukannya dengan benar atau tidak ?, maka janganlah dihirauhan keraguan tersebut, dan ibadahnya tetap sah”.

Syeikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah- berkata:

“Ini kaidah yang penting sekali, ragu setelah selesai beribadah tidak mempengaruhi ibadah tersebut, sebagian orang setelah selesai shalat dan mengucapkan salam didatangi oleh syetan; tadi kamu belum membaca surat Al Fatihah, kamu hanya sujud satu kali, dihembuskan keragu-raguan di sini; karena ragu-ragu setelah selesai beribadah tidak berdampak apa-apa.

Banyak orang yang ragu-ragu, hampir setiap ibadah muncul keraguan, ini juga dihembuskan keraguan, tidak perlu digubris; karena yang demikian itu adalah was-was (ragu-ragu/gangguan)”. (Durus wa Fatawa Haram Madani: 153)

Atas dasar inilah maka, jika syetan telah mendatangi anda dan mengganggu anda bahwa puasa anda batal, maka jangan dihiraukan keraguan tersebut, dan jangan sibukkan diri anda dengan hal itu.

Di antara pengalaman lucu seseorang dalam masalah ini yang disebutkan oleh Ibnu Al Jauzi –rahimahullah- berkata:

“Kami mendengar ada seseorang yang telah menemui Abu Hazim lalu ia berkata kepadanya: “Sungguh syetan telah mendatangiku dan berkata: “Sungguh kamu telah menceraikan istrimu”, ia menjadikanku ragu-ragu, ia berkata: “Tidakkah kamu telah menceraikan istrimu ?, ia menjawab: “Tidak”, ia menjawab: “Bukankah kemarin kamu mendatangiku dan menceraikannya di hadapanku ?”, orang tersebut menjawab: “Demi Allah, saya tidak pernah mendatangimu kecuali hari ini dan tidak pernah menceraikannya sama sekali ?, ia berkata: “Maka bersumpahlah di hadapan syetan jika ia datang kepadamu sebagaimana kamu bersumpah di hadapan saya dan kamu dalam kondisi sehat”. (Al Adzkiya’: 31)

Sebaik-baik pengobatan dari was-was ini adalah dengan banyak berdzikir kepada Allah, berdoa kapada-Nya, berlindung kepada-Nya dari syetan, kemudian setalah itu; berpaling dari was-was tersebut dan tidak menghiraukannya, harus segera dihentikan pemikiran seperti itu, tidak perlu diperluas dan berlebihan dalam hal itu. Meskipun hal itu tidak mudah akan tetapi itulah penyembuhannya.

Bisa dilihat juga jawaban soal nomor: 62839

Wallahu A’lam

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam

Tema-tema Terkait