Jum'ah 8 Rabi'uts Tsani 1446 - 11 Oktober 2024
Indonesian

Tidak Ada Kontradiksi Dalam Al-Qur’an Seputar Mengganti Kalam Allah Dan Tidak Ada Penggantian

147330

Tanggal Tayang : 29-07-2016

Penampilan-penampilan : 18397

Pertanyaan

Itu sebagian pendapat orang Nashroni bahwa dalam ayat Al-Qur’an ada kontradiksi apakah memang begitu?
لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَياةِ الدُّنْيَـا وَفِي الآخِرَةِ لاَ تَبْدِيـلَ لِكَلِمَاتِ اللّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (سورة يونس: 64)
“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” )QS. Yunus: 64)
وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِن كِتَـابِ رَبِّكَ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَن تَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَدًا (سورة الكهف: 27)
“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari padaNya.” )QS. Al-Kahfi: 27)
Ada kontradiksi dalam surat An-Nakhl, surat Ra’du dan surat Al-Baqarah:
وَإِذَا بَدَّلْنَـا آيَةً مَّكَانَ آيَةٍ وَاللّهُ أَعْلَمُ بِمَـا يُنَزِّلُ قَالُواْ إِنَّمَا أَنتَ مُفْتَرٍ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ (سورة النحل: 101)
“Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja." Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.” QS. An-Nakhl: 101.
يَمْحُو اللّهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ (سورة الرعد: 39)
“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).” QS. Ar-Ro’du: 39
مَا نَنسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللّهَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (سورة البقرة: 106)
“Ayat mana saja yang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?” QS. Al-Baqarah: 106 Ayat-ayat tadi mereka mengatakan adanya kontradiksi dalam Al-Qur’an, apakah itu suatu kontradiksi atau bagaimana?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Al-Qur’an Karim adalah kalam Allah Ta’ala. Tidak mungkin terjadi kontradiksi dan perbedaan. Yang ada kontradiksi itu kalau yang berbicara memungkinkan salah. Sementara Allah Ta’ala suci dari hal itu. Allah ta’ala berfirman:

أَفَلَا يَتَدَبَّرُونَ الْقُرْآنَ وَلَوْ كَانَ مِنْ عِنْدِ غَيْرِ اللَّهِ لَوَجَدُوا فِيهِ اخْتِلَافًا كَثِيرًا (سورة  النساء: 82)

“Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quran? Kalau kiranya Al Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya. )QS. An-Nisaa: 82)

Oleh karena itu terjadi perbedaan dan kontadiksi dalam Injil yang berada di tangan orang Kresten karena ia ditulis oleh orang-orang yang tidak ma’sum (terjagai dari dosa). Allamah Rahmatullah Alhindi dalam kitabnya ‘Idharul Haq terdapat 125 perbedaan dan kontradiksi dalam kitab suci mereka.

Syubhat yang anda sebutkan adalah syubhat yang sangat lemah sekali, jawabannya dari dua sisi.

Pertama: ayat yang meniadakan penggantian kalimat Allah, seperti firman Allah Ta’ala:

لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَياةِ الدُّنْيَـا وَفِي الآخِرَةِ لاَ تَبْدِيـلَ لِكَلِمَاتِ اللّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (سورة  يونس: 64)

“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” )QS. Yunus: 64)

Dan Firman Allah Ta’ala:

وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِن كِتَـابِ رَبِّكَ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَن تَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَدًا (سورة الكهف: 27)

“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari padaNya.” )QS. Al-Kahfi: 27)

Maksudnya adalah bahwa tidak ada seorangpun yang dapat mengganti kalimat Allah.  Sementara Allah Ta’ala dapat mengganti dengan ayat di tempat ayat lainnya. Yaitu nasakh (menghapuskan). Sebagaimana firman Subhanahu :

وَإِذَا بَدَّلْنَـا آيَةً مَّكَانَ آيَةٍ وَاللّهُ أَعْلَمُ بِمَـا يُنَزِّلُ قَالُواْ إِنَّمَا أَنتَ مُفْتَرٍ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ (سورة النحل: 101)

“Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja." Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.” )QS. An-Nakhl: 101).

Allah ta’ala juga berfirman:

مَا نَنسَخْ مِنْ آيَةٍ أَوْ نُنسِهَا نَأْتِ بِخَيْرٍ مِّنْهَا أَوْ مِثْلِهَا أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللّهَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ(سورة البقرة: 106)

“Ayat mana sajayang Kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami datangkan yang lebih baik daripadanya atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu mengetahui bahwa sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?” QS. Al-Baqarah: 106

Sementara firman Allah Ta’ala:

يَمْحُو اللّهُ مَا يَشَاء وَيُثْبِتُ وَعِندَهُ أُمُّ الْكِتَابِ (سورة الرعد: 39)

“Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh mahfuzh).” )QS. Ar-Ro’du: 39)

Maksud disini adalah menghapuskan dan menetapkan dalam suhuf para malaikaat. Silahkan melihat jawaban soal no. 43021.

Sisi kedua: maksud dari kalimat Allah yang tidak diganti adalah kalimat kauniyah, seperti sunah (hukum alam) dalam citaan-Nya. Dan apa yang diberitahukan dari ganjaran bagi orang yang taat dan balasan bagi pelaku kemaksiatan. Serta masuknya penduduk surga ke dalam surga dan penduduk neraka ke neraka. Tidak ada seorangpun yang dapat merubah sunah Allah dan kalimat ketetapannya. Oleh kerena itu Terdapat diawal ayat:

لَهُمُ الْبُشْرَى فِي الْحَياةِ الدُّنْيَـا وَفِي الآخِرَةِ لاَ تَبْدِيـلَ لِكَلِمَاتِ اللّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ (سورة يونس: 64)

“Bagi mereka berita gembira di dalam kehidupan di dunia dan (dalam kehidupan} di akhirat. Tidak ada perobahan bagi kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Yang demikian itu adalah kemenangan yang besar.” )QS. Yunus: 64)

Maka sunah Allah dan kalimat Ketentuan-Nya disini adalah bahwa orang-orang mukmin yang bertakwa akan mendapatkan kabar gembira di dunia ini dan setelah kematian. Siapakah yang memungkinkan untuk mengubah hal itu?

Sementara Firman Ta’ala:

وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِن كِتَـابِ رَبِّكَ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَن تَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَدًا (سورة الكهف: 27)

“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari padaNya.” (QS. Al-Kahfi: 27)

Maka maknanya adalah kalimat kauniyah. Seperti permasalahan tadi. Kalau dimaksudkan kalimat syar’iyyah maksudnya adalah Al-Qur’an Al-Karim yang diwahyukan kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam, maka tidak akan diganti Al-Qur’an ini. Karena Allah telah menanggung penjagaannya.

Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan terkait denga firman Allah:

وَاتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِن كِتَـابِ رَبِّكَ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَن تَجِدَ مِن دُونِهِ مُلْتَحَدًا (سورة  الكهف: 27)

“Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu, yaitu kitab Tuhanmu (Al Quran). Tidak ada (seorangpun) yang dapat merobah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari padaNya.” QS. Al-Kahfi: 27

Firman-Nya (مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ)maksudnya adalah Al-Qur’an dan wahyu hanyalah semata perkataan. Maka ia termasuk bukan makhluk.

Dan firman-Nya (مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ)maksudnya adalah tidak ada seorangpun yang mengganti Kalimat Allah, sementara Allah Azza Wajalla dapat mengganti ayat di tempat ayat lainnya. Sebagaimana Firman Ta’ala:

وَإِذَا بَدَّلْنَـا آيَةً مَّكَانَ آيَةٍ وَاللّهُ أَعْلَمُ بِمَـا يُنَزِّلُ قَالُواْ إِنَّمَا أَنتَ مُفْتَرٍ بَلْ أَكْثَرُهُمْ لاَ يَعْلَمُونَ (سورة  النحل: 101)

“Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya padahal Allah lebih mengetahui apa yang diturunkan-Nya, mereka berkata: "Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja." Bahkan kebanyakan mereka tiada mengetahui.” QS. An-Nakhl: 101.

Dan Firman-Nya (لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ)mencakup kalimat kauniyah dan syrai’yyah:

Kalau kauniyah, maka tidak dikecualikan apapun juga. Tidak seorang pun dapat merubah Kalimat Allah yang bersifat kauniyah. Kalau Allah telah menetapkan seseorang dengan kematian, tidak seorang pun dapat menggantinya hal itu. Kalau Allah menetapkan dengan kefakiran. Tidak seorangpun dapat menggantikannya. Kalau Allah telah menetapkan kekeringan, tidak ada seorangpun dapat menggantikan hal itu. Semuanya ini terjadi pada alam semesta ini, karena ia termasuk ucapannya berdasarkan Firman Ta’ala:

إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ (سورة يس: 82) .

“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: "Jadilah!" maka terjadilah ia.” (QS. Yasin: 82)

Adapun kalau Kalimat Syar’iyyah adalah maka telah dirubah sebelumnya oleh orang kafir dan munafik. Mereka mengganti Kalimat dengan makna atau dengan lafaz sesuai kemampuan mereka. Atau dengan keduanya.” (Majmu Fatawa Ibnu Utsaimin, 8/370).

Kesimpulannya:

Bahwa kalimat Allah Ta’ala kauniyah tidak seorang pun dapat menggantinya. Begitu juga kalimat kalimat Syar’iyyah yang Allah jaga berupa Al-Qur’an Al-Karim. Hal ini tidak ada kontradiksi bahwa Allah Subhanahu menghapus apa yang dikehendaki-Nya. Dan menaruh penggantinya di tempat ayat tersebut kalau menginginkannya. Karena seperti Firman-Nya:

أَلَمْ تَعْلَمْ أَنَّ اللّهَ عَلَىَ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Tidakkah engkau mengetahui bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu.”

Wallahu a’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam