Kamis 20 Jumadil Ula 1446 - 21 November 2024
Indonesian

Apakah Dibolehkan Mengantar Teman Yang Beragama Nashrani Ke Gereja Untuk Menarik Hatinya?

160470

Tanggal Tayang : 03-02-2018

Penampilan-penampilan : 33192

Pertanyaan

Saya seorang mahasiswa, memiliki teman beragama Nashrani yang baik hatinya. Saya mohon kepada Allah semoga Dia membuka hatinya untuk Islam. Karena pertemanan tersebut kami sering berinteraksi di kampus dan saling tolong menolong dalam berbagai masalah. Saya berusaha semampu mungkin dan sebatas ilmu yang saya miliki untuk menjelaskan kemulian islam kepadanya jika ada kesempatan untuk hal itu, karena akhlak mulia sangat memberikan pengaruh baginya. Pertanyaan saya, kadang dia meminta kepada saya untuk mengantarkannya ke gereja, atau dia kadang berkonsultasi kepada saya terkait kejadian yang dia alami bersama kekasihnya. Saya berusaha untuk mengalihkan tema pembicaraan atau lari dari pertanyaannya. Apakah saya mendapatkan dosa jika saya membantu dalam masalah-masalah tersebut? Ataukah saya tidak boleh membantunya? Apa batasan dalam masalah ini? Maksudnya tolong menolong antara muslim dengan non muslim. Jazakumullah khairan. Saya mohon anda mendoakannya semoga dia mendapatkan hidayah Allah lewat tangan saya.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Syariat kita yang suci tidak melarang untuk berinteraksi dengan orang kafir dalam perkara jual beli. Juga tidak melarang untuk mengambil manfaat dari mereka, baik berupa ilmu, perdagangan, atau selainnya dan hubungan transaksi dunia yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan . Akan tetapi, dilarang menjadikan mereka sebagai sahabat dan karib dekat jika tidak ada tujuan mendakwahi mereka kepada Islam. Karena pertemanan bisa menyebabkan terpengaruhnya seorang muslim dengan agama mereka atau bahkan bisa menimbulkan rasa cinta kepada mereka yang mana semua itu berbahaya bagi agama seorang muslim. Dan tidaklah tersesat para pelajar yang mendapat beasiswa atau utusan Negara dan orang-orang islam yang tinggal di negeri-negeri kafir melainkan karena sebab ini (berteman karib dengan mereka, pen) sehingga mereka hanyut di negeri tersebut dan menyerupai penduduknya, membangga-banggakan mereka, terpengaruh dengan prinsip-prinsip mereka, bahkan tidak sedikit di antara mereka yang kehilangan apa yang paling berharga dalam kehidupannya, yaitu agama.

Karena itu, hendaknya niat anda dalam berinteraksi dengan seorang Nashrani adalah untuk melunakkan hatinya agar menerima Islam dan memperlihatkan akhlak kaum muslimin yang baik yang mereka ketahui dari agamanya. Dan jangan sampai muncul dalam hati anda rasa cinta terhadap orang seperti mereka yang mencaci maki Allah dan menjadikan Allah memiliki istri dan anak serta mengagungkan salib dan menyembahnya.

Lihat jawaban soal. No. 1204

Kedua:

Jika dasar tolong menolong antara sesama kaum muslimin adalah kebaikan dan takwa dan bukan dalam dosa serta permusuhan, maka dasar tersebut lebih diutamakan lagi berlaku dalam hubungan muslim dengan non muslim.

Firman Allah Taala:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ (سورة المائدة: 2)

“Dan hendaklah kalian saling tolong menolong dalam kebaikan dan takwa, jangan saling tolong menolong dalam dosa dan permusuhan.” (QS. Al-Maidah: 2)

Berdasarkan hal ini, dibolehkan menolongnya dan berbuat baik kepadanya seperti dalam masalah belajar atau mengantarkannya ke rumahnya dan semacamnya yang tergolong perkara yang boleh. Adapun dalam perkara yang diharamkan, maka tidak boleh menolongnya dalam masalah tersebut. Karena itu, tidak dibolehkan mengantarkannya pergi ke gereja. Karena di dalam gereja terdapat kekufuran kepada Allah dan penyembahan kepada selain-Nya. Juga tidak boleh menolong masalah yang dia hadapi dengan kekasihnya, justru yang seharusnya dia lakukan adalah melarangnya dengan cara yang lembut . Ketahuilah, tidak dibolehkan melunakkan hatinya dengan cara mendorongnya pada perkara yang diharamkan. Akan tetapi dibolehkan bagi anda diam atas kemunkarannya hingga akhirnya mendapati waktu dan kesempatan yang tepat untuk membicarakannya.

Dan bisa jadi sikap yang santun dalam meyampaikan alasan untuk menolaknya dalam kedua masalah tersebut dan upaya menjelaskan kepadanya hukum syar’i  menjadi sebab hidayah baginya dan menghentikannya dari segala kekufuran dan kefasikan. Hal ini tidak diragukan lagi, lebih baik ketimbang kita menutup hakikat tersebut darinya dan membiarkannya buta untuk dapat melihat hakikat kebenaran. Maka jadikanlah sikap anda yang tidak bersedia menolong teman anda dalam dua masalah diatas sebagai jalan untuk meraih hati dan akalnya, semoga dia mendapatkan hidayah dengan sebab itu.

Ketahuilah, bahwa biasanya dia akan menghormati anda jika anda menolak perbuatan yang bertentangan dengan agama anda. Berterus teranglah dalam kebenaran dan jangan takuti akibatnya. Tenanglah bahwa semua itu merupakan kebenaran  dan bahwa semua itu bermanfaat baginya atas izin Allah.

Kami mohon kepada Allah, semoga Dia memberikan taufiq kepada anda kepada hal-hal yang Dia cintai dari ridhai dan semoga Allah memberinya hidayah ke jalan yang benar.

Wallahu a’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam