Alhamdulillah.
Pertama:
Kejadian “Karbala” benar adanya, silahkan bisa dilihat kesimpulan masalah tersebut dan kejadian yang sebenarnya pada jawaban soal nomor: 112051.
Sedangkan kenapa para khotib ahlus sunnah tidak menyinggung masalah tersebut, maka pernyataan itu masih global. Khutbah Jum’at tidak untuk mengkisahkan cerita dan peristiwa, akan tetapi untuk mengokohkan tauhid dan menyebutkan yang bermanfaat bagi manusia untuk kebaikan agama mereka dan nasehat yang mereka butuhkan. Tidak semua orang membutuhkan untuk mengetahui kisah tersebut dan apa yang terkandung di baliknya. Adapun negara-negara yang penduduknya membutuhkan untuk mengetahui kejadian yang sebenarnya dan untuk mengetahui rincian kadustaan Rafidhoh dan kebatilan keyakinan mereka, karena mereka banyak menyebutkan kejadian tersebut dan disebutkan rinciannya, di mana saja disebutkan pengkultusan Karbala atau terbunuhnya Husain, atau ketidakikutsertaan Yazin bin Mu’awiyah pada pembunuhannya, atau menjelaskan awal munculnya madzhab Rafidhoh sebagai madzhab politik, maka perlu disebutkan kejadian Karbala secara terperinci. Ahlus sunnah mereka mempunyai banyak peran untuk menyebarkan kejadian tersebut, mereka juga telah mentahqiq (menelaah dengan detail) sanad-sanadnya, mereka pun telah menyebutkannya di dalam buku-buku sejarah mereka, buku-buku syarah hadits mereka, buku-buku mereka tentang firaq (kelompok-kelompok) dan madzhab. Anda tidak akan mendapatkan sebuah buku yang ditulis tentang sejarah atau tentang firaq dan madzhab kecuali akan disebutkan di dalamnya kejadian tersebut.
Tanah Karbala tidak mempunyai keutamaan apapun di dalam syari’at kita yang suci, coba anda perhatikan apa yang dilakukan oleh Rafidhoh dalam merubah ajaran Islam yang berkaitan dengan masalah Karbala, agar anda mengetahui bahwa mereka itu ahlul batil, kami tidak tahu kenapa anda sampai merasa bingung tentang keyakinan dan manhaj mereka, padahal anda melihat kekafiran, kesyirikan, berlebih-lebihan (guluw), kedustaan, merubah agama mereka dengan suara, gambar dan tulisan ?!. Yang penting sekarang, coba anda lihat bagaimana mereka memposisikan kedudukan tanah Karbala; karena di sana ada kuburan Husain –menurut klaim mereka- sehingga menjadikan ziarah ke sana lebih baik dari pada 1.000.000 kali haji dan umroh dan lain sebagainya. Dalam “Wasail Syi’ah” (10/332) anda mendapatkan dari Abu Abdillah berkata: “Jika anda ingin menunaikan ibadah haji, namun masih belum ada diberi kesempatan, maka datanglah ke kuburan Husain maka hal itu sama saja dengan haji, dan jika anda ingin umroh namun belum diberi kesempatan, maka datanglah ke kuburan Husain, maka itu sama saja dengan umroh”. Di sana juga disebutkan (10/360) dari Abu Abdillah berkata: “Barang siapa yang berziarah ke kuburan Husain pada hari Arafah, maka Alloh akan mencatat baginya beribu-ribu haji dan beribu-ribu umroh bersama Rasulullah, dan dimerdekakan 1.000 yang bernyawa, dan dibawakan baginya 1.000 kuda di jalan Alloh, dan Alloh –‘Azza wa Jalla- menamakannya dengan “ash Shiddiq” karena telah beriman dengan janji-Ku. Para malaikat berkata: “Fulan ash shiddiq telah Alloh sucikan dari atas ‘Arsy-Nya, dan di bumi dinamakan “Karubiyyan” !. Apakah yang seperti mereka itu seseorang masih meragukan kesesatan dan jeleknya keadaan mereka ?!.
Kedua:
Adapun berita dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tentang akan munculnya 12 kholifah setelah beliau, dan beliau memuji zaman mereka, maka ada beberapa hadits yang shahih yang menyatakan hal itu:
Dari Jabir bin Sumrah berkata: “Saya pernah menghadap kepada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersama ayah saya, maka saya mendengar beliau bersabda:
( إِنَّ هَذَا الْأَمْرَ لَا يَنْقَضِي حَتَّى يَمْضِيَ فِيهِمْ اثْنَا عَشَرَ خَلِيفَةً ، قَالَ : ثُمَّ تَكَلَّمَ بِكَلَامٍ خَفِيَ عَلَيَّ ، قَالَ : فَقُلْتُ لِأَبِي : مَا قَالَ ؟ قَالَ : كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ ) رواه البخاري ( 7222 ) ومسلم – واللفظ له – ( 1821 )
“Sungguh urusan ini tidak akan musnah sampai munculnya 12 kholifah di antara mereka”, perawi itu berkata: “Kemudian beliau berkata dengan perkataan lirih kepada saya”, saya bertanya kepada bapak saya: “apa yang beliau katakana ?”, beliau menjawab: “Mereka itu kesemuanya dari Quraisy”. (QS. al Bukhori: 7222 dan Muslim: 1821 dengan redaksi hadits dari beliau)
Dan di dalam riwayat lainnya yang juga redaksinya berasal dari Muslim:
( لَا يَزَالُ الْإِسْلَامُ عَزِيزًا إِلَى اثْنَيْ عَشَرَ خَلِيفَةً )
“Islam akan tetap jaya sampai (munculnya) 12 kholifah”.
Dan di dalam riwayat yang lainnya disebutkan:
( لَا يَزَالُ هَذَا الدِّينُ عَزِيزًا مَنِيعًا إِلَى اثْنَيْ عَشَرَ خَلِيفَةً )
“Agama ini akan tetap jaya dan bertahan sampai 12 kholifah”.
Sedangkan redaksi riyawat Imam Bukhori:
( يَكُونُ اثْنَا عَشَرَ أَمِيرًا – فَقَالَ كَلِمَةً لَمْ أَسْمَعْهَا فَقَالَ أَبِى : إِنَّهُ قَالَ – كُلُّهُمْ مِنْ قُرَيْشٍ (
“Sampai 12 pemimpin, lalu dia berkata saya belum pernah saya mendengarnya seraya bapak saya berkata: “Bahwa beliau bersabda: “Mereka semua dari Quraisy”.
Para ulama telah berbeda pendapat tentang arti dari hadits di atas, dalam hal menentukan para imam dan para pemimpin secara perorangan atau dengan sifat dalam banyak pendapat, tidak satu pun dari pendapat-pendapat tersebut menyatakan bahwa para imam tersebut adalah 12 imam yang diklaim oleh kelompok Rafidhoh, kami telah menyebutkan beberapa sisi dari makna hadits tersebut dan kami juga telah menjawab klaimnya Raffidhoh dengan jawaban yang rinci pada nomor: 146316 maka silahkan anda membacanya, karena akan bermanfaat bagi anda.
Ketiga:
Adapun perbedaan antara Abu Bakar dan Fatimah –radhiyallahu ‘anha- maka kami telah menyebutkannya dengan rinci, dan kami juga telah menjelaskan kedustaan Rafidhoh secara khusus pada kejadian tersebut, silahkan dilihat jawaban soal nomor: 125876 maka masalahnya akan menjadi jelas dan terang bahwa Rafidhoh adalah pendusta dan pembohong, dan bahwa perkataan dan perbuatan Abu Bakar as Shiddiq lah yang benar dalam masalah perselisihannya dengan Fatimah –radhiyallohu anha-, bersamaan dengan itu anda mendapatinya memiliki akhlak yang baik dan kedudukan yang tinggi, dengan kedua perangai itulah dia berhak menjadi manusia terbaik setelah para Nabi dan Rasul.
Keempat:
Masalah Rafidhoh ini sudah tidak asing lagi bagi ahlus sunnah, karena mereka sudah sejak lama melakukan taqiyyah (berpura-pura), akan tetapi sekarang manampakkan keyakinan mereka yang dahulu, kami telah memastikan dengan suara dan gambar dalam masalah keyakian mereka, tidak kah anda mendengar tentang dua orang dari pemuka mereka yang melakukan mubahalah (bersumpah dengan saling melaknat) tentang kefasikan dan kejahatan Aisyah Ummul Mukminin ?!, tidakkah anda melihat dengan mata kepala anda bahwa mereka juga bersujud pada kuburan para tokohnya dan melakukan thawaf di sekelilingnya ?!, tidakkah anda juga mendengar bahwa mereka senantiasa melaknat Abu Bakar dan Umar –radhiyallahu ‘anhuma- ?!, tidakkah telah sampai kabar kepada anda tentang kejahatan mereka yang ganas kepada ahlus sunnah di Irak, sampai-sampai mereka pasti akan membunuh baik dewasa maupun anak-anak yang diberi nama dengan “Umar“ ?!, tidakkah anda juga melihat diskusi antara ahlus sunnah dengan para tokoh mereka; untuk menampakkan kesyirikan mereka, kesesatan, bid’ah, kedustaan dan perubahan yang mereka lakukan pada kitab-kitab mereka melalui ucapan para tokohnya yang terkini ?!, dan masih banyak lagi sehingga kami tidak memungkinkan untuk menyebutkan semuanya pada jawaban ini untuk menjelaskan keburukan akidah mereka dan kebatilan manhaj mereka, harapannya –bagi anda wahai penanya- agar anda menjauhkan perasaan dan mulailah berfikir dengan akal sehat anda dalam menghukumi mereka dengan hukum yang tepat, kami tidak menyebutkan kepada anda kecuali hanya sedikit saja dari kondisi mereka yang sebenarnya yang tentunya lebih dahsyat lagi dari semua yang telah kami sebutkan. Anda juga bisa melihat –untuk penjelasan lebih lanjut tentang keadaan mereka- pada jawaban soal nomor: 101272 , 43458 ,1148 , 20738 ,dan 21500 .
Baca juga tentang keyakinan ahlus sunnah kepada ahlul bait pada jawaban soal nomor: 125874.
Mintalah pertolongan kepada Alloh –Ta’ala- sebagai Tuhanmu dengan berdoa kepada-Nya, merendahkan diri di hadapan-Nya agar Dia memberikan petunjuk kepada kebenaran dan memperlihatkan kepada anda jalan yang lurus.
Wallahu A’lam .