Sabtu 22 Jumadil Ula 1446 - 23 November 2024
Indonesian

Perubahan Al Qur’an Menurut Sekte Rafidhoh

Pertanyaan

Saya telah mendengar dari salah seorang teman saya dari syi’ah, bahwa mereka mempunyai surat tertentu yang tidak ada di mushaf kita, apakah hal itu benar ?, surat tersebut dinamakan surat “Al Wilayah”.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Adapun surat “Al Wilayah” maka sebagian ulama dan para pimpinan syi’ah telah mengakuinya, dan barang siapa di antara mereka yang mengingkarinya maka hal itu dilakukannya karena mereka sedang bertaqiyyah, dan di antara mereka yang berterus terang akan keberadaannya adalah “Mirza Husain Muhammad Taqiyyun Nuuri at Thabrasi” -meninggal dunia pada tahun 1320 H.- dia telah menulis buku yang mengklaim bahwa al Qur’an Karim telah dirubah dan para sahabat telah menyembunyikan beberapa surat di antaranya surat al Wilayah. Setelah dia meninggal dunia kelompok Rafidhoh memuliakannya dan dikubur di an Najf. Bukunya Thabrasi telah dicetak di Iran pada tahun: 1298 H. pada saat dicetak terdengar teriakan mereka di sekelilingnya; karena mereka ingin tetap meragukan keabsahan al Qur’an hanya dilakukan oleh mereka saja dan tetap tersebar di dalam ratusan buku yang tidak asing bagi mereka dan tidak hanya terkumpul di dalam sebuah buku saja, dia berkata di awal bukunya:

“Ini adalah buku yang lembut dan perjalanan yang mulia yang dinamakan dengan: “Fashlul Khitab fii Itsbat Tahriif Kitab Rabbil Arbaab”, dan telah disebutkan beberapa ayat dan surat yang menyebutkan bahwa para sahabat telah menghapus dan menyembunyikannya, di antaranya adalah surat Al Wilayah dan teksnya menurut mereka sebagaimana yang ada di dalam buku tersebut:

“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada Nabi dan kepada wali yang telah kami utus keduanya agar memberikan petunjuk kepada kalian menuju jalan yang lurus, Nabi dan wali tersebut sebagian dari keduanya dari sebagian lainnya, dan Akulah Yang Maha Melihat dan Maha Mengetahui”.

Dan surat yang lain menurut mereka adalah surat An Nuraini:

“Wahai orang-orang yang beriman, berimanlah kepada an Nuraini yang telah Kami turunkan keduanya untuk membacakan kepada kalian ayat-ayat Kami dan memberi peringatan kepada kalian adzab pada hari kiamat. Sebagian dari keduanya menjadi bagian lainnya dan Akulah Yang Maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Sesungguhnya mereka yang menepati janji Alloh dan Rasul-Nya akan ayat-ayatnya maka bagi mereka surga yang penuh dengan kenikmatan. Dan mereka orang-orang yang kafir setelah mereka beriman karena telah melanggar janji mereka dan apa yang telah dijanjikan oleh Rasul, maka mereka akan dilempar ke neraka jahim, mereka telah mendzalimi diri mereka sendiri dan telah mengingkari wasiat Rasul, maka mereka akan diberi minum dengan air yang sangat panas….”.

Dan lain sebagainya dari semua pendapat mereka yang lemah.

Ustadz Muhammad Ali Su’udi yang merupakan pakar kementerian keadilan di Mesir telah menelaah mushaf dari Iran yang merupakan manuskrip dari misionaris “Brayin” maka dinukillah surat ini dengan telegraf, dan di atas teks bahasa Arab ada terjemahan ke dalam bahasa Iran.

Sebagaimana yang telah ditetapkan oleh At Thabrasi tentang surat tersebut dalam bukunya “Fashlul Khitab fii Itsbat Tahriif Kitab Rabbil Arbaab” telah mereka tetapkan juga dalam buku mereka “دبستانمذاهب  “ dengan bahasa Iran, pengarangnya adalah Muhsin Faani al Kasymiri, buku tersebut dicetak di Iran dalam jumlah yang banyak. Ada seorang misionaris namanya: ”نولدكه “ yang juga menukil adanya surat tersebut yang merupakan pendustaan kepada Alloh, di dalam bukunya: “Tarikh al Mushaf” (2/102) yang dipublikasikan oleh “Al Jaridah al Asiawiyah al Faransiyah” pada tahun 1842, halaman: 431-439.

Mirza Habibullah al Hasyimi juga telah menyebutkannya dalam bukunya: “Minhajul Bara’ah fii Syarhi Nahjil Balaghah” (2/217) dan Muhammad Baqir al Majlisi dalam bukunya: “Tadzkiratul Aimmah”, halaman: 19-20 dengan menggunakan bahasa Persi dipulikasikan oleh Maulana Iran.

Baca juga buku: “Al Khuthut al ‘Aridhah lil Usus allati Qaama ‘alaihi Diin asy Syi’ah” karangan Muhibbuddin al Khotiib”.

Semua klaim dari mereka tersebut telah mendustakan firman Alloh –Ta’ala- :

 إنا نحن نزلنا الذكر وإنا له لحافظون

الحجر / 9

“Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya”. (QS. Al Hijr: 9)

Oleh karena itu merupakan hasil ijma’ kaum muslimin akan kekafiran seseorang yang meyakini bahwa al Qur’an telah mengalami perubahan.

Syiekh Islam Ibnu Taimiyah berkata:

“…Dan demikian juga jika mereka mengklaim bahwa al Qur’an kurang beberapa ayat, dan telah disembunyikan atau diklaim bahwa al Qu’an memiliki takwil yang bersifat batin sehingga bisa menggugurkan amalan yang disyari’atkan, atau yang semacamnya. Mereka itu dinamakan al Qaramithah dan al Bathiniyyah, dan di antara mereka ada yang bernama at Tanasukhiyyah, semua itu tidak diragukan lagi akan kekafiran mereka”. (Ash Sharim al Maslul: 3/1108-1110)

Ibnu Hazm berkata:

“Pendapat yang menyatakan bahwa di antara dua lauh mengalami perubahan, maka merupakan kekafiran yang nyata dan mendustakan Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-“. (Al Fishal fil Ahwa’ wal Milal wan Nihal: 4/139)

Wallahu A’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam