Jum'ah 12 Jumadits Tsani 1446 - 13 Desember 2024
Indonesian

Berdiam Di Masjid Mendapatkan Pahala Dan Keutamaan Meskipun Tidak Beri’tikaf

Pertanyaan

Apakah benar bagi orang yang berkeyakinan bahwa I’tikaf khusus di tiga masjid. Dia ingin mencari lailatul qadar. Dia mempunyai keinginan bahwa berdiam diri malam hari di masjid pada sepuluh malam akhir dapat menyampaikan keinginannya dari Allah Yang Maha Tinggi Maha Mampu Maha Bergantung (seluruh makhluk kepada-Nya) Jalla Wa’ala. Perlu diketahui bahwa ia keras dan pelit, zalim dan pahlawan. Berharap ketika bertepatan dengan kemulyaan tempat dan kemulyaan waktu dengan doa yang jujur akan merubah kehidupannya semuanya?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Kondisi bahwa dia dholim dan pahlawan, seyogyanya pertama kalu berusaha untuk bertaubat kepada Allah dengan taubat yang jujur dan merubah kondisi dari kedholiman dan kemaksiatan ke arah adil dan ketaatan.

Kedua:

Telah ada dalam fatwa no. 81134, 49006 penjelasan tentang sahnya I’tikaf di seluruh masjid. Dan tidak mengkhususkan di tiga masjid.

Ketiga:

Sementara jawaban dari apa yang anda tanyakan, maka siapa yang taklid kepda orang yang berpendapat tidak sahnya I’tikaf kecuali di tiga masjid tidak mengapa di masjid di sepuluh malam akhir. Hal ini kalau bukan I’tikaf –sesuai dengan keyakinannya – maka duduknya di masjid karena untuk shalat, zikir, membaca Al-Qur’an dan menunggu shalat itu termasuk mempunyai keutamaan tersendiri. Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

فَإِذَا صَلَّى (يعني في المسجد ) لَم تَزَلِ المَلَائِكَةُ تُصَلِّي عَلَيهِ مَا دَامَ فِي مُصَلَّاهُ : الَّلهُمَّ صَلِّ عَلَيهِ ، الَّلهُمَّ ارحَمهُ ، وَلَا يَزَالُ أَحَدُكُم فِي صَلَاةٍ مَا انتَظَرَ الصَّلَاةَ  (رواه البخاري، رقم 648 وهذا لفظه ، ومسلم، رقم 649)

“Kalau shalat (maksudnya di Masjid), Malaikat senantiasa mendoakan kepadanya selagi di tempat shalatnya. Ya Allah berikan shalawat kepadanya, Ya Allah sayangi dia. Salah saorang diantara kamu senantiasa dalam (kondisi) shalat selagi menunggu shalat.” (HR.  Bukhori, no. 648 dan redaksi berasal dari dia. dan Muslim, no. 649).

Diriwayatkan oleh Baihaqi di Syuabul Iman, no. 2943 dari Amr bin Maimun Al-Audi berkata, kami diberitahukan para shahabat Rasulullah sallallahu alaihi wa salalam:

أن المساجد بيوت الله في الأرض ، وأنه لحق على الله أن يكرم من زاره فيها (وصححه الألباني في " سلسلة الأحاديث الصحيحة، رقم 1169 )

“Sesungguhnya masjid adalah rumah Allah di bumi. Dan Allah berhak memulyakan orang yang mengunjungi di dalamnya.” (Dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Silsilah Al-Ahadits Shahihah, no. 1169).

Dapat diambil manfaat dari sini juga, fokus beribadah kepada Allah Ta’ala dan meninggalkan apa yang menyibukkannya dari urusan dunia.

Wallahu a’lam .

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam