Rabu 27 Rabi'uts Tsani 1446 - 30 Oktober 2024
Indonesian

Allah Azza wa Jalla Tidak Memaksa Orang Untuk Menjadi Kafir

22244

Tanggal Tayang : 03-06-2002

Penampilan-penampilan : 21601

Pertanyaan

Kami sering membaca ayat bahwa Allah mengabarkan bahwa Dia telah menciptakan penutup dan penghalang pada pandangan dan hati orang-orang kafir. Allah membuat mereka tuli dan buta terhadap kebenaran. Sementara kita juga tahu bahwa Allah tidak memaksa seseorang untuk menjadi kufur. Bagaimana menempatkan ayat-ayat tersebut?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Al-Hamdulillah. Syaikh Asy-Syanqithi -Rahimahullah-- menyatakan: Jawabannya, bahwa Allah Azza wa Jalla menjelaskan dalam banyak ayat dalam Al-Qur'an bahwa berbagai halangan tersebut Allah ciptakan dalam hati, pendengaran dan mata mereka, seperti cap, kunci dan penutup; yang kesemua itu Allah ciptakan sebagai ganjaran yang sesuai dengan kekufuran yang mereka lakukan, pendustaan mereka terhadap para rasul dengan ikhtiyar mereka sendiri. Allahpun menyelewengkan hati mereka dengan kunci dan penutup tersebut atau yang sejenisnya, sebagai balasan dari kekafiran mereka. Di antara ayat yang mengidikasikan demikian adalah firman Allah:

"Bahkan, sebenarnya Allah telah mengunci mati hati mereka karena kekafirannya, karena itu mereka tidak beriman kecuali sebagian kecil dari mereka…" (An-Nisaa : 155)

Itu merupakan dalil tegas dari Al-Qur'an bahwa kekafiran mereka yang terdahulu adalah penyebab terkuncinya hati mereka. Demikian juga firman Allah:

"Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Allah memalingkan hati mereka.." (Ash-Shaff : 5)

Demikian juga dalam firman Allah:

"Yang demikian itu adalah karena bahwa sesungguhnya mereka telah beriman, kemudian menjadi kafir (lagi) lalu hati mereka dikunci mati; karena itu mereka tidak dapat mengerti." (Al-Munafiqun : 3)

Juga dalam firman Allah:

"Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta." (Al-Baqarah : 10)

Juga dalam firman-Nya:

"Dan (begitu pula) Kami memalingkan hati dan penglihatan mereka seperti mereka belum pernah beriman kepadanya (al-Qur'an) pada permulaannya, dan Kami biarkan mereka bergelimang dalam kesesatannya yang sangat." (Al-An'aam : 110)

Juga dalam firman-Nya:

"Sekali-kali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka usahakan itu menutup hati mereka." (Al-Muthaffifin : 14)

Dan banyak lagi ayat-ayat lain yang menunjukkan bahwa terkuncinya hati dan terhalanginya hati untuk memahami hidayah adalah hukuman dari Allah atas kekufuran terdahulu. Jawaban ini juga merupakan bantahan terhadap syubhat yang dilontarkan oleh kalangan Al-Jabriyyah yang berpegang dalam pemahaman mereka dengan ayat-ayat tersebut dan sejenisnya dalam Al-Qur'an.

Refrensi: Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid