Jum'ah 19 Ramadhan 1445 - 29 Maret 2024
Indonesian

Apa Pendapat Agama Tentang Fenomena Déjà vu? Dan Bagaimana Berinteraksi Dengannya Kalau Benar Terjadi?

270073

Tanggal Tayang : 30-11-2017

Penampilan-penampilan : 55129

Pertanyaan

Apa anda dapt memberitahukan kepadaku kalau disana ada penafsiran Islam fenomena ‘Déjà vu’ (Berhayal) melihat sesuatu (seakan pernah) mendapatkan sebelumnya. (Dimana) anda (pernah) melihat sesuatu itu dengan tepat. Apa seharusnya yang dilakukan seseorang kalau terjadi padanya seperti ini.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Dejavu adalah kata perancis maksunya adalah ‘Melihat sebelumnya’. Yaitu perasaan seseorang hidup (seperti) kondisi sekarang atau melihat sebelumnya.

Para pakar syaraf dan kejiwaan berbeda menafsirkan fenomena ini. Diantara mereka ada yang menguatkan itu termasuk ingatan yang menyimpang. Hal itu menjadi sebab kerancuan syaraf pusat ingatan dalam jangka pendek dan ingatan jangka panjang.

Diantara mereka ada yang menguatkan perasaan sekarang. Mendatangkan perincian kejadian masa lalu. Kita merasakan seakan hidup sekarang (pernah terjadi) pada waktu yang lalu.

Diantara mereka ada yang menguatkan termasuk pengetahuan yang pernah dipelajari sebelumnya. Akan tetapi telah dilupakannya. Kemudian otak mengembalikan lagi. Sehingga kita menghayal seakan akan kita hidup dalam kondisi (seperti ini) dua kali.

Hal ini berlebihan pada kebanyakan pemilik keyakinan keagamaan atau mazhab barapsychologi memasukkan fenomena ‘Dejavu’ dengan kekuatan luar biasa atau penafsiran dibalik kejiwaan (parapsychological Interprestations), seperti penafsiran dibanguan atas angan-angan (telepathy), hipnotis, atau penafsiran hantu atau ruh jelek (poltergeists) dan penafasiran persangkaan lainnya yang tidak ada dalilnya.

Ketahuilah semoga Allah menjaga anda. disana tidak ada penafsiran islami terkait dengan fenomena semacam ini. Dan tidak pernah dibahas baik dalam Qur’an maupun Hadits. Ataupun salah satu dari kalangan para ulama Islam. Tidak ada apapun dengan pokok ataupun kaidah islam.

Dalam masalah ini tidak ada kecuali sekedar persepsi dan ungkapan dalam ilmu syaraf, pengalaman, dukun dan persangkaan semata menurut pemilik keyakinan agama bid’ah atau kesyirikan tidak Islami.

Tidak ada yang perlu anda lakukan kalau mendapatkan fenomena seperti ini melainkan mentadaburi keagungan nikmat Allah kepada anda dengan menjaga ingatan anda dari kerusakan dan keguncangan. Dan penjagaan-Nya terhadap akal anda dari penyakit dan kerusakan. Bagaimana para pakar (dikalangan mereka) berbeda menafsirkan fenomena semacam ini. Meskipun begitu mereka tidak sampai pada pendapat yang kuat terkait dengannya. Ini merupakan dalil akan kebodohan manusia akan banyak hal. Dan lemahnya menafsirkan banyak rahasia otak dan anggota tubuh lainnya.

Untuk tambahan silahkan melihat kitab ‘The Déjà vu Experience’ (Pengalaman DejaVu)’ penulis Alan Brown. Dan kitab ‘The DejaVu Enigma (Permainan DejaVu) karangan Marie Johnes.

Wallahu a’lam .

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam