Kamis 20 Jumadil Ula 1446 - 21 November 2024
Indonesian

Hadits Yang Tidak Ada Dasarnya di Dalam Buku-buku Hadits Tentang Keutamaan Pernikahan

288037

Tanggal Tayang : 01-07-2019

Penampilan-penampilan : 7673

Pertanyaan

Bagaimana status kebenaran hadits yang menganjurkan untuk pernikahan yang disandarkan kepada Rasul kita yang mulia –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dan para sahabatnya, sungguh saya belum menemukannya di dalam buku-buku kita dari kalangan ahlus sunnah wal jama’ah yang terpercaya terkait dengan hadits-hadits Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-:

(ما بني بناء في الإسلام‏ أحب إلى اللَّه عزّ وجلّ‏ من التزويج)

“Tidaklah bangunan yang dibangun di dalam Islam yang lebih dicintai oleh Allah -‘Azza wa Jalla- dari pada menikah”.

Ringkasan Jawaban

Hadits ini tidak ada dasarnya di dalam buku-buku hadits ahlus sunnah, akan tetapi disebutkan oleh syi’ah di buku-buku mereka.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Hadits ini kami tidak mendapatkan asalnya di buku-buku ahlus sunnah, akan tetapi disebutkan oleh syi’ah pada buku-buku mereka, dan dinukil oleh pengikut mereka di website-website dan blog-blog mereka, maka coba dicek:

Wasail Syi’ah (20/14), Mustadrak al Wasail (14/152), Biharul Anwar (10/222).

Hadits yang hanya diriwayatkan oleh syi’ah dan tidak diriwayatkan oleh Ahlus sunnah, maka  bukan hadits.

Menikah termasuk sunnahnya para Rasul, Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah memerintahkan kepada para pemuda dengan sabdanya:

  يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ، مَنِ اسْتَطَاعَ البَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ، فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ، وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَعَلَيْهِ بِالصَّوْمِ فَإِنَّهُ لَهُ وِجَاءٌ

رواه البخاري  5066  ، ومسلم  1400 

“Wahai para pemuda, barang siapa yang mempunyai kemampuan (untuk menikah) maka menikahlah, karena hal itu akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan, dan barang siapa yang belum mampu maka berpuasalah karena puasa akan memutus (syahwat)”. (HR. Bukhori: 5066 dan Muslim: 1400)

Dari Anas bahwa ada beberapa orang dari sahabat Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- mereka bertanya kepada para istri Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tentang amalan rahasia beliau ?, sebagian mereka berkata: “saya tidak akan menikahi wanita”, sebagian lain berkata: “Saya tidak akan makan daging”, sebagian lain berkata: “Saya tidak akan tidur di atas kasur”, seraya beliau memuji Allah dan bersabda:

 مَا بَالُ أَقْوَامٍ قَالُوا كَذَا وَكَذَا؟ لَكِنِّي أُصَلِّي وَأَنَامُ، وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي

 رواه البخاري  5063 ، ومسلم  1401 

“Ada apa gerangan beberapa kaum berkata begini dan begitu ?, sementara saya shalat dan tidur, berpuasa juga berbuka, dan menikahi wanita juga, maka barang siapa yang tidak menyukai sunnahku maka dia bukan termasuk golonganku”. (HR. Bukhori: 5063 dan Muslim: 1401)

Keutamaan menikah yang tertera di dalam teks-teks Al Qur’an dan sunnah sudah sangat banyak tanpa menyebutkan riwayat yang hanya disebutkan oleh syi’ah dan tidak ada dasarnya menurut ahlus sunnah.

Baca juga soal nomor: 5511 dan 11586.

Wallahu Ta’ala A’lam

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam