Kamis 18 Ramadhan 1445 - 28 Maret 2024
Indonesian

Bagaimana Seorang Anak Yang Meninggal Dunia Menurut Ibrahim –‘alaihis salam-, dan Pada Saat Yang Sama Ia Merasakan Orang Yang Menziarahi Kuburannya ?

Pertanyaan

Saat kita berziarah ke kuburan seorang anak apakah ia merasakan kehadiran kami, dan mendengar percakapan kita dengannya, dan kita tahu bahwa ruhnya berada di gunung di surga dengan bimbingan Nabi Ibrahim –‘alaihis salam- ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Telah ditetapkan riwayatnya bahwa seorang anak muslim jika ia meninggal dunia, maka ia akan berada di taman di sisi Ibrahim –‘alaihis salam-.

Dari Samrah bin Jundub –adhiyallahu ‘anhu- berkata:

 

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِمَّا يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ لِأَصْحَابِهِهَلْ رَأَى أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنْ رُؤْيَا؟  قَالَ: فَيَقُصُّ عَلَيْهِ مَنْ شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَقُصَّ، وَإِنَّهُ قَالَ ذَاتَ غَدَاةٍ:    إِنَّهُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ، وَإِنَّهُمَا ابْتَعَثَانِي...

قَالَ: قَالاَ لِي: انْطَلِقِ انْطَلِقْ، فَانْطَلَقْنَا، فَأَتَيْنَا عَلَى رَوْضَةٍ مُعْتَمَّةٍ، فِيهَا مِنْ كُلِّ لَوْنِ الرَّبِيعِ، وَإِذَا بَيْنَ ظَهْرَيِ الرَّوْضَةِ رَجُلٌ طَوِيلٌ، لاَ أَكَادُ أَرَى رَأْسَهُ طُولًا فِي السَّمَاءِ، وَإِذَا حَوْلَ الرَّجُلِ مِنْ أَكْثَرِ وِلْدَانٍ رَأَيْتُهُمْ قَطُّ، قَالَ: قُلْتُ لَهُمَا: مَا هَذَا مَا هَؤُلاَءِ؟ قَالَ: قَالاَ لِي: انْطَلِقِ انْطَلِقْ!...

قَالَ: قُلْتُ لَهُمَا: فَإِنِّي قَدْ رَأَيْتُ مُنْذُ اللَّيْلَةِ عَجَبًا، فَمَا هَذَا الَّذِي رَأَيْتُ؟ قَالَ: قَالاَ لِي: أَمَا إِنَّا سَنُخْبِرُكَ...

وَأَمَّا الرَّجُلُ الطَّوِيلُ الَّذِي فِي الرَّوْضَةِ فَإِنَّهُ إِبْرَاهِيمُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَمَّا الوِلْدَانُ الَّذِينَ حَوْلَهُ فَكُلُّ مَوْلُودٍ مَاتَ عَلَى الفِطْرَةِ، قَالَ: فَقَالَ بَعْضُ المُسْلِمِينَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَأَوْلاَدُ المُشْرِكِينَ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: وَأَوْلاَدُ المُشْرِكِينَ  

رواه البخاري (7047).

“Bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- banyak berkata kepada para sahabat: “Apakah salah seorang dari kalian ada yang bermimpi ?”, ia berkata: “Maka ada saja orang yang bercerita pada saat itu, dan pada suatu pagi beliau bersabda:

“Tadi malam ada dua orang yang telah mendatangiku, keduanya menjadikanku terbangun…

Keduanya berkata kepadaku: “Pergi, pergi, maka kami pun pergi, lalu kami sampai di sebuah taman yang gelap, di sana terdapat semua warna pada musim semi, seraya di tengah taman ada seseorang yang tinggi, aku hampir tidak bisa melihat kepalanya karena tingginya, dan di sekitar laki-laki tersebut ada banyak anak-anak yang telah saya lihat sebelumnya, saya berkata kepada keduanya: “Ada apa ini ? dan siapa mereka ?, kedua orang itu menjawab: “pergi, pergi…!”.

Aku berkata kepada keduanya: “Sejak tadi malam saya melihat hal yang menakjuban, lalu apa yang telah saya lihat ini ?, keduanya berkata kepadaku: “Kami akan menjelaskan kepadamu….

“Adapun orang yang tinggi yang ada di taman tersebut adalah Ibrahim –‘alaihis sallam-, sedangkan anak-anak yang ada di sekitarnya adalah mereka yang meninggal dunia yang masih berada di dalam fitrah”, sebagian umat Islam bertanya: “Wahai Rasulullah, dan termasuk anak-anaknya orang-orang musyrik ?, beliau bersabda: “Ya termasuk anak-anaknya orang-orang musyrik”. (HR. Bukhori: 7047)

Kedua:

“Adapun bahwa ahli kubur mendengar salamnya orang yang masih hidup dan merasa bahwa kuburnya dikunjungi, maka hal ini termasuk permasalahan yang terdapat beda pendapat di kalangan para ulama, telah dijelaskan sebelumnya bahwa ada sekelompok para ulama yang berpendapat membenarkan bahwa si mayit mengetahui ziarahnya mereka yang masih hidup, hal itu terdapat pada jawaban soal nomor: 111939

Yang penting, tidak benar mendalami masalah ini dan mencari bagaimana cara si mayit mengetaui, merasakannya dan lain sebagainya; karena alam barzakh termasuk alam ghaib tidak tersedia jalan untuk mengetahuinya secara terperinci kecuali melalui berita yang benar; Al Qur’an dan sunnah yang shahih.

Hanya saja dikatakan bahwa anak-anaknya umat Islam, meskipun arwah mereka bersama Nabi Ibrahim –‘alaihis salam- masih ada hubungannya dengan badannya di dalam kubur, demikian juga dengan arwah para syuhada dan jenazah yang serupa dengan mereka, maka arwah mereka masih ada terkait dengan badan mereka.

Syeikh Islam Ibnu Taimiyah –rahimahullah- berkata:

“Dan arwah orang-orang beriman meskipun di dalam surga, maka mereka masih terhubung dengan tubuh mereka jika Allah berkehendak, dalam jangka waktu yang tidak lama, seperti halnya turunnya malaikat sekejap mata”.

Imam Malik –rahimahullah- berkata:

“Telah sampai kepadaku bahwa ruh itu dilepas, bisa pergi sesuai dengan keinginannya.

Oleh karenanya telah diriwayatkan bahwa mereka ada di halaman kubur, dan ada di surga, dan semuanya benar”.

Dan di dalam riwayat yang shahih ia dikembalikan kepadanya setelah kematian, dan ditanya dan menjawab, dan tidak diragukan lagi masih berkaitan dengan badan, wallahu A’lam”. (Mukhtashar Fatawa Mishriyyah: 190)

Wallahu A’lam

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam