Kamis 20 Jumadil Ula 1446 - 21 November 2024
Indonesian

Menginginkan Dalil Tentang Zikir Yang Diucapakan Dalam Rukuk Dan Sujud

39677

Tanggal Tayang : 29-03-2017

Penampilan-penampilan : 34740

Pertanyaan

Apa dalil apa yang kita baca dalam rukuk ‘Subhana Rabbiyal Adhim, dan ‘Subhana Rabiyal A’la Wabihamduli’ dalam sujud?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Zikir yang ada dalam rukuk dan sujud terdapat tiga cara,

Pertama: diantaranya tergabung dibaca dalam rukuk dan sujud

Kedua: diantaranya khusus untuk rukuk

Ketiga: diantaranya khusus untuk sujud.

Sementara zikir yang tergabung diantara keduanya adalah:

Ucapan :

سبحانك اللهم ربنا وبحمدك اللهم اغفر لي

“Maha suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan pujian kepada-Mu Ya Allah ampuni daku.

Dari Aisyah radhiallahu anha berkata, dahulu Nabi sallallahu alaihi wa sallam banyak membaca dalam rukuk dan sujudnya:

سبحانك اللهم ربنا وبحمدك اللهم اغفر لي

“Maha suci Engkau Ya Allah Tuhan kami dan dengan pujian kepada-Mu Ya Allah ampuni daku.”

HR. Bukhori, (761) dan Muslim, (484).

Diantara yang gabungan juga adalah doa :

" سبوح قدوس رب الملائكة والروح

“Maha terpuji dan Maha Suci Tuhannya Malaikat dan Ruh (Jibril).

Dari Aisyah sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam biasanya membaca dalam rukuk dan sujudnya:

" سبوح قدوس رب الملائكة والروح

“Maha terpuji dan Maha Suci Tuhannya Malaikat dan Ruh (Jibril).

HR. Muslim, (487).

Yang gabungan juga doa:

" سبحان ذي الجبروت والملكوت والكبرياء والعظمة " .

“Maha suci (Allah) Yang mempunyai keperkasaan dan kerajaan (penuh) serta kesombongan dan keagungan.

Dari Auf bin Malik Al-Asyja’I berkata, saya berdiri bersama Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam, maka beliau berdiri dan membaca surat Al-Baqarah, tidak melewati ayat rahmat kecuali berhenti dan memohonnya. Dan tidak melewati ayat siksa kecuali berhenti dan berlindung (darinya). Berkata, kemudian rukuk seperti waktu berdirinya dan membaca dalam rukuknya:

" سبحان ذي الجبروت والملكوت والكبرياء والعظمة " .

“Maha suci (Allah) Yang mempunyai keperkasaan dan kerajaan (penuh) serta kesombongan dan keagungan.

Kemudian sujud seperti waktu berdirinya kemudian mengatakan dalam sujudnya seperti itu. Kemudian berdiri dan membaca Ali Imron kemudian satu surat, satu surat. HR. Nasa’I, (1132) Abu Dawud, (873) hadits dishohehkan oleh Albani di Shoheh Abi Dawud.

Diantara zikir khusus rukuk adalah doa

سبحان ربي العظيم

“Maha suci Tuhanku yang Maha Agung.

Dari Huzaifah radhiallahu anhu berkata:

صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَافْتَتَحَ الْبَقَرَةَ ، فَقُلْتُ : يَرْكَعُ عِنْدَ الْمِائَةِ ، ثُمَّ مَضَى ، فَقُلْتُ : يُصَلِّي بِهَا فِي رَكْعَةٍ ، فَمَضَى ، فَقُلْتُ : يَرْكَعُ بِهَا ، ثُمَّ افْتَتَحَ النِّسَاءَ ، فَقَرَأَهَا ، ثُمَّ افْتَتَحَ آلَ عِمْرَانَ فَقَرَأَهَا ، يَقْرَأُ مُتَرَسِّلا ، إِذَا مَرَّ بِآيَةٍ فِيهَا تَسْبِيحٌ سَبَّحَ ، وَإِذَا مَرَّ بِسُؤَالٍ سَأَلَ ، وَإِذَا مَرَّ بِتَعَوُّذٍ تَعَوَّذَ ، ثُمَّ رَكَعَ ، فَجَعَلَ يَقُولُ : سبحان ربي العظيم فَكَانَ رُكُوعُهُ نَحْوًا مِنْ قِيَامِهِ ، ثُمَّ قَالَ : سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ ، رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ ، ثُمَّ قَامَ طَوِيلا قَرِيبًا مِمَّا رَكَعَ ، ثُمَّ سَجَدَ فَقَالَ : سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى ، فَكَانَ سُجُودُهُ قَرِيبًا مِنْ قِيَامِهِ . رواه مسلم ( 772)(

“Saya shalat bersama Nabi sallallahu alaihi wa sallam suatu malam, maka beliau membuka bacaan Al-Baqarah. Saya mengatakan, “Mungkin akan rukuk pada seratus ayat, kemudian terus berlangsung. Saya berkata, “Mungkin shalat dengannya satu rakaat. Maka beliau meneruskan. Saya berkata, “Mungkin akan rukuk dengannya. Kemudian membuka bacaan An-Nisaa’. Dan dibacanya. Kemudian membuka bacaan Ali Imron dan dibacanya. Membaca dengan tenang (tartil). Ketika melewati ayat didalamnya atas tasbih, beliau bertasbih. Kalau lewat ayat permohonan, beliau memohon. Kalau melewati dengan perlindungan, beliau berlindung. Kemudian rukuk dan memulai membaca doa

سبحان ربي العظيم

“Maha suci Tuhanku yang Maha Agung.

Maka rukuknya selama seperti berdirinya. Kemudian mengatakan ‘Samiallahu liman hamidah, Rabbana Lakal Hamdu’ kemudian berdiri lama, hampir seperti waktu rukuk kemudian bersujud dan membaca ‘Subhana Rabiyal A’la’ maka sujudnya hampir sama waktu berdirinya.” HR. Muslim, 772.

Diantara zikir khusus waktu sujud membaca:

سبحان ربي الأعلى

“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.”

Sudah ada pada hadits Huzaifah radhiallahu anhu bahwa Nabi sallallahu alaihi wa sallam membaca dalam sujudnya

سبحان ربي الأعلى

“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.”

Diriwayatkan Abu Dawud, (869) dari Uqbah bin Amir radhiallahu anhu berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا رَكَعَ قَالَ : سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ ثَلاثًا ، وَإِذَا سَجَدَ قَالَ : سُبْحَانَ رَبِّيَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ ثَلاثًا

“Biasanya Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam ketika rukuk membaca ‘Subhana Rabiyal Adhim wa bihamdihi’ tiga kali. Dan ketika sujud membaca ‘Subhana Rabiyal A’la Wabihamdihi’ tiga kali.

Tambahan ‘Wabihamdihi’ para ahli ilmu berbeda pendapat dari sisi penshohehan dan pelemahannya. Sementara perowinya Abu Dawud mengatakan, “Tambahan ini kita khawatir tidak terjaga. Penduduk Mesir sendirian dalam sanadnya.

Syekh Albani telah menshohehkannya dalam ‘Sifat Shalat’ hal. 146. Kemudian kembali dan melemahkannya dalam ‘Dhoif Sunan Abi Dawud’, (1/338-340).

Dan Ibnu Solah serta ulama lainnya membantahnya seperti dalam ‘Talkhis Habir, (1/243).

Ibnu Qudamah menyebutkan dalam ‘Mugni, (1/297) dari Imam Ahmad ada dua riwayat, satu riwayat menerimanya dan riwayat lain tidak menerimanya. Riwayat yang tidak menerimanya memberikan alasan bahwa hadits tanpa tambahan itu lebih banyak dan lebih terkenal. Ahmad bin Hanbal ketikaa ditanya tentang hal itu sebagaimana diceritakan Ibnu Munzir beliau mengatakan, “Kalau saya tidak mengatakan ‘Bihamdihi’.

Wallahu a’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam