Jum'ah 1 Rabi'uts Tsani 1446 - 4 Oktober 2024
Indonesian

Hakekat Toriqoh Qodiriyah

45435

Tanggal Tayang : 10-01-2016

Penampilan-penampilan : 6020

Pertanyaan

Disana ada syair yang dikatakan oleh Syekh Abdul Qodir Jailani syekhnya toriqah Qodiriyah. Apa pendapat anda tentang syair ini.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama,

Syekh Abdul Qodir Jailany termasuk adalah seorang ulama’ ahlus Sunnah. Dahulu beliau rahimahullah orang yang mengikuti (Sunnah) bukan pelaku bid’ah. Dan dalam metode ulama’ salaf. Dimana dalam tulisannya mengajak untuk mengikuti para ulama’ salaf. Dan menyuruh pengikutnya mengikuti hal itu. Menyuruh untuk meninggalkan bid’ah dalam agama. Dengan jelas yang menyalahinya dari para mutakallimin dari kalangan asy’ari dan semisalnya.

Dalam tulisannya terjadi sedikit kesalahan, tergelincir dan sedikit bid’ah yang tertutupi dengan lautan keutamaannya. Untuk mengetahuinya beserta penjelasannya sisi salahnya bisa merujuk kitab ‘Syekh Abdul Qodir Jailani Wa Arouhu Al-I’tiqodiyah Was Sufiyah) karangan Syekh Doktor Said bin Musfir Al-Qohtony. 440-4766. Silahkan merujuk soal no. 12932

Kedua:

Para pengikut Syekh Abdul Qodir Jailani banyak berbohong kepadanya. Menyandarkan kepadanya apa yang tidak dikatakan dan tidak diredoinya yang berbeda dengan biografi dan dakwahnya yang mengajak untuk mengikuti salaf dan menjauhi bid’ah.

Telah disebutkan oleh Syeikhul Islam dalam ‘Majmu Fatawa, (27/127 sebagian kebohongan kemudian beliau mengatakan, “Tidak diragukan lagi, bahwa Syekh Abdul Qodir tidak mengatakan hal ini, tidak memerintahkannya. Siapa yang mengatakan seperti itu, berarti dia telah berbohong kepadanya.” Selesai

Diantara kebohongan yang mereka sandarkan kepadanya adalah syair (kasidah) ini. Yang kami ketahui dengan ilmu yakin, Syekh Abdul Qodir berlepas diri darinya.

Lajnah Daimah ditanya tentang syair itu, dan mereka menjawab, “Qosidah ini menunjukkan bahwa orang yang  mengatakannya adalah bodoh. Mengaku dirinya dengan dakwaaan yang semuanya itu kafir dan kesesatan. Dia mengaku bahwa semua ilmu para ulama’ diambil dari ilmu dan cabangnya. Prilaku hamba sesungguhnya karena dia arahkan dan tunjuan. Dia mampu menutup neraka Jahim dengan keagungannya. Kalau tidak didahului dengan zaman Rasul. Dia yang akan menolong kepada para pengikutnya kalau dia menepatinya. Menyelamatkan dari bencana. Menghidupkan dunia dan akhirat. Memberi keamanan dari ketakutan. Menghadirkan bersamanya timbangan pada hari kiamat.

Ini dakwaan bohong tidak bersumber kecuali dari orang bodoh yang tidak mengetahui kadar dirinya. Karena sesungguhnya kesempurnaan ilmu Allah saja, bahwa seluruh urusan akhirat dan seluruh urusan kembali kepada Allah bukan kepada para Malaikat yang dekat, tidak juga kepada Nabi yang diutus dan tidak kepada salah seorang dari Kalangan orang sholeh. Allah telah memerintahkan utusan-Nya padahal dia adalah makhluk yang terbaik agar membacakan kepada umatnya Firman-Nya:

( قُلْ لا أَمْلِكُ لِنَفْسِي نَفْعًا وَلا ضَرًّا إِلا مَا شَاءَ اللَّهُ وَلَوْ كُنتُ أَعْلَمُ الْغَيْبَ لاسْتَكْثَرْتُ مِنْ الْخَيْرِ وَمَا مَسَّنِي السُّوءُ إِنْ أَنَا إِلا نَذِيرٌ وَبَشِيرٌ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ ) الأعراف /188

“Katakanlah: "Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak (pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku mengetahui yang ghaib, tentulah aku membuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi peringatan, dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman." QS. Al-A’raf: 188.

Dan firman-Nya:

( قُلْ إِنِّي لا أَمْلِكُ لَكُمْ ضَرًّا وَلا رَشَدًا * قُلْ إِنِّي لَنْ يُجِيرَنِي مِنْ اللَّهِ أَحَدٌ وَلَنْ أَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا ) الجن /21-22

“Katakanlah: "Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu kemudharatanpun kepadamu dan tidak (pula) suatu kemanfaatan.  Katakanlah: "Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun dapat melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali aku tiada akan memperoleh tempat berlindung selain daripada-Nya." QS. Jin: 21-22.

Dan Nabi sallallahu alaihi wa sallam telah diperintahkan untuk menyelamatkan dirinya dari siksaan Allah dengan beriman kepada-Nya dan beramal dengan syareatnya dan diberitahukan bahwa tidak ada yang bermanfaat sedikitpun juga meskipun beliau ada orang yang paling dekat, paling disayang dan yang pertama kali melakukan kebaikan.

Dan Allah memberitahukan bahwa Adam, Nuh, Ibrohim, Musa dan Isa masing-masing mengatakan pada hari kiamat diriku-diriku. Bagaimana Syekh toriqoh Qodiriyah  atau makhluk lainnya mampu menyelamatkan pengikutnya dan melindungi orang yang menepati janjinya dan menolong serta datang bersamanya ketika menimbang amalannya di hari kiamat? Bagaimana dia memiliki (kemampuan) dapat menutup pintu neraka Jahim dengan keagungannya? Sungguh ini adalah kebohongan yang nyata. Dan kekufuran yang jelas dengan syareat Tuhan seluruh alam. Pemilik Qosidah ini menambahi berlebih-lebihan sampai melebihi batas kewajaran, akal dan syareat. Dia menyangka bahwa dahulu dengan cahaya Muhammad sebelum diciptakan. Dahulu dalam satu tempat berkumpul dengan orang-orang yang dicintainya maksudnya bersama Jibril dan Muhammad sallallahu alaihimas salam. Bahwa dia bersama Nuh alaihis salam di kapal. Menyaksikan angin taufan di atas tangan kekuasaannya. Dia bersama Ibrohim alaihis salam ketika dilemparkan ke api, bahwa api ini menjadi dingin karena doanya. Bersama Ismail, bahwa tidak turun kambing kecuali dengan fatwanya. Dia bersama Ya’qub alaihis salam ketika matanya ditimpa kebutaan bahwa kedua matanya tidak sembuh kecuali dengan ludahnya. Bahwa dia yang mendudukkan Idris alaihis salam di surga Firdaus. Bersama Musa alaihis salam ketika bermunajat kepada Tuhannya. Bahwa tongkat Musa bersandar dengan tongkatnya. Dia bersama Isa di buaian. Dia yang memberi Dawud suara nan merdu dalam membaca. Bahkan ada yang lebih jelek dari hal itu, tiga bait dari Qosidahya yang paling tegas adalah ungkapan:

أنا الواحد الفرد الكبير بذاته * * * أنا الواصف الموصوف شيخ الطريقة

Saya adalah satu dan esa yang terbesar dengan dzatnya *** saya yang memberi sifat dan disifati sebagai syekh Toriqohnya

Maha Tinggi Allah dari hal itu yang Maha Tinggi sekali, kekufuran apa lagi setelah kafir seperti ini, kami berlindung kepada Allah?

Wahai saudara yang bertanya, cukup bagi anda kejelekan dari mendengarkannya. Cukup bagi anda perincian sejarah dan biografi Qodiriyah dari Qosidah Syekh kelompok ini dari kedustaan, kekufuran dan melampaui batas. Bersungguh-sungguhlah dalam mencari kebenaran dari Kitabullah ta’ala dan Sunnah Rasul-Nya sallallahu alaihi wa sallam. Dan penjelasan dari para ulama’ salaf dari kalangan para shahabat dan para pengikut Kitab dan Sunnah Nabawiyah yang shoheh. Dengan keyakinan kita bahwa Syekh Abdul Qodir Jailani yang disandarkan kepadanya kelompok ini berlepas diri dari Qosidah sebagaimana berlepas diri srigala dari darah anak Ya’qub. Beserta pengikutnya yang seringkali berbohong dan disandarkan kepadanya, padahal ia bebas dari tuduhan itu. Wabilahit taufiq.

Wallahua’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam