Rabu 27 Rabi'uts Tsani 1446 - 30 Oktober 2024
Indonesian

Mengapa Allah Tidak menjawab do’a kita ?

Pertanyaan

Mengapa Alah tidak menjawab do’a kita ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Ibnul Qayim rahimahullah ta’ala berkata:

“Doa dan Ta’awwudz (meminta perlindungan pada Allah subhanahu wa ta’ala) ibarat pedang, pedang itu tergantung penebasnya bukan hanya ketajamannya. Oleh karenanya, pedang dianggap hebat bila tidak cacat dan penebasnya adalah orang yang kuat serta tidak ada penghalang ketika pedang ditebaskan hingga membuat musuh tersungkur. Jika salah satu dari tiga hal ini tidak ada, maka pedang tersebut tidak disebut hebat.” (Ad-Da' wad-Dawa', hal. 35).

Dari peryataan ini menjadi jelas bahwa ada beberapa syarat, adab, dan aturan yang harus terpenuhi dalam doa dan bagi orang yang berdoa, dan bahwa ada beberapa halangan dan penghalang yang bisa menghalangi dikabulkannya doa yang harus dihindari oleh orang yang berdoa dan dari doa itu sendiri, bila hal ini terpenuhi, maka doa akan dijawab.

Ada beberapa faktor yang mendukung pemohon doa supaya permohonan doanya dikabulkan, diantaranya:

  1. Keihklasan dalam berdoa.

Ini adalah adab yang paling penting dan agung, Allah azza wa jalla jelas memerintahkan ikhlas dalam berdoa. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

وادعوه مخلصين له الدين

“berdoalah kepada-Nya dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya”,

keikhlasan dalam berdoa berarti adanya keyakinan yang kuat bahwa hanya kepada Allah azza wa jalla doa dimohonkan, Dialah satu-satunya yang mampu memenuhi kebutuhan, dan menghindari segala bentuk kemunafikan.

  1. Bertaubat dan kembali kepada Allah.

Perbuatan maksiat dan dosa adalah salah satu penyebab utamaterhalangnya doa, maka bagi pemohon doa hendaknya segera bertaubat dan memohon ampun kepada Allah sebelum berdoa, Allah azza wa jalla berfirman dalam surah kisah Nuh alaihi salam:

فقلت استغفروا ربكم إنه كان غفارا يرسل السماء عليكم مدرارا ويمددكم بأموال وبنين ويجعل لكم جنات ويجعل لكم أنهارا

{ Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun.(Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.”}, Nuh /10-12.

  1. Memohon dengan rendah hati, khusyu’, tunduk dan merasa hina (dihadapan Allah), mengharap (hanya kepada Allah) dan merasa takut (akan siksa-Nya). Inilah semangat, esensi dan tujuan Do'a.

Allah azza wa jalla berfirman:

ادعوا ربكم تضرعا وخيفة إنه لا يحب المعتدين

(Berdoalah kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.) Al-A’raf /55.

  1. Serius (mendesak) dan mengulang-ulang doa, tanpa pernah merasa kesal dan bosan; keseriusan yang mendesak dalam doa adalah dengan mengulang-ulang doa dua atau sampai tiga kali, dan membatasinya dengan tiga kali adalah lebih baik, sesuai dengan sunnah Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam.  

ابن مسعود رضي الله عنه أن النبي صلى الله عليه وسلم كان يعجبه أن يدعو ثلاثا ويستغفر ثلاثا . رواه أبو داود و النسائي

Ibnu Mas`ud radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam suka mengucapkan Do'a tiga kali dan memohon ampun tiga kali. (HR. Abu Dawud dan An-Nasa'i).

  1. Berdoa disaat sejahtera, dan memperbanyak doa pada saat diberikan kemudahan dan keberlimpahan, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

تعرف إلى الله في الرخاء يعرفك في الشدة رواه أحمد

“Kenalilah Allah disaat lapang, maka Allah akan mengenalimu disaat sulit” (HR.Ahmad).

  1. Berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah (tawassul) dengan menyeru kepada-Nya dengan Nama-nama Terindah dan Sifat-Sifat Luhur-Nya (asma’ul husna) di awal atau di akhir Doa. Allah berfirman:

و لله الأسماء الحسنى فادعوه بها

(Allah memiliki Asmaulhusna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaulhusna) itu.) Al-A’raf /180.

  1. Memilih kata-kata yang paling jelas dan ringkas serta doa terbaik. Dan sebaik-baik doa adalah doa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, namun diperbolehkan berdoa dengan doa lain sesuai dengan kebutuhan khusus setiap orang.

Dan termasuk dalam adab berdoa namun tidak wajib hukumnya: adalah

  1. Menghadap qiblat
  2. Berdoa dalam keadaan suci
  3. Mengawali doa dengan puji-pujian kepada Allah azza wa jalla dan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam,
  4. Hendaknya dilakukan dengan mengangkat kedua tangan ketika berdoa

Dan diantara faktor-faktor pendukung dikabulkanya doa adalah memilih waktu-watu, tempat-tempat, dan situasi terbaik.

Diantara waktu-waktu terbaik untuk berdoa adalah:

  1. waktu sahur, yaitu waktu sebelum subuh 
  2. sepertiga malam terakhir
  3. waktu terakhir hari jum’at
  4. ketika hujan turun
  5. waktu antara adzan dan iqamah

diantara tempat-tempat terbaik untuk berdoa adalah:

  1. masjid-masjid secara umum
  2. masjidil haram secara khusus

dan Di antara situasi-situasi yang lebih mungkin terkabulnya doa adalah:

  1. ketika seseorang dianiaya atau ditindas,
  2. ketika ia bepergian,
  3. ketika ia berpuasa,
  4. ketika ia sangat membutuhkan,
  5. dan ketika seorang Muslim memanjatkan doanya untuk saudaranya (sesama muslim) saat dia tidak ada.

Diantara Hal-hal yang menghalangi terkabulnya doa adalah :

  1. apabila do'anya sendiri lemah secara substansi, karena berisi permohonan untuk sesuatu yang tidak pantas, atau perilaku buruk terhadap Allah subhanahu wa ta’ala, permohonan untuk sesuatu yang tidak pantas, artinya meminta kepada Allah sesuatu yang tidak boleh diminta, misalnya permintaan seseorang untuk bisa hidup kekal di dunia ini, atau ia berdoa untuk melakukan dosa atau sesuatu yang dilarang, atau ia berdoa agar ia mati, dan sebagainya.

dari [Abu Hurairah] dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda:

 لا يزال يستجاب للعبد ما لم يدع بإثم أو قطيعة رحم  رواه مسلم

("Doa seseorang senantiasa akan dikabulkan selama ia tidak berdoa untuk perbuatan dosa ataupun untuk memutuskan tali silaturahim..”), HR. Muslim

  1. apabila orang yang berdoa adalah orang yang lemah dalam dirinya, karena kelemahan dalam berpaling kepada Allah subhanahu wa ta’ala.  Adapun akhlak yang buruk kepada Allah ta’ala, misalnya seseorang yang berteriak-teriak dalam berdoa, atau berdoa seperti orang yang seakan-akan tidak membutuhkan Allah; atau terlalu fokus pada  kata-kata dan frasa-frasa yang terlalu banyak hiasannya, tanpa memperhatikan artinya; atau terlalu keras berupaya untuk menangis atau berteriak tanpa benar-benar merasakannya, atau dia bertindak ekstrem dalam hal itu.
  2. Yang menjadi penghalang dikabulkanya doa adalah (termasuk) suatu perbuatan dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah, seperti mendapatkan harta haram baik berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal, kendaraan, dan pendapatan dari pekerjaan yang haram, dan seperti masih adanya noda dosa dalam hatinya, atau dia sedang mengikuti Bid`ah  dalam urusan agama, atau hatinya telah dikuasai oleh kelalaian.
  3. Memakan makanan yang haram, ini adalah amalan terberat yang menjadi penghalang dikabulkannya doa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata: ‘Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يا أيها الناس إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا ، و إن الله أمر المتقين بما أمر به المرسلين فقال : ( يا أيها الرسل كلوا من الطيبات و اعملوا صالحا إني بما تعملون عليم ) و قال : ( يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم ) ثم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء يا رب يا رب و مطعمه حرام و مشربه حرام و غذي بالحرام فأنى يستجاب لذلك !!   رواه مسلم

“Sesungguhnya Allah Maha Baik dan tidak menerima kecuali yang baik. Dan sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala telah memerintahkan kepada kaum mukminin dengan sesuatu yang Allah perintahkan pula kepada para rasul. Maka Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: ”Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal shalih.” Dan Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: ”Wahai orang-orang yang beriman, makanlah kalian dari rezeki yang baik-baik yang telah Kami berikan kepada kalian.” Kemudian beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan seseorang yang melakukan perjalanan panjang dalam keadaan dirinya kusut dan kotor, dia menengadahkan kedua tangannya ke langit seraya berdoa: ”Wahai Rabb-ku, wahai Rabb-ku,” namun makanannya haram, minumannya haram dan pakaiannya haram dan kenyang dengan sesuatu yang haram, lalu bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?.” (HR. Muslim).

Pada diri seseorang yang disebutkan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam terdapat beberapa hal yang mendukung untuk dikabulkan doanya, dimana orang tersebut adalah seorang musafir yang sedang bepergian, ia juga termasuk orang yang sangat membutuhkan pertolongan Allah azza wa jalla, akan tetapi jawaban doanya terhalang karena ia memakan makanan haram, semoga Allah selalu memberikan kepada kita keselamatan dan kesehatan.

  1. Terburu-buru dalam menunggu dikabulkannya doa, dan merasa letih kemudian meninggalkan doa.

فعن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : ( يستجاب لأحدكم ما لم يعجل ، يقول دعوت فلم يستجب لي ) رواه البخاري ومسلم

Dari Abi Hurairah berkata: “Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda: Akan di kabulkan doa salah seorang dari kalian selama tidak terburu-buru, yaitu mengatakan; "Aku telah berdo'a, namun tidak juga terkabul." HR. Bukhari dan Muslim.

  1. Menjadikan Do'a itu bersyarat (ta’liq), seperti mengucapkan, Ya Allah, ampunilah aku jika Engkau menghendaki. Semestinya Orang yang berdoa harus bersungguh-sungguh dalam doanya, berusaha keras dan sungguh-sungguh mengula-ulang doanya.

Nabi shallallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda :

لا يقولن أحدكم اللهم اغفر لي إن شئت اللهم ارحمني إن شئت ، ليعزم المسألة فإنه لا مستكره له رواه البخاري و مسلم

“Janganlah salah seorang kalian mengatakan : Ya Allah ampunilah aku jika Engkau kehendaki, Ya Allah rahmati aku jika Engkau kehendaki. Hendaknya dia memantapkan dalam meminta (kepada Allah), karena sesungguhnya Allah itu tidak ada yang bisa memaksa Dia.” HR. Bukhari dan Muslim.

Dan agar Doa terkabul, tidak harus bagi seseorang yang berdoa penting untuk mematuhi semua adab doa diatas dan terbebas dari semua hal yang dapat menghalangi terkabulnya Doa seseorang. Karena Itu adalah sesuatu yang sulit terpenuhi. Namun yang terpenting adalah upaya dan usaha keras untuk mencapai hal-hal ini.

Dan termasuk hal-hal yang terpenting lainya adalah bahwa seorang hamba hendaknya memahami bahwa terkabulnya doa bisa dilihat dari beberapa kategori:  Allah ‘azza wa jalla mengabulkan  doannya dengan mewujudkan apa yang dimintanya, atau Allah akan menjauhkan kejahatan darinya karena doanya, atau Allah akan memudahkan baginya sesuatu yang baik untuknya, atau Allah akan menyimpan untuknya pada hari kiamat dimana seorang hamba sangat membutuhkannya.

Wallahu a’lam.

Refrensi: Syekh Muhammad Sholeh Al-Munajid