Ahad 21 Jumadits Tsani 1446 - 22 Desember 2024
Indonesian

Apakah Kaum Muslimin Akan Diberikan Taufiq Antara Aktifitas Yang Dilakukan Untuk Akhirat Dan Aktifitas Yang Dilakukan Untuk Dunia ?

69747

Tanggal Tayang : 03-06-2014

Penampilan-penampilan : 8722

Pertanyaan

Pada fenomena dunia saat ini apabila kaum Muslimin mempergunakan dan menghabiskan waktu mereka dan aktifitas-aktifitas mereka untuk kemanfaatan hari Akhir dan sama sekali tidak memetakan dalam bentuk apapun untuk aktifitas keduniawian, maka bagaimana mereka bisa memberikan andil terhadap apa-apa yang di dalamnya terdapat manfaat kebudayaan dan sosial kemanusiaan seperti kecanggihan teknologi, Ilmu pengetahuan dan penemuan-penemuan ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

..

Agama Islam adalah agama penutup dari kesemua agama-agama terdahulu, dan sesungguhnya diantara unsur terpenting dari karakteristik agama ini adalah sesungguhnya dia mengatur seluruh aspek kehidupan, maka Islam adalah Agama dunia dan sekaligus Agama Akhirat, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :

( قُلْ إِنَّ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ ) الأنعام/162

artinya : “ Katakanlah : Sesungguhnya Shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta Alam ” Al An’am : 162, dan di dalam doa kaum Muslimin pada situasi yang lain mereka mengatakan :

( ربنا آتنا في الدنيا حسنة وفي الآخرة حسنة وقنا عذاب النار)

 “ Wahai Tuhan kami berikanlah kepada kami kebaikan dunia dan kebaikan akhirat dan selamatkan kami dari siksa api neraka ”.

Maka inilah agama Allah yang sempurna, memberikan kesempurnaan dan mencakup seluruh aspek kehidupan, terhimpun di dalamnya antara Hak Allah dan hak para hamba, dan antara perkara dunia dan perkara akhirat. Dan sesungguhnya tuduhan bahwasannya Islam datang dengan tanpa memikirkan perkara dunia atau yang disebut kerahiban ; adalah tuduhan yang bathil, malah sesungguhnya agama Nashrani yang telah dirubahlah yang mengedepankan kerahiban, dan sebagian ahli bid’ah dari kaum Muslimin seperti kelompok Sufi mengadopsi dan menerapkan ideologi agama mereka, adapun Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang mereka mengambil ideologi agama dari sumbernya yang murni dan mereka memahaminya dengan pemahaman yang shahih dan mereka meyakini bahwasannya dunia merupakan jembatan menuju ke akhirat, dan sesungguhnya manusia tidak sepatutnya baginya bergantung kepada dunia dan mengenyampingkan akhirat karena bagi mereka akhirat merupakan tujuan dan akhir tambatan hati mereka sebab di sanalah kehidupan abadi dan kekal, maka sudah sepatutnya semua aktifitas di dunia karena tujuan akhirat bukan diperuntukkan untuk kehidupan dunia yang sangat singkat dan fana, akan tetapi hal ini tidak berarti sudah tidak perlu lagi bekerja dan beraktifitas di dunia dan tidak perlu pula memakmurkan bumi, bahkan sesungguhnya kaum Muslimin telah berusaha keras dan mencapai kesuksesan hingga mendapatkan kedudukan yang luhur di bidang ilmu pengetahuan baik secara teori maupun secara praktek, dan dahulu kebudayaan-kebudayaan senantiasa mengikuti kaum Muslimin dalam kemajuan dan ilmu-ilmu pengetahuan mereka yang sampai saat ini masih ada sebagian pelopor Universitas Arab yang mengakui hal tersebut dan mengajarkan bagi kaum Muslimin suatu kitab sebagai manhaj        pembelajaran mereka.

 Seorang Filosof Perancis yang bernama “ Gustaf Lebon ” berkata dalam kitabnya :                                  “ Kebudayaan Arab ” : Perlu untuk kita ingat sesungguhnya Arab- dan bangsa Arab sendiri- merekalah yang menunjukkan kepada kami bangsa Yunani dan bangsa Latin kuno, dan sesungguhnya Universitas-universitas Eropa dan di antaranya adalah Universitas Paris yang sudah ada semenjak enam ratus tahun yang lalu pembelajaran di sana menggunakan literatur berbahasa Arab dan diterjemahkan ke dalam bahasa mereka demikian pula sarana dan metode skripsi serta penulisan karya ilmiah mengadopsi dari bangsa Arab yang tentu saja berbahasa Arab, dan kebudayaan Islam merupakan kebudayaan yang paling menakjubkan di kancah dunia sebagaimana yang diabadikan dalam sejarah ”.

Umat Islam tidaklah seperti umat-umat yang lainnya, karena sesungguhnya ketika mereka berpegang teguh kepada agama mereka, maka mereka akan menjadi yang terbaik dalam urusan dunia, namun ketika mereka meninggalkan ajaran agama mereka dan enggan mempelajari dan menerapkan ajaran Islam, maka mereka akan menjadi pengikut bagi kaum yang lain bahkan merasa membutuhkan mereka, kaum Nashrani tatkala mereka berpegang teguh kepada ajaran agamanya, maka mereka menjadi terbelakang dalam urusan dunia, namun ketika mereka membakar gereja-gereja dan membunuh para pendeta-pendeta, memisahkan antara urusan agama dengan urusan dunia, mereka malah menjadi maju baik dalam perkara dunia dan ilmu pengetahuan, berbeda dengan kaum Muslimin agama merekalah yang menuntun mereka menuju kepada kemajuan, dan mereka menjadi terbelakang tatkala mereka jauh dari agama padahal orang-orang Nashrani menjadi terbelakang dan mengalami kemunduran ketika mereka berpegang teguh kepada agama mereka yang telah dirubah, karena sesungguhnya tidak mungkin agama yang telah dirubah oleh tangan-tangan manusia akan menuntun kepada kemajuan, dan mereka menjadi maju ketika mereka menyeleweng dan mendustakan agamanya, maka manakah dua metode yang menyeru untuk memakmurkan dunia dan berusaha mencapai kemajuannya dalam bidang ilmu pengetahuan dan kebahagiaan umat manusia di dunia dan akhirat ??

Ayat-ayat dan Hadits-hadits yang menganjurkan umat Islam agar memakmurkan bumi dengan bercocok tanam dan berproduksi amatlah banyak, dan sungguh umat Islam telah memahaminya akan yang demikian maka bersegeralah mereka bekerja dan beraktifitas untuk kemakmuran ini dengan tanpa mempengaruhi dan mengganggu ibadah dan ketaatan mereka, dan tanpa memiliki pandangan bahwasannya antara agama dan dunia saling berlawanan dan tidak ada keterkaitan sama sekali, tentu saja yang dilarang dalam rangka memakmurkan dunia di sini adalah ketika seorang Muslim terlalu disibukkan dengannya sehingga mengganggu dan mengenyampingkan kewajiban-kewajiban agamanya dan taat kepada Tuhannya.

عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( ما من مسلم يغرس غرساً أو يزرع زرعاً فيأكل منه طير أو إنسان أو بهيمة إلا كان له به صدقة ) رواه البخاري (2195) ومسلم 1553

Dari Anas bin Malik Radliyallahu anhu dia berkata : Rasulullah Shallallhu Alaihi Wasallam bersabda :  Tidaklah seorang Muslim menanam tanaman atau menabur benih, lalu memakan dari hasil tanamannya ; burung, manusia atau binatang melainkan Allah mencatat dari apa yang telah dimakan tadi sebagai Shadaqoh baginya Hadits Riwayat Bukhari ( 2195 ) dan Muslim ( 1553 ).

Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolani Rahimahullah berkata : Dan di dalam Hadits : menerangkan tentang keutamaan menanam dan menabur benih serta anjuran terhadap kemakmuran bumi, dan bisa diambil kesimpulan sebagai  anjuran untuk menjadikan dan membuat kebun, ladang dan sawah serta melaksanakan aktifitas untuk memakmurkannya dan dalam hal ini menolak kenaifan dan ketidak benaran pendapat yang mengingkari akan hal tersebut, mereka adalah dari kelompok orang-orang zuhud, dan dimungkinkan hadits tersebut mengandung pengertian ; jika yang demikian semakin menjauhkan dan menyibukkan  dari perkara agama maka wajib untuk dihindari, terkait hal tersebut Hadits Ibnu Mas’ud yang diriwayatkan secara Marfu’ dari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam :

( لا تتخذوا الضيعة فترغبوا في الدنيا ) الحديث

artinya : “ Janganlah kalian menjadikan kebun, sawah dan ladang karena kalian akan cenderung kepada dunia ” alhadits...,

Imam Al Qurthubi berkata : Penggabungan antara Pengertian hadits riwayat Ibnu Mas’ud dan riwayat Anas bin Malik di atas, sesungguhnya riwayat Ibnu Mas’ud mengandung pengertian bahwa pelarangan tersebut diberlakukan bila sawah, ladang terlalu menyibukkan dari urusan agama, sedang riwayat Anas mengandung anjuran untuk memberikan kecukupan dan manfaat bagi umat Islam dari tanaman yang ditanam dan yang demikian itu akan mendatangkan pahala. Dari kitab : Fathul Baari ( 4/5 ).  

Dan hadits riwayat Ibnu Mas’ud  yang disebutkan oleh Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqolani :                                                                                                 

( لا تتخذوا الضيعة فترغبوا في الدنيا ) رواه الترمذي (2328) وحسَّنه

artinya :  “ Janganlah kalian menjadikan kebun, sawah dan ladang karena kalian akan cenderung kepada dunia ” Hadits tersebut diriwayatkan oleh at Turmudzi dan dihassankan oleh nya ( 2328 ).

Al Mubarakfuuri Rahimahullah berkata : (الضيعة ) bermakna : kebun, tanah pekarangan, ladang dan kampung pedesaan. Dan kata : (فترغبوا في الدنيا ) bermakna : Maka kalian akan cenderung kepada dunia dari pada akhirat, maksudnya adalah ; pelarangan dari menyibukkan diri dengan dunia dan yang sejenisnya yang bisa menjadikan penghalang dari melaksanakan ibadah kepada Allah dan mengarahkan pandangan kepada-Nya sebagaimana patut juga untuk memikirkan perkara-perkara yang datang dikemudian hari sebagai balasan dari apa yang telah dilakukan. Dan At Thiby berkata : pengertiannya adalah janganlah kalian disibukkan dan dilenakan untuk membuat ladang, kebun, sawah dan perkampungan desa yang akan melupakan kalian dari mengingat dan berdzikir kepada  Allah, Allah berfirman :

( رجال لا تلهيهم تجارة ولا بيع عن ذكر الله )

“ Yaitu segolongan Orang-orang yang tidak melalaikan mereka perniagaan dan jual beli dari mengingat Allah ”. Dari kitab “ Tuhfatul Akhwadzi ”  ( 6/511 ).

Dan sungguh kami telah melihat keadilan dan kebaikan kaum muslimin dan agama mereka dari sebagian peneliti-peneliti barat, mereka mengakui akan keunggulan umat Islam dalam bidang-bidang ilmu-ilmu pengetahuan dunia yang beraneka ragam, dan inilah bukti perkataan mereka agar para penanya dan lainnya mengetahui posisi Islam di antara kebudayaan-kebudayaan yang lain, dan agar mengerti akan metode Islam dalam menyeru para pengikutnya supaya terus mengadakan penelitian, berfikir,berkreasi dan berinovasi, dan kami akan paparkan dan tunjukkan beragam negara yang wawasan intelektual mereka berbeda satu sama lain serta komentar mereka tentang Islam :

1.Seorang pakar dari Perancis yang bernama : “ Gustaf Lebon ” mengatakan dalam bukunya yang terkenal : “ Kebudayaan Arab ” yang diterjemahkan oleh Adil Zu’aitir : “ Jikalau bangsa Arab memimpin bangsa Perancis pasti ibukota Paris akan menjadi semacam Cordoba di negara Spanyol, sebuah Centra bagi kebudayaan dan Ilmu pengetahuan, sekiranya pada saat itu lelaki jalanan saja di sana bisa menulis dan membaca, bahkan kadang-kadang mereka menggubah sebuah Sya’ir, di mana raja-raja Eropa pada saat itu tidak pandai menuliskan nama-nama mereka sendiri !! ”.

2.Seorang oreantalis perempuan yang berasal dari negara Jerman, yang bernama “ Zighgrid Hongkah” mengatakan di dalam bukunya yang terkenal : “ Matahari Allah terbit di negri Barat ” : Tersebarnya perpustakaan-perpurtakaan di dunia Arab dan Islam, dan pada tahun 891 Masehi tumbuhlah perpustakaan-perpustakaan dan rumah baca di setiap pelosok tempat selaras dengan pertumbuhan jumlah rakyat di bumi yang penuh kebaikan, seorang pelancong dan wisatawan pernah menghitung jumlah perpustakaan umum di Baghdad yang pada waktu itu mencapai lebih dari seratus buah, dan mulailah setiap kota membangun perpustakaan yang memungkinkan bagi siapa saja meminjam buku bacaan yang dia kehendaki dari perpustakaan tersebut , dan dia bisa duduk di ruangan baca untuk membaca apa saja yang dia kehendaki, sebagaimana berkumpul pula di dalam perpustakaan tersebut para penterjemah dan para pengarang di ruangan khusus yang disediakan bagi mereka, mereka bebas berdiskusi dan bertukar pikiran sebagaimana yang terjadi saat ini pada club-club study keilmuan. Dan buku “ Matahari Allah terbit di negri Barat ”  apabila dalam kontek bahasa Jerman berartikan : Cahaya Islam Menerangi Kebudayaan Barat, dan buku ini penuh dengan nama-nama para pencipta Muslim baik dari bangsa Arab maupun non Arab.

3.Dan bacalah ungkapan orang bijak dari Rusia ini, dia menjelaskan bahwasannya agama ini melayani kebutuhan manusia dan menuntun kepada kemajuan dan moderenitas.  Toolstuwy seorang bijak dari Rusia mengatakan : “ Diantara hal-hal yang tidak patut diragukan lagi ; bahwa sesungguhnya Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam adalah salah seorang lelaki yang agung yang senantiasa memberikan kemaslahatan dan melayani masyarakat secara sosial dengan pelayanan yang mulia, dan cukuplah bagi beliau kebanggaan karena sesungguhnya beliau telah memberikan petunjuk kepada umat ini dengan jerih payah beliau kepada cahaya kebenaran, dan menjadikannya beraktifitas dengan penuh kedamaian dan ketentraman yang dipengaruhi dengan gaya hidup berkecukupan jauh dari kemewahan, beliau mencegah umat ini dari saling menumpahkan darah dan menganjurkan untuk saling berkorban demi kemanusiaan, dan beliau juga membuka untuk umat ini jalan menuju kemajuan dan masyarakat madani, ini semua merupakan kerja yang amat luar biasa yang tidak mungkin bisa melaksanakannya melainkan pribadi tangguh yang diberikan kekuatan, dan lelaki semacam ini sangat layak mendapatkan kemulyaan dan penghormatan ”.

4.Doktor An Namsawi Syabrik berkata : sesungguhnya umat manusia akan merasa bangga jika nasab keturunannya disandarkan kepada sosok lelaki semacam Muhammad karena betapapun beliau tidak bisa baca dan tulis namun dalam kurun waktu kurang dari satu abad beliau bisa mendatangkan syari’at yang diikuti umat seluruh penjuru dunia, kita bangsa Eropa akan sangat bahagia jika kita sampai kepada puncak kejayaannya ”.

5.Dan dibidang kedokteran dan penyakit dalam bagi umat Islam peran yang tidak bisa dipungkiri.

Seorang penulis  H.J Wells yang berasal dari Inggris  mengatakan dalam bukunya :                   “ Pengetahuan  Sejarah Kemanusiaan ” : Mereka umat Islam terkemuka dalam bidang kedokteran dengan kemajuan yang tiada bandingnya sangat mendalam bahkan sampai pada seluk beluk Ilmu kedokteran, mereka mempelajari tentang ilmu fungsi anggota tubuh satu-persatu, dan ilmu kontrol kesehatan seperti cek up, kadar gula, gula darah dan lain-lainnya dan banyak diantara cara penyembuhan yang dari zaman dahulu dipergunakan, sampai sekarang pun masih tetap dilakukan, dan jika mereka menjalankan operasi maka sebelumnya mereka menggunakan bius dan proses operasi yang mereka lakukan adalah yang sampai saat ini dikenal paling sulit dan rumit, yang pada saat itu pihak Gereja mengharamkan penggunaan diagnosa dan experimen terhadap kasus dan gejala yang berkaitan dengan kedokteran dengan hanya menunggu kesembuhan yang optimal dan berdalih bahwa agama melarang yang demikian padahal itu semua adalah ulah para penguasa yang berhati keras, disaat yang lain bangsa Arab telah menemukan dan menerapkan Ilmu kedokteran yang sebenar-benarnya”.    

Bahkan dia juga mengatakan : “ Setiap agama tidak mudah menerima moderenitas dan menjadi masyarakat yang madani, dan saya tidak mendapati agama yang saya temui yang amat mudah dan terbuka menerima kemajuan dan modernitas melainkan agama Islam ”.

Kesaksian-kesaksian lebih banyak dari pada jika anda menghitung keselarasan hubungan antara agama dan dunia, dan kami ingin menyebutkan sebagiannya saja untuk dijadikan dalil dan bukti atas apa yang telah kami kemukakan dari kesaksian perkataan orang-orang non muslim, dan kami telah memilih orang-orang yang tidak mungkin keberadaan mereka sepakat pada kedustaan karena mereka berasal dari negara yang berbeda-beda dan dari wawasan yang berbeda-beda pula, bahkan dari agama dan kebudayaan yang berbeda-beda, dan dari kemajuan dan kecemerlangan di bidang Ilmu-ilmu modern dan dari – setiap apa yang kami sebutkan tentang mereka itu menjadi penjelas dari kondisi kaum Muslimin pada era dahulu – dan apa yang ada pada mereka dahulu wajib untuk dipertahankan – dengan berusaha senantiasa meningkatkan taraf kehidupan manusia di segala sektor dan bidang kehidupan, yang dahulu kaum Muslimin  dengan catatan keberhasilan mereka juga cemerlang di bidang-bidang tersebut – di bidang ilmu-ilmu agama, ibadah dan ketaatan kepada Tuhan mereka ‘Azza wa Jalla, dan sejarah agama ini mencatat kesaksian tentang pergerakan yang amat masif dan luar biasa dalam rangka mendekatkan dan memahamkan bidang syari’at yang berkaitan erat dengan al Qur’an dan As Sunnah, dan kesaksian tentang contoh-contoh hamba-hamba Allah yang Zuhud yang ibadah dan kezuhudan mereka tidak mencegah dan menghalang-halangi mereka untuk menjadi Ulama’ di bidang Syari’ah atau ulama’ di bidang Ilmu-Ilmu duniawi.

Dan betapa nama-nama Ulama’ Islam yang senantiasa berkilau di bidang ilmu-ilmu yang bermacam-macam yang tidak memungkiri ilmu dan kemajuan mereka melainkan orang yang bodoh atau orang yang sombong, dan di antara mereka adalah : Ibnu An Nafis dan Az Zahrowi di bidang kedokteran, Ibnu Al Haitsam di bidang sinar dan cahaya, Al Khowarizmi di bidang hitung-menghitung dan matematika dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan dipenghujung jawaban ini kami berharap kepada anda untuk menyaksikan materi yang berjudul “Pekerjaan dunia tidak menafikan perbuatan dan aktifitas Akhirat” dan anda akan mendapatkan tambahan pengetahuan yang anda akan mengambil faedah darinya atau memberikan faedah bagi orang-orang di sekitar anda, bisa anda dapati pada web tersebut .

Dan kami memohon kepada Allah agar memberikan petunjuk bagi kaum Muslimin kepada agama mereka, memberikan Taufiq bagi mereka agar beraktifitas sesuai dengan apa yang diperintahkan, dan semoga memberikan petunjuk bagi setiap peneliti kebenaran yang terus berusaha mencarinya dengan mengharap Hidayah. Semoga Allah senantiasa memberikan Taufiq.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam