Ahad 21 Jumadits Tsani 1446 - 22 Desember 2024
Indonesian

Apakah Boleh Membuat Perencanaan ke Depan ??

Pertanyaan

Apakah merupakan suatu kesalahan kalau saya membuat perencanaan ke depan untuk sesuatu ?? yaitu seperti mengatakan : “ Saya akan melaksanakan urusan ini besok atau bulan depan atau tahun depan ? “. Meskipun saya meyakini betul bahwa kematian akan datang kapan saja.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Segala puji milik Allah semata,

Tidak mengapa seseorang membuat perencanaan kedepan dan mempredeksikan keperluannya untuk masa depan. Begitu juga cita-cita yang ingin digapainya. Seperti dia mengatakan : “ Saya akan lakukan ini besok, setelah satu minggu atau  setelah setahun. Akan tetapi hendaklah dia mengatakan setelahnya “ Insya Allah ( jikalau Allah menghendaki ) “. Allah berfirman : “ Janganlah engkau mengatakan sesuatu saya akan melakukan hal itu besok kecuali dengan ijin Allah “. Semua apa yang diniatkan seseorang ke depan dan apa yang diinginkan kuat untuk mendapatkannya bersumber dari angan-angan. Dan angan-angan ini yang menggerakkan seseorang untuk beramal. Orang mukmin hendaklah mencari yang bermanfaat untuk dunia dan akhirat serta mengambil sebab, bertawakal kepada Allah dan meminta bantuan kepada-Nya. Sebagaimana sabda Rasulullah sallallahu’alaihi wasallam : “ Jagalah apa yang bermanfaat bagi dirimu dan meminta bantuanlah kepada Allah “ Allah juga berfirman : “ Maka beribadahlah dan bertawakallah kepada-Nya “. Sementara orang kafir dan lalai dia hanya bersandar pada sebab-sebab saja, lali akan Tuhannya yang di Tangan-Nya Kekuasaan. Dan tidak akan terjadi kecuali dengan ijin Allah. Kalau sekiranya seseorang melihat rintangan yang menghalanginya dari apa yang diinginkan, dan terkalahkan dengan memikirkan kematian atau halangan lain, maka dia akan berhenti dari bekerja dan terbengkalai berbagai macam kemaslahatan. Oleh karena itu seseorang tidak bisa hidup di dunia ini kecuali dengan adanya sedikti angan-angan untuk menggerakkan mendapatkan kemaslahatan yang diinginkan. Tapi hendaklah angan-angan yang wajar. Jangan terlalu disibukkan dengan urusan dunia, tapi jadikan akhirat adalah di depan mata. Sehingga semangat untuk melakukan amal sholeh untuk mendekatkan diri kepada Tuhan-Nya. Dan meminta pertolongan dengan nikmat-Nya untuk melakukan ketaatan. Agar mendapatkan kemenangan di dunia dan akhirat.

Refrensi: Syekh Abdurrahman Albarrak