Ahad 21 Jumadits Tsani 1446 - 22 Desember 2024
Indonesian

Menggerakkan Telunjuk Pada Waktu Bertasyahhud

Pertanyaan

Bagaimanakah penjelasan yang rinci untuk menggerak-gerakkan telunjuk pada saat bertasyahhud, apakah ada hadits yang menunjukkan hal itu ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Disunnahkan untuk memberi isyarat dengan telunjuk dan menggerak-gerakkannya dalam tasyahhud, berdasarkan hadits riwayat Ahmad: 18890 dan Nasa’i dari Wail bin Hajar berkata:

قلت لأنظرن إلى صلاة رسول الله صلى الله عليه وسلم كيف يصلي فنظرت إليه فقام فكبر ورفع يديه حتى حاذتا بأذنيه ثم وضع يده اليمنى على كفه اليسرى والرسغ والساعد فلما أراد أن يركع رفع يديه مثلها . قال : ووضع يديه على ركبتيه ثم لما رفع رأسه رفع يديه مثلها ثم سجد فجعل كفيه بحذاء أذنيه ثم قعد وافترش رجله اليسرى ووضع كفه اليسرى على فخذه وركبته اليسرى وجعل حد مرفقه الأيمن على فخذه اليمنى ثم قبض اثنتين من أصابعه وحلق حلقة ثم رفع إصبعه فرأيته يحركها يدعو بها " والحديث صححه الألباني في صحيح النسائي .

 “Saya pasti akan melihat shalatnya Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bagaimana beliau melaksanakannya, maka saya melihatnya seraya beliau berdiri lalu bertakbir dengan mengangkat kedua tangannya setara dengan kedua telinganya, lalu beliau meletakkan tangan kanannya di atas punggung telapak tangan kiri, pergelangan dan lengannya, pada saat beliau mau ruku’ beliau mengangkat kedua tangannya seperti semula dan beliau meletakkan kedua tangannya di atas lututnya, kemudian pada saat beliau bangkit dari ruku’ beliau mengangkat kedua tangannya seperti semula, kemudian beliau bersujud dan menjadikan kedua tangannya sejajar dengan kedua telinganya, lalu beliau duduk iftirasy (duduk di atas kaki kirinya), dan meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha dan lututnya yang kiri dan menjadikan siku-siku tangan kanannya di atas paha kanannya dan menggenggamkan kedua jari dan membentuk lingkaran (jari tengah dan jempol) dan mengangkat jari telunjuknya dan saya melihat beliau menggerak-gerakkannya dan berdoa”. (Hadits ini telah dishahihkan dishahihkan oleh Albani dalam Shahih Nasa’i)

Dah hadits yang telah diriwayatkan oleh Muslim: 580 dari Abdullah bin Umar berkata:

كان – أي النبي صلى الله عليه وسلم - إذا جلس في الصلاة وضع كفه اليمنى على فخذه اليمنى وقبض أصابعه كلها وأشار بإصبعه التي تلي الإبهام ووضع كفه اليسرى على فخذه اليسرى " .

“Bahwa beliau –Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- jika duduk di dalam shalat meletakkan telapak tangan kanannya di atas paha kanannya dan menggenggamkan semua jari-jemarinya, dan memberi isyarat dengan telunjuknya yang berdampingan dengan jari jempol, dan meletakkan telapak tangan kirinya di atas paha kirinya”.

Dan di dalam riwayat lainnya dari Ibnu Umar bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- jika beliau duduk di dalam shalat, beliau meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya dan mengangkat telunjuk tangan kanannya yang berdampingan dengan jari jempol dan berdoa dengannya, sedangkan tangan kirinya berada di atas lutut kirinya dengan menghamparkannya”.

Imam Nasa’i: 1273 telah meriwayatkan dari Sa’d bahwa ia berkata:

مر علي رسول الله صلى الله عليه وسلم وأنا أدعو بأصابعي فقال أَحِّدْ أَحِّدْ وأشار بالسبابة .

“Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah melewati saya pada saat saya berdoa dengan jari-jemari saya, maka beliau bersabda: “Gunakan satu jari saja, gunakan satu jari saja, lalu beliau mengisyaratkan dengan telunjuk”.

Imam Ahmad: 5964 dari Nafi’ berkata: “Bahwa Abdullah bin Umar jika ia duduk dalam shalat, ia meletakkan kedua tangannya di atas kedua lututnya dan memberi isyarat dengan telunjuknya dan diikuti oleh pandangan matanya, kemudian berkata:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم لهي أشد على الشيطان من الحديد يعني السبابة ". والحديث حسنه الألباني في صفة صلاة النبي صلى الله عليه وسلم ص 159

“Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Telunjuk itu akan menjadi lebih keras bagi syetan dari pada besi”. (Dihasankan oleh Albani dalam Sifat Shalat Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-

Hadits ini menunjukkan dua hal:

1.Memberi isyarat dengan telunjuk selama bertasyahhud

2.Menggerak-gerakkan telunjuk pada saat berdoa

Syeikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah- telah menjelaskan beberapa doa di dalam tasyahhud dengan berkata:

Setiap kali anda berdoa maka gerakkanlah (telunjuk anda) sebagai isyarat akan ke-Maha Tinggian Dzat yang menjadi tumpuan doa –subhanahu wa ta’ala-, atas dasar inilah maka kami berpendapat:

1.Assalamu’alaika ayyuhan Nabii adalah doa karena salam meskipun berita namun berari doa

2.Assalamu ‘alaina

3.Allahumma sholli ‘ala Muhammad

4.Allahumma baarik ‘ala Muhammad

5.‘Audzubillah min ‘adzabi Jahannam

6.Wa min ‘adzabil qobri

7.Wa min fitnatil mahya wal mamati

8.Wa min fitnatil masihid Dajjal

Setiap kali anda berdoa maka berilah isyarat akan ke-Maha Tinggian Dzat tumpuan doa anda –subhanahu wa ta’ala- dan inilah yang lebih mendekati sunnah”. (Asy Syarhul Mumti’: 3/202)

Wallahu A’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam