Kamis 25 Jumadits Tsani 1446 - 26 Desember 2024
Indonesian

Apakah Hasad Itu Ada? Apa Artinya ?

Pertanyaan

Hasad dalam Islam ada atau tidak ada ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Hasad adalah keinginan hilangnya kenikmatan yang telah diberikan oleh Allah kepada orang yang jadi objek hasad.  Allah telah memerintahkan pada Nabi-Nya –shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk berlindung dari kejahatan pelaku hasad jika ia berlaku hasad, Allah –Ta’ala- berfirman:

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ * وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

) سورة الفلق(

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS. Al Falaq: 1-5)

Makna dari “Idza Hasada” adalah jika ia menampakkan hasad yang ada di dalam dirinya dan melakukan tuntutannya, maka hasad akan membawanya untuk menimpakan kejahatan kepada objek hasad.

Hasad itu terdiri atas beberapa derajat:

Pertama:

Seseorang menginginkan hilangnya kenikmatan dari saudaranya yang muslim, namun ia tidak menginginkan agar kenikmatan itu berpindah kepadanya. Dia tidak menyukai jika Allah memberikan nikmat-Nya kepada orang lain dan ia merasa sakit karena hal itu.

Kedua:

Seseorang menginginkan hilangnya kenikmatan dari orang lain, karena ia menginginkannya, dan berharap nikmat tersebut berpindah kepadanya.

Ketiga:

Berangan-angan untuk dirinya seperti kenikmatan orang lain tanpa ingin menghilangkan darinya, tingkatan yang ini dibolehkan dan bukan termasuk hasad sama sekali tapi disebut ghibthoh.

Pelaku hasad akan membahayakan dirinya atas tiga hal:

  1. Mendapatkan dosa; karena hasad adalah haram
  2. Tidak beradab kepada Allah, karena hakekat hasad adalah tidak menyukai nikmat Allah kepada hamba-Nya, dan melawan Allah dengan perilakunya.
  3. Hatinya sakit karena banyak kegalauan dan kerisauan.

Semoga kita mendapat taufik dari Allah, dan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya.

Lajnah Daimah lil Buhuts Ilmiyah wal Ifta’

Syeikah Abdul Aziz bin Abdullah Alu Syeikh.....Syeikh Abdullah bin Ghodyan....Syeikh Sholeh Al Fauzan....Syeikh Bakr Abu Zaid

(Fatawa Lajnah Daimah lil Buhuts Ilmiyah wal Ifta’: 26/29

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam