Alhamdulillah.
Jika dia melakukan hal itu kadang-kadang untuk memberikan pelajaran dan semacamnya, maka hal itu tidak mengapa. Sebagaimana dilakukan oleh Umar bin Khattab radhiallahu anhu ketika dia mengeraskan bacaan doa istiftah beberapa lama. Sebagaimana dahulu Ibnu Umar dan Abu Hurairah kadang-kadang mengeraskan bacaan isti’azah. Adapun kontinyu mengaraskannya adalah bid’ah yang bertentangan dengan sunah Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam serta para khulafaurrasyidin. Sebab mereka tidak mengeraskan bacaan itu (ta’awuz) secara terus menerus, bahkan tidak ada seorang pun yang menukil dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam bahwa beliau mengeraskan bacaan isti’azah. Wallahu a’lam.
(Majmu Fatawa Syaikhul Islam Ibnu Taimiah, 22/404)