Alhamdulillah.
Pertama kali kami ingatkan, bahwa penamaan orang-orang dengan hijr Ismail, adalah penamaan yang tidak ada asalnya. Nabi Ismail alais salam sendiri tidak tahu menahu tentang hijr ini. Nabi Ibrahim dan Ismail alaihimas salam telah membangun Ka’bah secara sempurna termasuk di dalamnya hijr ini. Kemudian dinding Ka’bah sempat roboh akibat bekas kebakaran dan banjir yang menerjangnya sebelum Nabi Muhammad sallallahu alaihi wa sallam diutus. Kemudian Quraisy merobohkan sisa dinding Ka’bah lalu merenovasi kembali. Akan tetapi, karena kekurang dana yang halal untuk menyempurnakan pembangunannya sesuai pondasi yang dibangun Ibrahim dan Ismail alaihimas salam, akhirnya mereka mengeluarkan hijr dan sebagai gantinya mereka membangun dinding pendek, sebagai tanda bahwa ia termasuk di dalam Ka’bah. Karena mereka telah memberikan syarat pada diri mereka sendiri tidak akan menggunakan dana untuk pembangunannya kecuali dana yang halal. Mereka tidak menerima biaya dari hasil pelacuran, tidak juga jual beli riba dan tidak juga dana dari menzalimi seseorang.
Dalam Ash-Shahihain, dari Aisyah radhillahu anha, dia berkata,
سألت النبي صلى الله عليه وسلم عن الجَدْر أمن البيت هو ؟ قال نعم . قلت : فما بالهم لم يدخلوه في البيت ؟ قال إن قومك قصرت بهم النفقة.(رواه البخاري، رقم 1584 ومسلم، رقم 1333)
"Aku bertanya kepada Nabi sallallahu alaihi wa sallam tentang dinding (maksudnya hijr Ismail) apakah ia termasuk Ka’bah?" Beliau menjawab, "Ya." Saya bertanya, "Kenapa mereka tidak memasukkan ke dalam Ka’bah?" Beliau menjawab, "Sesungguhnya kaum anda kekurangan dana." (HR. Bukhari, 1584 dan Muslim, 1333)
Kata ‘Al-Jadar’ bahasa lain dari kata ‘Jidar’ (dinding) maksudnya adalah ‘Hijr’. Yang benar adalah ‘Al-Hijr’ tanpa disandarkan kepada Ismail alaihis salam.
Tidak ada ketetapan berdasarkan hadits marfu (yang sampai kepada Rasulullah) bahwa Nabi Ismail alaihis salam dikuburkan di tempat ini, atau Hajar di kubur disini. Akan tetapi ada atsar (berita) mauqufah (hanya sampai kepada shahabat), hanya saja sanadnya lemah, yang menyatakan bahwa kuburan Ismail alaihis salam di dalam hijr. Silahkan lihat hal itu dalam kitab Tahzirus Sajid Min Ittikhodzil Qubur Masajid’ karangan Syekh Al-Albany rahimahullah. Hal. 75, 76.
Keberadaan Ismail alaihis salam dan ibunya di kubur dalam Ka’bah atau anak-anaknya dikubur di dalamnya, adalah sangat jauh sekali. Dan mengatakan hal itu adalah cabang dari ketetapan (akan keberadaannya), sementara tidak ada ketetapan sedikitpun juga akan hal itu.
Walillahil hamdu.
Wallahu’alam.