Alhamdulillah.
Saudaraku yang mulia…
Kemasalan itu penghalang yang terbesar yang akan menghalangi manusia dari kesuksesan dan berhasil di dunia dan di akhirat, dan penyakit kronis yang menimpa jiwa dan akan melemahkan tekad dan menghalangi untuk maju pada semua amal, oleh karenanya Nabi –shallahu ‘alaihi wa sallam- selalu memperbanyak berlindung kepada Allah.
Dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الكَسَلِ وَالهَرَمِ ، وَالمَأْثَمِ وَالمَغْرَمِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ القَبْرِ وَعَذَابِ القَبْرِ ، وَمِنْ فِتْنَةِ النَّارِ وَعَذَابِ النَّارِ ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الغِنَى ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الفَقْرِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ ... رواه البخاري ( 6368 ) ، ومسلم ( 589(
“Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kepikunan, dari dosa dan maksiat, dan dari fitnah dan adzab kubur, dan dari fitnah dan adzab neraka, dan dari keburukan fitnah kekayaan, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah kefakiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari fitnah Al Masih Dajjal”. (HR. Bukhori: 6368 dan Muslim: 589)
Dari Anas bin Malik berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepada Abu Thalhah:
( التَمِسْ غُلاَمًا مِنْ غِلْمَانِكُمْ يَخْدُمُنِي ) ، فَخَرَجَ بِي أَبُو طَلْحَةَ يُرْدِفُنِي وَرَاءَهُ ، فَكُنْتُ أَخْدُمُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلَّمَا نَزَلَ ، فَكُنْتُ أَسْمَعُهُ يُكْثِرُ أَنْ يَقُولَ : اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الهَمِّ وَالحَزَنِ ، وَالعَجْزِ وَالكَسَلِ ، وَالبُخْلِ وَالجُبْنِ ، وَضَلَعِ الدَّيْنِ ، وَغَلَبَةِ الرِّجَالِ رواه البخاري ( 5425 ) ،
“Carikanlah seorang anak dari anak-anak kalian untuk membantu kami”, lalu Abu Thalhah keluar mengikutiku dari belakang beliau, saya sering membantu Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- setiap kali beliau turun, dan saya telah mendengar beliau banyak berucap: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kegalauan dan kesedihan, dari kelemahan dan kemalasan, dari kebakhilan dan pengecut, dan dari lilitan hutang dan penguasaan orang-orang”. (HR. Bukhori: 5425)
Dan dari Abdullah bin Mas’ud berkata: “Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- jika memasuki sore hari beliau bersabda:
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، قَالَ الْحَسَنُ : فَحَدَّثَنِي الزُّبَيْدُ أَنَّهُ حَفِظَ عَنْ إِبْرَاهِيمَ فِي هَذَا : لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، اللهُمَّ ! أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ اللَّيْلَةِ ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ هَذِهِ اللَّيْلَةِ ، وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا ، اللهُمَّ ! إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ ، اللهُمَّ ! إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ رواه مسلم ( 2723(
“Kami pada sore ini dan kekuasaan pada sore hari ini adalah milik Allah, dan segala puji bagi Allah, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata tiada sekutu bagi-Nya”. Hasan berkata: “Az Zubaid telah meriwayatkan kepada kami bahwa ia telah menghafal dari Ibrahim dalam hal ini: “Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan malam ini, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan malam ini, dan dari keburukan setelahnya, Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan buruknya masa tua, Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari adzab api neraka dan dari adzab kubur”. (HR. Muslim: 2723)
Dan yang kami nasehatkan kepada anda wahai saudaraku yang mulia untuk bisa terbebas dari penyakit berbahaya ini adalah sebagai berikut:
Pertama:
Diwajibkan bagi anda untuk meyakini bahwa semua urusan itu berada di tangan Allah Ta’ala, maka anda wajib kembali kepada-Nya dan memperbanyak doa dan mengulang-ulangnya khususnya pada waktu-waktu yang mustajab, dan untuk mengetahui waktu-waktu tersebut silahkan merujuk pada fatwa nomor: 22438
Kedua:
Anda wajib memperbanyak untuk mengingatkan diri sendiri, bahwa masa belajar di kampus itu adalah masa yang singkat dan cepat berlalu, dan berlalu juga rasa penat dan rehatnya, sedih dan bahagianya, dan tidak tersisa kecuali hasilnya dan pengaruh dari aktifitas di dalamnya, maka anda wajib selalu memberikan gambaran kepada diri anda akan kebahagiaan orang yang rajin dan ridhonya pada dirinya dan pada akhir tahun ia kembali ke rumahnya dengan hasil dari kesungguhannya, dan kerugian orang yang menyia-nyiakan saat kembali ke keluarganya dengan rasa sedih.
Menggambarkan akibat termasuk pendorong pada kesungguhan, amal, meninggalkan kemalasan dan kelalaian, kita bisa melihat hikmah ini di dalam Al Qur’an dan Sunnah banyak sekali nash-nash yang berbicara tentang keadaan dan kedudukan orang-orang sholeh di dalam surga dan keadaan dan kedudukan orang-orang durhaka di dalam neraka.
Ketiga:
Anda hendaknya tidak tenggelam pada waktu saat ini sehingga merasa harapanmu masih panjang, maka janganlah melihat keadaanmu saat ini dan melihat masih ada waktu yang longgar dan akan belajar besok saja, besok lusa atau mendekati ujian, maka merasa panjang angan-angan inilah yang menyebabkan kemalasan dan penundaan dari amal dunia dan akhirat.
Ibnu Hajar –rahimahullah- berkata:
“Panjang angan-angan ini akan melahirkan kemalasan dari ketaatan dan penundaan untuk bertaubat”. (Fathul Baari: 11/237)
Fikirkan selalu jika nampak ada waktu yang cocok untuk mengulang pelajaran, bahwa waktu tersebut bisa jadi tidak akan terulang lagi karena didesak oleh kesibukan atau penghalang yang menjadikan anda tidak bisa lagi mengulang pelajaran dalam waktu yang bersamaan, maka wajib menggunakan setiap kesempatan yang sesuai untuk mengulang pelajaran.
Keempat:
Jauhi banyak berkumpul dan berteman dengan orang yang suka gurau dan bermain, dan berkomitmenlah untuk berteman dengan mereka yang bersungguh-sungguh dari kalangan pelajar yang sholeh, berteman dengan mereka yang sungguh-sungguh akan bermanfaat bagi anda in sya Allah dari banyak sisi, di antaranya adalah:
Bahwa anda akan serupa dengan mereka dalam hal kesungguhan, dan anda pun akan mendapat manfaat dari mereka cara mengulang pelajaran dan pengalaman mereka di dalamnya, sebagaimana anda juga bisa mengambil manfaat dari ilmu dan cara mereka mendapatkan ilmu tersebut.
Kelima:
Terkadang kemalasan dan kelesuan menjadi tanda dari beberapa penyakit, maka anda bisa periksakan menyeluruh secara medis untuk memastikan hal itu.
Keenam:
Jaagalah kebersihan tubuh anda, selalu mandi dan memakai parfum, karena hal ini yang akan memberikan semangat kepada jiwa.
Ibnul Qayyim –rahimahullah- berkata:
“Ketika aroma harum itu menjadi nutrisi bagi ruh, dan ruh itu sarana untuk bisa bertenaga, dan tenaga itu akan bertambah dengan parfum, ia akan bermanfaat bagi otak dan hati, dan semua anggota tubuh yang batin, hati akan bahagia, jiwa pun bahagia dan ruh pun menjadi lapang, ia akan menjadi sesuatu yang paling jujur bagi ruh dan paling sesuai dengannya, antara dia dan ruh yang baik sangat dekat sekali. Dan menjadi hal duniawi yang paling dicintai oleh orang yang paling baik di antara orang-orang baik –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.
Di dalam Shahih Al Bukhori bahwa beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak pernah menolak parfum.
Dan di dalam Shahih Muslim bahwa beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
من عرض عليه ريحان ، فلا يرده فإنه طيب الريح ، خفيف المحمل ... " انتهى من " زاد المعاد " ( 4 / 256 (
“Barang siapa yang menawarkan raihan (parfum), maka janganlah menolaknya karena aromanya baik, ringan untuk dibawa”. (Zaad Al Ma’ad: 4/256)
Ketuju:
Biasakan untuk berolah raga, maka akan bermanfaat untuk menolak kemalasan dengan izin Allah, hal itu termasuk sudah terbukti dan mujarab.
Kedelapan:
Kami nasehatkan untuk menelaah buku-buku yang berkaitan dengan masalah ini, di antaranya adalah buku “Al Harbu ‘ala Al Kasal” (Perang dengan kemalasan) karya Kholid Abu Syadi, buku “’Ajzu ats Tsiqaat” karya Muhammad Musa Syarif, buku “Al Huur Ba’da al Kuur” karya Ad Duwaisy, buku “Al Futuur” karya Nashir Umar.
Demikian juga anda perlu membiasakan membaca bografi para ulama dan orang-orang sholeh, di situ akan menjadi pengingat akan nilai dari waktu, dan anda akan mendapatkan teladan yang baik dalam kesungguhan, untuk menelaah buku-buku terkait dengan hal itu adalah buku “Qiimatus Zaman ‘Inda Al Ulama” karya Abdul Fattah Abi Ghaddah –rahimahullah-.
Untuk faedah lebih lanjut kami nasehatkan anda untuk membaca jawaban nomor: 38594 .
Wallahu A’lam