Senin 22 Jumadits Tsani 1446 - 23 Desember 2024
Indonesian

Pahala Orang Yang Mengucapkan (Tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Baginya semua kerajaan dan pujian dan Dia Maha Berkuasa terhadap segala sesuatu)

Pertanyaan

Apakah ketika kita mengucapkan:

لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير

(Tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya semua kerajaan dan pujian dan Dia Maha Berkuasa terhadap segala sesuatu)

100 kali pada waktu yang berbeda-beda kita mendapatkan pahala seperti yang ada dalam hadits ini. Siapa yang mengucapkan:

لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير

(Tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Baginya semua kerajaan dan pujian dan Dia berkuasa terhadap segala sesuatu)

Sehari 100 kali, maka dia bagaikan memerdekakan 10 budak, ditulis baginya 100 kebaikan, dihapuskan untuknya 100 keburukan, dan dia akan terlindungi dari syetan pada hari itu sampai sore hari. Dan tidak ada seorangpun yang lebih baik seperti yang dilakukannya kecuali seseorang yang melakukan lebih banyak darinya. Apakah mungkin digabungkan antara hadits tadi dengan hadits “Barang siapa membebaskan budak yang muslim niscaya Allah akan membebaskan setiap anggota badannya dari neraka dengan sebab anggota badan budak tersebut, sehingga kemaluan dengan kemaluannya."

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Diriwayatkan oleh Bukhori, (3293) dan Muslim, (2691) dari hadits Abu Hurairah rahdillahu’anhu sesungguhnya Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ، فِي يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ ؛ كَانَتْ لَهُ عَدْلَ عَشْرِ رِقَابٍ ، وَكُتِبَ لَهُ مِائَةُ حَسَنَةٍ ، وَمُحِيَتْ عَنْهُ مِائَةُ سَيِّئَةٍ ، وَكَانَتْ لَهُ حِرْزًا مِنْ الشَّيْطَانِ يَوْمَهُ ذَلِكَ حَتَّى يُمْسِيَ ، وَلَمْ يَأْتِ أَحَدٌ بِأَفْضَلَ مِمَّا جَاءَ ، إِلَّا رَجُلٌ عَمِلَ أَكْثَرَ مِنْهُ

Siapa yang mengucapkan :

لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير

(Tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Baginya semua kerajaan dan pujian dan Dia berkuasa terhadap segala sesuatu)

Sehari 100 kali, maka dia bagaikan memerdekakan 10 budak, ditulis baginya 100 kebaikan, dihapuskan untuknya 100 keburukan, dan dia akan terlindungi dari syeitan pada hari itu sampai sore hari. Dan tidak ada seorangpun yang lebih baik dari yang dilakukannya kecuali seseorang yang melakukan lebih banyak darinya.

Dalam hadits tidak disyaratkan diikuti dengan tahlil yang disebutkan 100 kali untuk mendapatkan keutamaan ini. Yang nampak masalah ini luas, dan batasan pahala di sini adalah hal itu terjadi dalam satu hari, bukan berturut-turut.  

An-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Yang nampak membiarkan hadits secara umum, bahwa dia akan mendapatkan pahala  yang disebutkan dalam hadits ini bagi yang mengucapkan tahlil ini 100 kali pada satu hari, baik diucapkan secara berurutan atau secara terpisah dalam majlis. Atau sebagian di permulaan siang dan sebagian lainnya di akhir hari. Akan tetapi yang lebih utama adalah melakukan secara berurutan di pagi hari, agar mendapatkan perlindungan (tameng) baginya untuk seluruh siangnya.” (Syarh An-An-Nawawi Ala Muslim, 17/17).

Silahkan melihat jawaban soal no. (148699 ).

Kedua:

Telah ada hadits dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam akan anjuran dalam memerdekakan budak serta menganjurkannya diantara hal itu adalah :

Apa yang diriwayatkan oleh Bukhori, (6715) dan Muslim, (1509) dari Abu Hurairah radhiallahu’ahu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ أَعْتَقَ رَقَبَةً مُسْلِمَةً أَعْتَقَ اللَّهُ بِكُلِّ عُضْوٍ مِنْهُ عُضْوًا مِنْ النَّارِ ، حَتَّى فَرْجَهُ بِفَرْجِهِ

Barang siapa membebaskan budak yang muslim niscaya Allah akan membebaskan setiap anggota badannya dari neraka dengan sebab anggota badan budak tersebut, sehingga kemaluan dengan kemaluannya."

Diriwatkan Ahmad, (15417) dari Sahl bin Hunaif radhiallahu’anhu dari Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:

أن من أعان مُكَاتَبًا فِي رَقَبَتِهِ أَظَلَّهُ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ

Sesungguhnya barang siapa yang membantu mukatiban (budak yang berusaha membayar dirinya untuk bisa merdeka) maka Allah akan menaunginya di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya.

Kedua hadits ini, asalnya tidak ada kontradiksi sampai bisa digabungkan keduanya. Bahkan dalam hadits tentang keutamaan tahlil di dalamnya ada bahwa siapa yang mengucapkan :

لا إله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير

(Tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah saja yang tidak ada sekutu bagi-Ny. Baginya semua kerajaan dan pujian dan Dia  Maha Berkuasa terhadap segala sesuatu)

Dalam sehari 100 kali, diharapkan baginya mendapatkan pahala dan keutamaan serta dibebaskan dari neraka sebagaimana diharapkan bagi orang yang membebaskan budak muslimah dari penghambaan. Dimana Qodi Iyad rahimahullah dengan jelas menegaskan akan hal itu. Silahkan melihat ‘Syarkh An-An-Nawawi ‘ala Muslim, (17/18).

Dalam satu hadits tidak ada penjelasan apa yang diharapkan bagi orang yang memerdekakan budak muslim. Akan tetap ada dalam hadits lain yang menjelaskan bahwa Allah akan memerdekakan pada setiap anggota tubuhnya dari hamba sahaya yang dibebaskan anggota tubuhnya dari neraka, dari badan yang dimerdekakannya. Dan keutamaan Allah sangat luas dan kedermawanan-Nya sangat agung.

Ibnu Rajab rahimahulah mengatakan,”Merealisasikan kalimat tauhid mengharuskan seseorang dapat memerdekakan budak, dan memerdekakan budak mengharuskan ia dibebaskan dari neraka. Sebagaimana yang telah ada ketetapan dalam hadits yang shahih bahwa siapa yang mengucapkannya 100 kali ia akan mendapatkan setara dengan (memerdekakan) 10 budak.

Telah ada ketetapan juga bahwa siapa yang mengucapkan 10 kali maka bagaikan ia memerdekakan 4 dari anak Ismail.

Dalam sunan Abu Dawud dan lainnya dari Anas dari Nabi sallallahu’alahi wa salam bersabda:

من قال حين يصبح أو يمسي: اللهم أني أصبحت أشهدك وأشهد حملة عرشك وملائكتك وجميع خلقك أنك أنت الله لا إله إلا أنت وأن محمدا عبدك ورسولك أعتق الله ربعه من النار ومن قالها مرتين أعتق الله نصفه من النار ومن قالها ثلاث مرات أعتق الله ثلاثة أرباعه ومن قالها أربع مرار أعتقه الله من النار (انتهى من "لطائف المعارف، ص 283)

Siapa yang mengucapkan pagi atau petang hari (doa ini),”Ya Allah, sesungguhnya saya waktu pagi hari menyaksikaan kepada Engkau dan saya bersaksi  pembawa Arsy-Mu dan Malaikat-Mu dan semua makhluk-Mu. Sesungguhnya Engkau Adalah Allah tiada tuhan (yang patut disembah) melainkan Engkau. Dan sesungguhnya Muhammad adalah hamba dan utusan-Mu. Maka Allah akan memerdekakan seperempat dari neraka. Dan siapa yang mengucapkan dua kali, maka Allah akan memerdekakan setengahnya dari neraka. Dan siapa yang mengucapkan tiga kali, maka Allah akan memerdekakan tiga perempat dan siapa yang mengucapkan empat kali, maka Allah akan merdekakan (semuanya) dari neraka.” )Lathaiful Ma’arif, hal. 283)

Selayaknya keutamaan nan agung ini menjadi motivasi untuk menambah kebaikan dan terus menjaganya, bukan malah menjadikan lemah dan malas untuk menunaikan ketaatan atau sekedar takjub dan merasa jauh dari keutamaan serta pahala ini. 

Wallahua’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam