Senin 24 Jumadil Ula 1446 - 25 November 2024
Indonesian

Enzim Telomerase Apakah Mungkin Bisa Mencegah Kematian ?

Pertanyaan

Enzim telomerase (pemecah kehidupan), dikatakan bahwa manusia akan kembali dari fase tua ke fase muda, dan memperbaharui neuron yang seharusnya tidak bisa diperbaharui, dan dengan itu memungkinkan untuk mewujudkan ide keabadian, dan menantang kekuasaan Tuhan kita dalam hal mematikan manusia, seperti diketahui bahwa salah satu video pada sebuah chanel, seorang doktor berkata: “Bahwa obatnya banyak berupa kepingan”, maka bagaimanakah hukumnya dalam masalah ini ?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Sungguh tujuan dari apa yang dikatakan tentang enzim tersebut, jika hal itu benar adanya dan telah teruji uji cobanya secara ilmiyah, bahwa enzim tersebut bisa memperbaharui neuron dan menahan lajunya usia neuron, dan memperlambat kerugian Telomer, selanjutnya bisa menambah pembaharuan pada neuron meskipun kepada mereka yang berusia tua.

Hal ini jika telah teruji secara ilmiyah, yaitu; bisa mempertahankan masa muda dan menjauhi penuaan.

Penahanan tersebut tidak ada kaitannya dengan kematian; karena kematian itu bisa menimpa mereka yang masih kecil dan juga dewasa, yang kuat dan yang lemah; karena kematian tersebut telah ditetapkan oleh Allah kepada semua manusia dan jin.

Allah –Ta’ala- berfirman:

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِنْ قَبْلِكَ الْخُلْدَ أَفَإِنْ مِتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ. كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ

  الأنبياء/34، 35

“Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusiapun sebelum kamu (Muhammad), maka jikalau kamu mati, apakah mereka akan kekal?”. (QS. Al Anbiya: 34-35)

Allah berfirman:

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُمْ مَيِّتُونَ

الزمر/30

“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (QS. Az Zumar: 30)

Imam Bukhori (7383) dan Muslim (2717) telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah bersabda:

أَعُوذُ بِعِزَّتِكَ، الَّذِي لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ الَّذِي لاَ يَمُوتُ، وَالجِنُّ وَالإِنْسُ يَمُوتُونَ

“Aku berlindung dengan keagungan-Mu Yang tidak Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau Yang tidak mati, sedangkan jin dan manusia mati”.

Meskipun manusia itu sampai pada puncak kekuatannya, masa muda atau kesehatannya, maka sungguh ia mempunyai ajal yang telah ditentukan oleh Allah –Ta’ala-, dan dia pasti akan merasakan kematian kemudian akan dibangkitkan untuk penghisaban dan balasan.

Sebagian orang-orang musyrik ada yang telah mengingkari hari kebangkitan dan pembalasan, akan tetapi tidak ada dari mereka yang mengingkari kematian; karena merupakan sebuah kebenaran dan terlihat  tidak seorang pun yang mampu menolaknya.

Maka pembaruan neuron atau menghambat penuaannya, hal itu tidak akan bermanfaat bagi manusia jika sudah tiba waktu kematiannya, anda bisa melihat orang yang posturnya paling bagus, kesehetannya paling baik, paling muda ia akan mati jika Allah berkehendak, tidak seorang pun yang mampu menolak kematian.

 فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ (83) وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ (84) وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلَكِنْ لَا تُبْصِرُونَ (85) فَلَوْلَا إِنْ كُنْتُمْ غَيْرَ مَدِينِينَ (86) تَرْجِعُونَهَا إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ 

الواقعة/83- 87

“Maka mengapa ketika nyawa sampai di kerongkongan, padahal kamu ketika itu melihat, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada kamu. Tetapi kamu tidak melihat,  maka mengapa jika kamu tidak dikuasai (oleh Allah)?, Kamu tidak mengembalikan nyawa itu (kepada tempatnya) jika kamu adalah orang-orang yang benar?”. (QS. Al Waqi’ah: 83-87)

Maha Suci Allah yang telah memastikan hamba-hamba-Nya dengan kematian, dan Dia sendiri yang kekal:

وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِهِ وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُونَ (61) ثُمَّ رُدُّوا إِلَى اللَّهِ مَوْلَاهُمُ الْحَقِّ أَلَا لَهُ الْحُكْمُ وَهُوَ أَسْرَعُ الْحَاسِبِينَ 

الأنعام/61، 62

“Dan Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi di atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh malaikat-malaikat Kami, dan malaikat-malaikat Kami itu tidak melalaikan kewajibannya. Kemudian mereka (hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, Penguasa mereka yang sebenarnya. Ketahuilah, bahwa segala hukum (pada hari itu) kepunyaan-Nya. Dan Dialah Pembuat perhitungan yang paling cepat”. (QS. Al An’am: 61-62)

Kami tidak mengetahui seseorang yang mengklaim telah menemukan obat atau sarana yang mencegah kematian, tidak seorang pun akan mampu melakukan hal itu, meskipun minta bantuan kepada seluruh penduduk bumi semuanya; karena Dzat yang telah menciptakan manusia telah menciptakan kematian, dan telah menentukan ajal, dan telah menuliskan hal itu di kitab milik-Nya 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi, tidak ada yang mampu menolak takdir-Nya, tidak ada yang mampu menolak ketetapan-Nya.

Tinggalkanlah keraguan pada diri anda, terimalah keadaanmu, bersiaplah untuk bertemu Allah Ta’ala, karena ketetapan Allah pasti akan tiba.

Wallahu A’lam

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam