Alhamdulillah.
Syekh Muhammad bin Utsaimin rahimahullah berkata, “Yang memulai thawafnya dari pintu Ka’bah lalu menyempurnakan thawafnya dengan patokan tersebut, maka dia tidak dianggap menyempurnakan thawaf. Karena Allah Ta’ala berfirman,
وليطوفوا بالبيت العتيق ) سورة الحج: 29)
“Dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” SQ. Al-Hajj: 29
Nabi shallallahu alaihi wa sallam telah memulai thawaf dari Hajar Aswad dan beliau berkata kepada orang-orang;
لتأخذوا عني مناسككم ) أخرجه مسلم (
“Hendaklah kalian mengambil manasik (haji) kalian dariku.” (HR. Muslim)
Jika seseorang memulai thawaf dari pintu Ka’bah atau tidak sejajar dengan Hajar Aswad walau sedikit, maka putaran pertamanya dianggap gugur, karena dia tidak menyempurnakannya. Karena itu, dia harus menggantinya jika dia ingat segera, jika tidak, hendaknya dia mengulangi thawafnya dari awal.
Pernah dibuat garis sejajar dengan Hajar Aswad hingga akhir medan thawaf agar menjadi tanda awal dan akhir thawaf. Setelah garis tersebtu dibuat, kekeliruan jamaah haji dalam masalah ini tinggal sedikit, kecuali pada sebagian orang yang bodoh. Kesimpulannya, setiap orang harus memperhatikan kekeliruan ini agar tidak melanggar kesalahan serius yaitu thawafnya menjadi tidak sempurna..