Alhamdulillah.
Puasa delapan hari pertama di bulan Dzulhijjah dianjurkan bagi jamaah haji dan lainnya. Berdasarkan sabda Nabi sallallahu alaihi wa sallam:
( ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله منه في هذه الأيام العشر . قالوا ولا الجهاد في سبيل الله !! قال : ولا الجهاد في سبيل الله ، إلا رجل خرج بنفسه وماله ولم يرجع من ذلك بشيء ) أخرجه البخاري (969) والترمذي (757) واللفظ له ، من حديث ابن عباس رضي الله عنهما
“Tidak ada hari dimana amal sholeh di dalamnya lebih dicintai Allah dibandingkan sepuluh hari ini. Mereka bertanya, “Meskipun berjihad di sabilillah. Beliau menjawab, “Meskipun jihad di sabilillah kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya. Dan tidak ada yang kembali sedikitpun.” HR. Bukhori, 969. Tirmizi, 757 dan redaksi darinya. Dari hadits Ibu Abbas radhiallahu anhuma.
Telah ada dalam ‘Mausu’ah Fiqhiyah, (28/91), “Para ulama fikih bersepakat akan anjuran puasa delapan hari pertama yaitu di awal bulan Dzulhijjah sebelum hari Arafah. Sementara Malikiyah dan Syafiiyyah menegaskan, “Bahwa dianjurkan berpuasa di hari-hari ini bagi jamaah haji saja.” Selesai
Dalam ‘Nihayatul Muhtaj, (3/207) dikatakan, “Dianjurkan berpuasa delapan hari sebelum hari Arafah, sebagaimana ditegaskan dalam ‘Raudoh’ baik hal itu bagi jamaah haji maupun yang lainnya. Sementara jamaah haji tidak disunahkan puasa hari Arafah. Bahkan dianjurkan berbuka meskipun dia kuat. Mengikuti Rasulullah sallahu alaihi wa sallam agar kuat dalam berdoa. Selesai dengan diringkas.
Wallahu a’lam.