Alhamdulillah.
Shalat ini adalah perkara yang besar dan agung, ia merupakan kewajiban di dalam Islam yang paling agung setelah dua kalimat syahadat, orang yang meninggalkannya tidak ada bagiannya dalam Islam sebagaimana perkataan Umar bin Khattab –radhiyallahu ‘anhu-.
Ada banyak nash-nash Al Qur’an dan Sunnah yang menjelaskan tentang ancaman bagi orang yang meninggalkannya, hal ini menunjukkan kekufuran orang yang meninggalkan shalat dan keluar dari Islam.
Telah disebutkan sebelumnya pada jawaban soal nomor: 5208
Selama anda masih yakin dengan hukum ini, maka tidak ada jalan lain bagi anda kecuali bersegera untuk mendirikannya, karena anda tidak tahu apa yang akan terjadi esok hari, bahkan anda tidak tahu apa yang akan terjadi setelah satu jam mendatang atau setelah beberapa saat.
Tidak ada alasan untuk meninggalkan shalat, meskipun seseorang telah mengklaim bahwa ia mempunyai alasannya. Shalat termasuk perbuatan yang mudah tidak membutuhkan kecuali hanya beberapa menit saja, tidak lebih dari 10 menit, itu sudah mencakup wudhu’ dan melaksanakannya.
Seseorang itu membutuhkan keimanan yang jujur bahwa Allah telah mewajibkan shalat, Dia menginginkan para hamba-Nya untuk mendirikan shalat, dan akan diberikan sanksi bagi mereka yang meninggalkannya. Jika ada iman yang jujur di dalam hati maka badan akan bergerak, fisik pun akan terikat dengannya. Dan obatnya adalah dengan bersegara, sesaat setelah anda membaca jawaban ini maka sebaiknya anda langsung bergegas untuk berwudhu’ lalu mendirikan shalat fardu yang ada pada saat itu. Maka akan hilang prasangka yang menipu bahwa anda tidak mampu melaksanakan shalat, atau ada penghalang antara anda dengan shalat, lalu jika sudah masuk waktu shalat berikutnya anda juga segera melaksanakannya. Demikianlah tidak ada hari-hari yang berlalu sampai anda akan merasakan nikmatnya shalat, dan lezatnya berada di hadapan Allah.
Renungkanlah dirimu, dan semua nikmat dan pemberian yang telah Allah berikan kepadamu, pada tubuh, akal, sehatnya panca indramu dan lain sebagainya, lalu fikirkanlah, apakah layak bagimu untuk mengingkari kenikmatan dan kebaikan ?!
Sungguh manusia itu jika ia menerima kebaikan dari orang lain, ia akan mendapatkan keinginan kuat pada dirinya untuk membalas kebaikan tersebut dan berterima kasih atas kebaikannya, mencari kata dan perbuatan yang bisa membalas saudaranya, maka apakah anda telah memikirkan kebaikan Allah –ta’ala- yang terus menerus ?, kedermawanan-Nya yang luas ?, dan pemberian-Nya yang luas ?
Apakah anda merasakan karunia Allah kepadamu ?, dan kedermawanan-Nya yang ada bersamamu ?, dan cinta-Nya kepadamu ?
Tidakkah semua ini menjadikan anda untuk berkata: “Segala puji hanya bagi-Mu wahai Rabb, alangkah agung dan dermawannya Engkau !?, dan alangkah indahnya jika aku berada dalam taat kepada-Mu, melayani-Mu, untuk-Mu semua waktu, kesungguhan, pikiran, dan kemampuanku, dan semua itu menjadi bagian dari kedermawanan-Mu.
Demi Allah, jika anda renungkan hal itu maka anda akan melihat bahwa yang menjadi hak Allah yang harus anda penuhi adalah mendirikan shalat sepanjang malam dan siang, sebagai bentuk syukur dan mengakui keutamaan-Nya.
Ingatlah bahwa maksiat akan menjadi penghalang antara seorang hamba dengan Rabbnya, setiap kali dosa semakin banyak, maka penghalangnya akan bertambah, dosa tersebut akan menghalangi cinta Allah, menghalangi rasa bahagia bersama-Nya, rindu untuk bertemu denga-Nya, tidak ada jalan lain bagi anda kecuali bertaubat kepada Allah, menyesali semua kelalaian dan keteledoran anda, segera cabut dari maksiat dan keburukan, apalagi yang dapat menyibukkan hati, seperti lagu, musik, bergantung kepada selain Allah, semua itu akan menjadi penghalang yang akan menghalangi seorang hamba dengan mentadabburi Al Qur’an, menikmati shalat, bahagia dengan taat kepada Allah.
Adapun syetan maka ia akan berusaha keras agar anda meninggalkan shalat, jauh dari pandangan Allah, agar terealisasi keinginannya untuk merusak dan memalingkan (dari kebenaran), akan tetapi tipu dayanya lemah jika berhadapan dengan ahli iman, ia tidak bisa menguasai mereka, sebagaimana firman Allah:
إنه ليس له سلطان على الذين آمنوا وعلى ربهم يتوكلون
النحل/99
“Sesungguhnya syaitan ini tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya”. (QS. An Nahl: 99)
Semoga dari jawaban ini menjadi nampak bagi anda, bahwa anda membutuhkan tiga perkara:
- Bersegera untuk melaksanakan shalat
- Menguatkan iman, dengan memperbanyak ketaatan lainnya, seperti; berdzikir, shadaqah, membaca Al Qur’an.
- Mencabut diri dari maksiat dan bertaubat darinya, sehingga syetan tidak punya celah untuk menggodamu.
Bisa ditambahkan kepada tiga point itu pentingnya kembali kepada Allah, meminta kepada-Nya hidayat, taufik dan pertolongan-Nya.
Kami juga memohon kepada Allah –subhanahu wa ta’la- agar melapangkan dadamu, mengampuni dosamu, anda diberi kenikmatan merasakan manisnya iman, lezatnya Al Qur’an, cahaya shalat. Dia-lah Allah –subhanahu- Yang Maha Menguasai hal itu.