Senin 24 Jumadil Ula 1446 - 25 November 2024
Indonesian

Kehidupan Islam Adalah Kehidupan Terbaik, Akan Tetapi Pada Suatu Waktu Saya Merasakan Saya Tidak Mungkin Melanjutkan Dengan Cara Seperti ini

Pertanyaan

Kehidupan islami adalah sebaik-baik kehidupan bagi seseorang untuk hidup. Akan tetapi pada suatu waktu terkadang permasalahannya sangat sulit, dan saya merasakan tidak ada harapan lagi untuk melanjutkannya.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Sungguh telah bagus anda wahai penanya –semoga Allah memberikan keberkahan kepada anda- ketika anda putuskan bahwa kehidupan islami adalah sebaik-baik hidup. Dimana seseorang dapat hidup bersamanya. Ini adalah hakekat yang agung, sedikit sekali dari kalangan anak Adam yang mendapatkannya. Apalagi sampai dia menikmatinya. Dimana Allah telah menjelaskan hal itu bukan di satu tempat dalam kitab-Nya.

Allah ta’ala berfirman:

من عمل صالحا من ذكر أو أنثى وهو مؤمن فلنحيينه حياة طيبة ولنجزينهم أجرهم بأحسن ما كانوا يعملون

(سورة النحل: 97)

“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. An-Nahl: 97)

Sebagaimana Allah juga menjelaskan bahwa siapa yang berpaling dari iman kepada Allah dan mengingat-Nya, maka dia telah memasuki kehidupan yang sulit dan sengsara. Sebagaimana firman Allah ta’ala:

ومن أعرض عن ذكري فإن له معيشة ضنكا ونحشره يوم القيامة أعمى * قال رب لم حشرتني أعمى وقد كنت بصيرا * قال كذلك أتتك آيتنا فنسيتها وكذلك اليوم تنسى * وكذلك نجزي من أسرف ولم يؤمن بآيات ربه ولعذاب الآخرة أشد وأبقى

سورة طه: 124 ـ 127

“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta." Berkatalah ia: "Ya Tuhanku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah seorang yang melihat?". Allah berfirman: "Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari ini kamupun dilupakan." Dan demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.” (QS. Toha: 124-127)

Anda telah mengetahui hal itu –wahai saudaraku yang mulya – dan telah menetap di hati anda. serta jiwa anda tenang dengannya. Kemudian anda telah mengetahui bahwa Allah tidak menciptakan alam ini baik bumi, langit, lautan, sungai, gunung, dataran, lembah, dan gurunnya kecuali untuk anda wahai makhluk yang lemah lagi fakir. Sebagaimana sabda Allah subhanahu:

 هو الذي خلق لكم ما في الأرض جميعا ً

(سورة البقرة: 29)

“Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu.” (QS. Al-Baqarah: 29)

Kemudian anda juga telah mengetahui bahwa hikmah nan agung dar keberadaan anda di dunia ini adaah beribadah kepada Tuhanmu dan Penciptamu yang telah berbuat baik kepada segala sesuatu yang diciptaka-Nya:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالإِنْسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ

سورة الذاريات: 56

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Ad-Dzariyat: 56)

Bahwa Dia subhanahu tidaklah menciptakan kematian dan kehidupan melainkan untuk menguji hambanya dan menilainya dalam menunaikan ibadah ini. Serta menjalankan hal Allah atasnya:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

(سورة الملك: 2)

“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,” (QS. Al-Mulk: 2)

Kemudian atas kemulyaan-Nya terhadap hamba-Nya, maka memberikan janji bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini bahwa dia akan mendapatkan disisi-Nya surga yang luasnya seluas langit dan bumi. Di dalamnya terdapat kenikmatan yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah terdengar telinga bahkan tidak pernah terbesit di hati dan benaknya. Sebagaimana (Dia) juga memberikan ancaman bagi pelaku dosa yang melampau batas atas hak-Nya subhanahu dia akan mendapatkan neraka yang menyala-nyala. Tidak mati dan tidak hidup di dalamnya. Di dalamnya akan mendapatkan siksaan dengan berbagai macam siksaan dimana sampai menjadikan anak-anak beruban ketika mendengarkannya bagaimana lagi kalau melihatnya secara langsung. Kita memohon kepada Allah untuk kami dan anda keselamatan darinya. Amiiin.

Ketika anda telah mengetahui tentang pengetahuan hati dan keyakinan. Anda telah mengetahui bahwa kemenangan adalah dengan mendapatkan kenikmatan nan agung ini. Dan selamat dari ujian yang sangat berbahaya. Tidak lain kecuali dengan jembatan kesusahan dan kepayahan yang dibutuhkan dengan kesabaran, menanggung dan kepenatan. Akan tetapi kepayahan yang akan segera berakhir. Dan kepenatan yang hampir saja akan selesai. Diganti dengan istirahat selamanya serta kenikmatan yang abadi. Tidak mungkin bisa kita sandingkan antara kepayahan yang sebentar dan kesakitan yang tidak lama dibandingkan dengan kenikmatan dan kelezatan selamanya. Kita memohon kepada Allah ta’ala agar memberikan kepada kita dan anda keutamaan dan surga-Nya amin.

Kemudian ketahuilah wahai saudaraku –semoga Allah memberikan taufiq dengan hidayah-Nya- bahwa setiap kali bertambah asing agama ini dan semakin sedikit orang yang berpegang terhadap kebenaran –sebagaimana kondisi pada zaman kita sekarang ini- maka berat bagi jiwa ini untuk konsistent atasnya, dan berat berbeda dengan kabanyakan orang. Oleh karena itu diantara hikmah Allah ta’ala dan kemulyaan-Nya adalah melipat gandakan pahala bagi orang-orang mukmin yang jujur dan konsisten terhadap kebenaran. Dimana dia lebih mengedepankan keredoan-Nya dibandingkan selainnya. Dan mempersembahkan di jalan itu dengan sesuatu yang mahal dan berharga. Dalam shahih Muslim, (145) dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu berkata, Rasulullah sallallahu alaihi  wa sallam bersabda:

بَدَأَ الإِسْلامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاء

“Islam ini datang dalam kondisi asing, dan nanti akan kembali seperti permulaan yaitu asing. Maka berbahagialah orang-orang yang terasing.

Dalam sunan Tirmizi, (3058) dari Abu Tsa’labah Al-Khusyani radhiallahu’anhu sesungguhnya Rasulullah sallallahu alaihi  wa sallam bersabda:

إِنَّ مِنْ وَرَائِكُمْ أَيَّامًا الصَّبْرُ فِيهِنَّ مِثْلُ الْقَبْضِ عَلَى الْجَمْرِ لِلْعَامِلِ فِيهِنَّ مِثْلُ أَجْرِ خَمْسِينَ رَجُلا يَعْمَلُونَ مِثْلَ عَمَلِكُمْ

“Sesungguhnya di belakang kalian nanti ada hari-hari dimana kesabaran di dalamnya seperti memegang bara api. Orang yang bekerja di dalamnya seperti mendapatkan pahala 50 orang beramal seperti amalan kalian.”

Dalam redaksi lainnya,

قِيلَ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنَّا أَوْ مِنْهُمْ قَالَ بَلْ أَجْرُ خَمْسِينَ مِنْكُمْ  (وصححه الألباني في صحيح الترغيب والترهيب 3172 )

 ‘Ada yang berkata, wahai Rasululah apakah lima puluh diantara kami atau diantara mereka?’ Beliau bersabda, ‘Bahkan pahala 50 orang di antara kalian.” (Dishahihkan oleh Al-Albani di Shahih At-Targib wat Tarhib, no. 3172).

Hadits yang agung ini dan lainnya menunjukkan bahwa manusia di akhir zaman banyak kerusakan dan sedikit sekali orang baik, bertakwa dan bagus. Hal itu karena banyaknya fitnah serta menyebarnya kemaksiatan dan cobaan sehingga orang yang komitmen dengan agama itu menjadi asing diantara mereka.

Sebagaimana menunjukkan juga bahwa komitmen dengan agama bukan perkara yang mudah yaitu seperti orang yang memgang bara api. Yang dapat membantu hal itu setelah mendapatkan taufiq dari Allah adalah sabar pada jalan ini sampai seorang hamba bertemu dengan Tuhannya tanpa berlebihan dan tanpa menggantinya. Sehingga ketika bertemu dengan Tuhan dalam kondisi ridha dan tidak marah akan dipenuhi pahalanya dengan dilipat gandakan yang banyak sekali. Siapa yang menyadari hal ini dengan sebenar-benarnya, maka dia akan merasa ringan terhadap apa yang dihadapi dalam meniti jalan ini dari apa yang ditunggu disisi Tuhannya dengan kehendak Allah ta’ala yang pemurah dan mulia.

Hal ini kami katakan ketika anda merasakan kesulitan terkait urusan anda dan kekhawatiran anda dari melemahnya kesabaran anda, serta terpelesat kaki anda di jalan keteguhan.

Adapun kalau anda merasa tidak ada harapan lagi bekerja dalam menyebarkan kehidupan islam ini dimana anda hidup di dalamnya di sekitar anda. serta mengembalikannya sebagaimana kewajiban anda, karena beratnya apa yang anda hadapi dari pertentangan dan perlawanan serta sebab-sebab menghancurkan dari bangunan anda. ketahuilah bahwa setiap langkah yang anda tapaki di jalan itu adalah suatu kemenangan dan shodaqah. Dan kata yang baik juga termasuk shodaqah. Sesungguhnya anda tidak mengetahui, terkadang kata yang anda ucapkan pada orang yang mendengarkannya terkadang bisa bermanfaat untuknya, meskipun setelah berlalu beberapa waktu. Maka jangan terputus harapan anda dalam memberikan manfaat itu pada suatu hari nanti.

وَإِذْ قَالَتْ أُمَّةٌ مِنْهُمْ لِمَ تَعِظُونَ قَوْمًا اللَّهُ مُهْلِكُهُمْ أَوْ مُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا قَالُوا مَعْذِرَةً إِلَى رَبِّكُمْ وَلَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ

سورة الأعراف: 164

“Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata: "Mengapa kamu menasehati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengazab mereka dengan azab yang amat keras?" Mereka menjawab: "Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Tuhanmu, dan supaya mereka bertakwa.” (QS. Al-A’raf: 164)

Jangan putus asa menghadap hari-hari anda, karena :

 لا يَيْئَسُ مِنْ رَوْحِ اللَّهِ إِلا الْقَوْمُ الكَافِرُونَ

سورة يوسف: 87

“Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir." (QS. Yusuf: 87)

Jangan berputus asa, karena hal itu merupakan suatu kesesatan:

وَمَنْ يَقْنَطُ مِنْ رَحْمَةِ رَبِّهِ إِلا الضَّالُّونَ

سورة الحجر: 56

“"Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Tuhan-nya, kecuali orang-orang yang sesat." (QS. Al-Hijr: 56)

Ketahuilah bahwa langkah anda tidak akan sia-sia, selagi anda di jalan, maka titik dimana anda berhenti adalah ajal anda yaitu tempat sampainya anda nanti:

 وَمَنْ يَخْرُجْ مِنْ بَيْتِهِ مُهَاجِرًا إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ يُدْرِكْهُ الْمَوْتُ فَقَدْ وَقَعَ أَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

(سورة النساء: 100)

“Barangsiapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. An-Nisa’: 100)

Kemudian akan berganti tugas orang yang akan datang setelah anda untuk membawa panji dan menyempurnakan sisa jalannya. Berapa banyak umat ini yang masih tersisa:

لا يَزَالُ اللَّهُ يَغْرِسُ فِي هَذَا الدِّينِ غَرْسًا يَسْتَعْمِلُهُمْ فِي طَاعَتِهِ (رواه ابن ماجة وحسنه الألباني في سنن ابن ماجة، 1/5 )

“Allah senantiasa menanamkan suatu tanaman di agama ini yang digunakan untuk taat kepada-Nya.” (HR. Ibnu Majah dan dihasankan oleh Al-Albany di Sunan Ibnu Majah, 1/5.)

Tumbuhkan kepercayaan anda atas janji Allah untuk umat ini akan mendapatkan kemenangan dan kekuasaan:

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِي الزَّبُورِ مِنْ بَعْدِ الذِّكْرِ أَنَّ الْأَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِي الصَّالِحُونَ

(سورة الأنبياء: 105)

“Dan sungguh telah Kami tulis didalam Zabur sesudah (Kami tulis dalam) Lauh Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hambaKu yang saleh.” (QS. Al-Anbiya’: 105)

 ليبلغن هذا الأمر ما بلغ الليل والنهار ولا يترك الله بيت مدر ولا وبر إلا أدخله الله هذا الدين بعز عزيز أو ذل ذليل عزا يعز الله به الإسلام وذلاً يذل الله به الكفر  (رواه أحمد وصححه الألباني في السلسلة الصحيحة، رقم 32)

“Akan tersampaikan urusan ini baik waktu malam maupun siang. Allah tidak akan masukkan agama ini pada setiap rumah baik di kampung atau di kota dengan  kemuliaan orang mulia ataupun dengan terhinanya orang yang hina. Allah akan memuliakannya dengan Islam dan dan akan menghinakan dengan kekufuran.” (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani di As-Silsilah As-Shahihah, no. 32)

(Anda dapat merujuk ceramah tentang ‘Jangan Putus Asa, kemenangan itu pasti datang. Di Situs audio dan video).

Maka saya memberikan nasehat kepada anda wahai saudaraku yang mulia, agar tetap konsisten terhadap agama dan tidak kembali ke belakang meskipun banyak fitnah dan rintangan. Serta berbagai macam kendala dan pemberat lainnya. Ketahuilah bahwa akhirnya nanti adalah untuk orang-orang bertakwa.

Hendaknya anda menjaga dengan semua sarana yang dapat membantu anda untuk tetap konsisten atas agama Allah, nanti anda akan mendapatkan di situs ini penjelasan jalan dan sarana untuk tetap konsisten atas agama. Saya nasehatkan anda untuk mengakses dan melihatnya.

Penutupan dari perkataan ini, dengan senang hati saya akan memberikan anda –wahai saudaraku yang mulia- ayat-ayat nan agung berikut ini dari kitabullaah ta’ala yang Allah turunkan kepada hambanya Muhammad sallallahu alaihi  wa sallam agar menjadi obat bagi hati orang-orang mukmin, dan obat untuk penyakitnya. Maka bacalah dengan bacaan penuh tadabbur dan perenungan, kalau ada kelapangan anda baca tafsirnya di salah satu kitab-kitab tafsir yang ringkas seperti tafsir Syekh Abdurrahkan As-Sa’dy atau tafsir Ibnu Katsir rahimahullah, maka itu akan lebih bagus lagi.

Allah ta’ala berfirman:

أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاءُ وَالضَّرَّاءُ وَزُلْزِلُوا حَتَّى يَقُولَ الرَّسُولُ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ مَتَى نَصْرُ اللَّهِ أَلا إِنَّ نَصْرَ اللَّهِ قَرِيبٌ

سورة البقرة: 214

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah: 214)

Dan firman Allah lainnya:

الم * أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لا يُفْتَنُونَ * وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِين 

سورة العنكبوت: 1 ـ 3

“Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS Al-Ankabut: 1-3)

Allah juga berfirman:

وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَنُدْخِلَنَّهُمْ فِي الصَّالِحِينَ * وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَقُولُ آمَنَّا بِاللَّهِ فَإِذَا أُوذِيَ فِي اللَّهِ جَعَلَ فِتْنَةَ النَّاسِ كَعَذَابِ اللَّهِ وَلَئِنْ جَاءَ نَصْرٌ مِنْ رَبِّكَ لَيَقُولُنَّ إِنَّا كُنَّا مَعَكُمْ أَوَلَيْسَ اللَّهُ بِأَعْلَمَ بِمَا فِي صُدُورِ الْعَالَمِينَ

(سورة العنكبوت: 9 ـ10)

“Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh benar-benar akan Kami masukkan mereka ke dalam (golongan) orang-orang yang saleh. Dan di antara manusia ada orang yang berkata: "Kami beriman kepada Allah", maka apabila ia disakiti (karena ia beriman) kepada Allah, ia menganggap fitnah manusia itu sebagai azab Allah. Dan sungguh jika datang pertolongan dari Tuhanmu, mereka pasti akan berkata: "Sesungguhnya kami adalah besertamu." Bukankah Allah lebih mengetahui apa yang ada dalam dada semua manusia?.” (QS. Al-Ankabut: 9-10)

Allah ta’ala berfirman:

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَعْبُدُ اللَّهَ عَلَى حَرْفٍ فَإِنْ أَصَابَهُ خَيْرٌ اطْمَأَنَّ بِهِ وَإِنْ أَصَابَتْهُ فِتْنَةٌ انْقَلَبَ عَلَى وَجْهِهِ خَسِرَ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةَ ذَلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ

(سورة الحج: 11)

“Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.” (QS. Al-Hajj: 11)

Dan firman-Nya:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ

(سورة فصلت: 30)

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu." (QS. Fusilat: 30)

Dan firman-Nya:

إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلا هُمْ يَحْزَنُونَ * أُولَئِكَ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ خَالِدِينَ فِيهَا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

(سورة الاحقاف: 13 ـ 14)

“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. Mereka itulah penghuni-penghuni surga, mereka kekal di dalamnya; sebagai balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al-Ahqof: 13-14)

Dan ayat-ayat lainnya yang menganjurkan untuk tetap konsisten memegang agama dan menjelaskan apa yang Allah janjikan kepada orang-orang mukmin yang jujur. Dan kitab Allah sangat banyak sekali dengan ayat-ayat yang menetapkan makna semacam ini dan penjelasannya. Serta memberikan peringatan dengan penjelasan yang gamblang.

Maka saya nasehatkan kepada anda –wahai saudaraku- untuk mulai senang membaca Al-Qur’an dengan bacaan penuh tadabur dan diresapi. Maka akan anda dapatkan dengan izin Allah penolong terbaik anda untuk sabar dan tidak bosan atau putus asa atau malas-malasan di jalan. Dunia ini akan cepat sekali hilang dan hancur. Sementara seorang hamba akan bertemu dengan Tuhannya dengan membawa apa yang telah dipersembahkan, kalau baik, maka dia akan mendapatkan kebaikan. Kalau jelek maka dia akan mendapatkan kejelekannya.

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَراً وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَداً بَعِيداً وَيُحَذِّرُكُمُ اللَّهُ نَفْسَهُ وَاللَّهُ رَؤُوفٌ بِالْعِبَادِ

(سورة آل عمران: 30)

“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh; dan Allah memperingatkan kamu terhadap siksa-Nya. Dan Allah sangat Penyayang kepada hamba-hamba-Nya.” (QS.Ali Imron: 30)

Kami memohon kepada Allah agar Allah lapangkan dada anda untuk kebaikan, dan menetapkan atasnya sampai bertemu dengan-Nya. Dan memalingkan anda dari kejelekan sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar dan Maha Dekat. Wallahuta’ala a’lam

Shalawat dan salam nan banyak semoga terlimpahkan kepada Hamba dan Nabi-Nya Muhammad kepada keluarga dan para shahabatnya semua.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam