Jum'ah 21 Jumadil Ula 1446 - 22 November 2024
Indonesian

Apakah Orang Yang Membaca Beberpa Ayat Terakhir Dari Surat Ali Imran Pada Malam Hari, Maka Sama Dengan Shalat Semalam Suntuk ?

144207

Tanggal Tayang : 09-02-2014

Penampilan-penampilan : 36522

Pertanyaan

Saya diberi buku oleh salah seorang teman, dan saya mendapatkan bahwa bagi siapa yang membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali Imran, maka pahalanya sama dengan seseorang yang beribadah kepada Allah sepanjang malam, apakah ada hadits shahih yang menjelaskan akan hal itu?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Kami tidak mengetahui hadits shahih dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang menunjukkan bahwa bagi siapa saja yang membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali Imron akan mendapatkan pahala sama dengan pahala shalat malam semalam penuh. Akan tetapi riwayat tersebut dari Utsman bin ‘Affan –radhiyallahu ‘anhu-, ad Darimi (3396) meriwayatkan dari beliau –radhiyallahu ‘anhu- berkata:

(من قرأ آخر آل عمران في ليلة كتب له قيام ليلة) غير أن سنده ضعيف ، فيه ابن لهيعة .وذكره القرطبي في كتابه "التذكار" (صـ 235) ، وقال الأرناؤوط في تحقيقه : إسناده ضعيف .

“Barang siapa yang membaca ayat-ayat terakhir dari surat Ali Imran pada malam hari, maka ia mendapatkan pahala qiyamul lail semalam penuh”. (Namun sanad hadits ini lemah, di dalamnya terdapat Ibnu Luhai’ah, al Qurtubi juga menyebutkan dalam bukunya “Adz Tidzkar” hal.235. al Arna’uth berkata dalam tahqiqnya: “sanadnya lemah”.

Yang benar tentang keutamaan ayat-ayat tersebut adalah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Bukhori 183 dan Muslim 763, dari Ibnu ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma- bahwa ia pernah bermalam di rumah Maimunah istri Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang juga bibi dari jalur ibunya, berkata:

(فَنَامَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَتَّى إِذَا انْتَصَفَ اللَّيْلُ أَوْ قَبْلَهُ بِقَلِيلٍ أَوْ بَعْدَهُ بِقَلِيلٍ اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ ثُمَّ قَرَأَ الْعَشْرَ الْآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ ، ثُمَّ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ وُضُوءَهُ ، ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي) .

“Maka Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidur sampai setengah malam, atau menjelang tengah malam atau lewat sedikit, beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bangun, lalu beliau duduk dengan mengusap wajahnya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir dari surat Ali Imran, kemudian beliau berwudhu’ dan menyempurnakannya, lalu beliau shalat malam”.

Imam Nawawi –rahimahullah- berkata:

Riwayat di atas menunjukkan akan sunnahnya membaca ayat-ayat di atas setelah bangun tidur.

Sedangkan hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dalam “al Awsath” 6777, dan Ibnu Sinni dalam “Amal Yaum wal Lailah” 587, dan al Uqaili dalam “Dhu’afa” 713, dan Ibnu ‘Ady dalam “al Kamil” 6/449, dan al Khotib dalam “al Muttafaq wal Muftaraq” 617, dan Ibnu ‘Asakir dalam “Tarikh Dimasqa” 22/393, dari jalur Madzahir bin Aslam berkata: “Telah meriwayatkan kepadaku Sa’id bin Abi Sa’id al Maqbari, dari Abu Hurairah –radhiyallahu ‘anhu dari Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam-

(أنه كان يقرأ عشر آيات من أول سورة آل عمران كل ليلة)

“Bahwa beliau telah membaca sepuluh ayat dari awal surat Ali Imran setiap malamnya”.

Dengan sanad yang lemah sekali, Madzahir bin Aslam haditsnya matruk, Yahya bin Mu’in berkata: Tidak dianggap, Bukhori dan Abu Hatim berkata: hadits mungkar.

(“Jarh wa Ta’dil”: 8/439, “adh Dhu’afa’ karangan al ‘Uqaily 2/141)

Kedua:

Telah diriwayatkan keutamaan yang disebutkan oleh penanya di atas, bagi siapa yang membaca pada malam hari sebanyak 100 ayat. Imam Ahmad (16510) meriwayatkan dari Tamim ad Daari –radhiyallahu ‘anhu- berkata: Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:

(مَنْ قَرَأَ بِمِائَةِ آيَةٍ فِي لَيْلَةٍ كُتِبَ لَهُ قُنُوتُ لَيْلَةٍ) وصححه الألباني في "الصحيحة" (644) .

“Barang siapa yang membaca 100 ayat pada malam hari, maka ia akan mendapatkan pahala sama dengan qunut semalam”. (Dishahihkan oleh al Baani dalam “ash Shahihah” 644)

Al Manawi dalam “Faidhul Qadir” 6/261 berkata: “Makna “Qunut Lailah” adalah ibadah pada malam hari”.

Ali al Qaari berkata dalam “Murqaatul Mafatiih” 4/1495: “Makna “Qunut Lailah” adalah melakukan shalat atau ketaatan pada malam itu”.

Ada kemungkinan makna hadits tersebut adalah: “Membaca 100 ayat pada shalat malam, juga ada kemungkinannya membaca 100 ayat secara umum baik pada waktu shalat atau tidak”.

Wallahu a’lam.

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam