Alhamdulillah.
Maksud dari aqiqah adalah mendekatkan diri kepada Allah dan sebagai rasa syukur atas nikmat anak. Bagaimanapun yang anda lakukan setelah itu baik memasak, mengumpulkan kerabat atau membagi daging yang masak atau membagi daging dalam bentuk mentah, atau sebagian anda masak dan sebagian dibagi mentah, semua itu tidak mengapa.
Syekh Ibnu Baz rahimahullah mengatakan, “Sesungguhnya aqiqah yang sesuai syareat yang ada dalam sunah shahihah dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam adalah apa yang disembelih untuk bayi pada hari ketujuhnya. Yaitu dua kambing untuk anak lelaki dan satu kambing untuk anak wanita. Sungguh Nabi sallallahu alaihi wa sallam telah mengaqiqahi untuk Hasan dan Husain radhiallahu anhuma. Pemiliknya dapat memilih, kalau dia mau dibagikan dagingnya diantara kerabat, teman dan orang-orang fakir. Kalau dia mau dimasak dan mengundang yang dia mau undang dari kalangan kerabat, tetangga dan orang-orang fakir.” Selesai dari ‘Majmu’ Fatawa, (4/262).
Syeh Ibnu Utsaimin rahimahullah mengatakan, “Kalau dia mau, mengumpulkan kerabat dan teman-temannya. Tidak mengapa dimasak dan dibagikan masakannya atau dibagikan dalam kondisi mentah. Masalah ini luwes.” (Syarh Mumti, 25/206)
Untuk tambahan silahkan lihat jawaban soal no. 8388,
Wallahu a’lam.