Kamis 18 Jumadits Tsani 1446 - 19 Desember 2024
Indonesian

Diantara Macam Kekufuran Adalah Kufur Keraguan

Pertanyaan

Apakah seseorang akan diazab orang yang ragu di dunia disebabkan hadits ini, atau dia mati dalam kondisi kekufuran? Ketika mereka masuk ke dalam kuburan, akan terlihat sebagian apa yang mereka ragukan ketika dua malaikat datang dan menanyakan masing-masing (Bagaimana anda? dia menjawa,”Saya tidak tahu. Dikatakan kepadanya, “Siapa orang ini? Dia menjawab, “Saya mendengar orang mengatakan, maka saya katakan. Maka dibentangkan baginya ke arah surga. Dan dia melihat keindahan di dalamnya. Dikatakan kepadanya,”Lihatlah apa yang Allah palingkan darinya. Kemudian dibentangkan baginya tempat ke arah neraka. Dan dia melihat dapat memecah sebagian dengan sebagian lainnya. Dikatakan kepadanya, “Ini tempat tinggalmu karena keraguan anda, dan anda mati atasnya. Dan nanti insyaallah akan dibangkitkan seperti itu.” HR. Ibnu Majah.

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Siapa yang ragu terhadap Allah, Malaikat, para Rasul, kebangkitan, surga, neraka atau sesuatu yang disampaikan berita dari Allah dan Rasul-Nya sallallahu alaihi wa sallam. Maka dia kafir.

Allah Ta’ala berfirman:

وَدَخَلَ جَنَّتَهُ وَهُوَ ظَالِمٌ لِنَفْسِهِ قَالَ مَا أَظُنُّ أَنْ تَبِيدَ هَذِهِ أَبَدًا * وَمَا أَظُنُّ السَّاعَةَ قَائِمَةً وَلَئِنْ رُدِدْتُ إِلَى رَبِّي لَأَجِدَنَّ خَيْرًا مِنْهَا مُنْقَلَبًا * قَالَ لَهُ صَاحِبُهُ وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَكَفَرْتَ بِالَّذِي خَلَقَكَ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ ثُمَّ سَوَّاكَ رَجُلًا

 الكهف/ 35 – 37 .

“Dan dia memasuki kebunnya sedang dia zalim terhadap dirinya sendiri; ia berkata: "Aku kira kebun ini tidak akan binasa selama-lamanya, dan aku tidak mengira hari kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku kembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih baik dari pada kebun-kebun itu." Kawannya (yang mukmin) berkata kepadanya - sedang dia bercakap-cakap dengannya: "Apakah kamu kafir kepada (Tuhan) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari setetes air mani, lalu Dia menjadikan kamu seorang laki-laki yang sempurna?.” QS. Al-Kahfi: 35-37.

Diriwayatkan Muslim, (27) dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَنِّي رَسُولُ اللهِ ، لَا يَلْقَى اللهَ بِهِمَا عَبْدٌ غَيْرَ شَاكٍّ فِيهِمَا، إِلَّا دَخَلَ الْجَنَّةَ

“Saya bersaksi bahwa tiada tuhan yang patut disembah melainkan Allah dan saya adalah utusan Allah. tidaklah seorang hamba bertemu Allah dengan (dua kalimat tersebut) tanpa ada keraguan, kecuali (Allah) akan masukkan surga.

Diriwayatkan Bukhori, (86) dan Muslim, (905) dari Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

أُوحِيَ إِلَيَّ: أَنَّكُمْ تُفْتَنُونَ فِي قُبُورِكُمْ ، يُقَالُ : مَا عِلْمُكَ بِهَذَا الرَّجُلِ ؟ فَأَمَّا المُؤْمِنُ أَوِ المُوقِنُ فَيَقُولُ: هُوَ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّه ِ، جَاءَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَالهُدَى ، فَأَجَبْنَا وَاتَّبَعْنَا، هُوَ مُحَمَّدٌ ثَلاَثًا، فَيُقَالُ: نَمْ صَالِحًا قَدْ عَلِمْنَا إِنْ كُنْتَ لَمُوقِنًا بِهِ ، وَأَمَّا المُنَافِقُ أَوِ المُرْتَابُ فَيَقُولُ: لاَ أَدْرِي، سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ شَيْئًا فَقُلْتُهُ

“Sesungguhnya kamu semua akan diuji dalam kuburan. Dikatakan, “Apa pengetahuan anda tentang orang ini? Kalau orang mukmin atau orang yang yakin akan menjawab, “Dia adalah Muhammad seorang utusan. Allah memberikan wahyu kepadanya. Datang kepada kami dengan penjelasan dan petunjuk. Maka kami menjawab dan mengikutinya. Dia adalah Muhammad tiga kali. Dikatakan, “Tidurlah dengan tenang, kami telah mengetahui bahwa anda termasuk orang yang meyakininya. Sementara orang munafik atau orang yang ragu dia akan menjawab, “Saya tidak tahu. Saya mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, maka saya ikut mengatakannya.

Syekh Abdul Aziz Ar-Rojihi hafidhahullah mengatakan, “Seseorang dihukumi kafir dengan keraguannya. Kalau dia ragu akan Allah, Malaikat, Kitab, Rasul, Surga atau neraka. Seraya dia mengatakan, “Saya tidak mengetahui apa ada surga atau tidak ada surga. Apa ada neraka atau tidak ada neraka? Dihukumi kafir dengan keraguan semacam ini.” Selesai

Dari situ maksud dari apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, (4268) dari Abu Hurairah dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الْمَيِّتَ يَصِيرُ إِلَى الْقَبْرِ، فَيُجْلَسُ الرَّجُلُ الصَّالِحُ فِي قَبْرِهِ، غَيْرَ فَزِعٍ، وَلَا مَشْعُوفٍ ... ) الحديث وفيه : ( وَيُجْلَسُ الرَّجُلُ السُّوءُ فِي قَبْرِهِ، فَزِعًا مَشْعُوفًا، فَيُقَالُ لَهُ: فِيمَ كُنْتَ؟ فَيَقُولُ: لَا أَدْرِي، فَيُقَالُ لَهُ: مَا هَذَا الرَّجُلُ؟ فَيَقُولُ: سَمِعْتُ النَّاسَ يَقُولُونَ قَوْلًا، فَقُلْتُهُ، فَيُفْرَجُ لَهُ قِبَلَ الْجَنَّةِ، فَيَنْظُرُ إِلَى زَهْرَتِهَا وَمَا فِيهَا، فَيُقَالُ لَهُ: انْظُرْ إِلَى مَا صَرَفَ اللَّهُ عَنْكَ ، ثُمَّ يُفْرَجُ لَهُ فُرْجَةٌ قِبَلَ النَّارِ، فَيَنْظُرُ إِلَيْهَا، يَحْطِمُ بَعْضُهَا بَعْضًا، فَيُقَالُ لَهُ : هَذَا مَقْعَدُكَ ، عَلَى الشَّكِّ كُنْتَ، وَعَلَيْهِ مُتَّ، وَعَلَيْهِ تُبْعَثُ، إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى وصححه الألباني في " صحيح ابن ماجة " .

“Sesungguhan mayit diantarkan ke kuburan. Maka orang sholeh didudukkan di kuburannya tanpa ketakutan dan kegelisahan … alhadits di dalamnya ada teks (Maka orang jelek didudukkan di kuburannya dalam kondisi takut dan gelisah. Dikatakan kepadanya, “Bagaimana kondisi anda? dia menjawab, “Saya tidak tahu. Dikatakan kepadanya, “Siapakah orang ini? Dia menjawab, “Saya mendengar orang-orang mengatakan suatu perkataan. Maka saya ikut mengatakannya. Maka dibentangkan baginya arah ke surga dan dia melihat keindahan yang ada di dalamnya. Dikatakan kepadanya, “Lihatlah ke sesuatu dimana Allah palingkan anda darinya. Kemudian dibentangkan baginya lorong ke arah neraka. Dan dia melihatnya, sebagian menghancurkan sebagian lainnya. Dikatakan kepadanya,”Ini adalah tempatmu. Karena keraguanmu, dan atasnya kamu meninggal, dan dengannya anda dibangkitkan insyaallah.” Dinyatakan shoheh oleh Albani di ‘Shoheh Ibnu Majah.

Sindi rahimahullah mengatakan, “Hadits ini menunjukkan bahwa siapa yang dalam keyakinan di dunia dan meninggal seperti kebiasaannya. Begitu juga dari sisi keraguan.” Selesai dari ‘Hasyiyah Sindi ‘Ala Ibni Majah. (2/568).

Siapa yang ragu diantara pokok keimanan, dan dia mati dalam kondisi ragu, maka dia kafir kekal di neraka. Allah tidak menerima dari hamba-Nya kecuali dengan penuh keyakinan.”

Wallahu a’lam .

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam