Jum'ah 21 Jumadil Ula 1446 - 22 November 2024
Indonesian

Bertanya Perbedaan Antara Masjid Quba’ Dan Masjid Nabawi

271352

Tanggal Tayang : 03-10-2017

Penampilan-penampilan : 31108

Pertanyaan

Dalam semua website Islam terkenal dan terekomendasi, saya belum menemukan jawaban yang jelas terkait dengan pertanyaanku berikut ini. Apa perbedaan sejarah antara masjid Quba’ yang dibangun atas ketakwaan dan Haram Nabawi Syarif sekarang? Kalau masjid Quba’ itu Masjid Nabawi. Sebagaimana yang dikatakan dalam kebanyakan website. Kalau begitu apa Haram Nabawi sekarang? Kenapa sampai terjadi kerancuan diantara keduanya dalam riwayat sejarah ? dan bagaimana cara pembangunannya?

Teks Jawaban

Alhamdulillah.

Pertama:

Tidak ada kerancuan sama sekali dalam periwayatan sejarah antara Masjid Quba’ dan Masjid Nabawi. Bahkan perbedaan diantara keduanya jelas sekali. begitu juga kenyataan dalam jaraknya. Dimana masjid Quba’ di suatu tempat dan Masjid Nabawi di tempat yang lain. Sangat jauh sekali antara keduanya ada kerancuan.

Dahulu Quba’ adalah desa di luar Madinah Nabawiyah ditempati Bani Amr bin Auf. Sejauh 2 mil perkiraan sekitar 3 Km.

Yaqut Hamawi mengatakan, ”Asalnya adalah nama sumur di sana, kemudian setelah itu dikenal dengan nama desa. Ia termasuk tempat tinggal Bani Amr bin Auf dari Anshor. Ia desa sejauh 2 mil dari Madinah sebelah kiri ke arah Mekkah. Di dalamnya ada bekas bangunan yang banyak.” Selesai dari ‘Mu’jam Buldan, (4/302).

Kedua:

Ketika Nabi sallallahu alaihi wa sallam pergi ke arah Madinah, beliau turun di Quba’. Berdiam selama 4 hari dan membangun masjid Quba’ dan shalat di dalamnya. Kemudian setelah itu pergi ke arah Madinah. Dan membangun masjidnya dimana ketika untanya duduk.

Mubarokfuri mengatakan, “Pada hari senin 8 Rabiul Awal tahun 14 kenabian – ia adalah tahun pertama Hijriyah- bertepatan tanggal 23 September tahun 622 M. Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam turun di Quba’. Beliau tinggal di Quba’ selama 4 hari, senin, selasa, rabu dan Kamis. Beliau memulai membangun masjid Quba’ dan shalat di dalamnya. Ia termasuk masjid yang pertama kali dibangun atas dasar ketakwaan setelah kenabian. Ketika pada hari kamis –hari Jum’ah- beliau naik unta atas perintah Allah kepadanya. Sementara Abu Bakar yang mengiringinya. Dan diutus ke Bani Najjar –pamannya- mereka datang seraya menghunus pedang dan berjalan ke arah Madinah. Dan mendapatkan shalat Jum’ah di Bani Salim bin Auf. Maka Beliau mengumpulkan di tengah wadi dimana mereka ada 100 orang. Setelah shalat Jum’ah, Nabi sallallahu alaihi wa sallam masuk Madinah –waktu itu Yatsrib dinamakan Madinatur Rasul sallallahu alaihi wa salla, kemudian disingkat dengan Madinah- dimana hari itu termasuk sejarah yang fenomenal.

Unta beliau berjalan sampai di tempat Masjid Nabawi sekarang dan duduk. Beliau tidak turun darinya sampai berdiri lagi dan berjalan sebentar. Kemudian menoleh dan kembali lagi ke tempat duduk pertama. Maka beliau turun darinya. Hal itu di Bani Najjar –Pamannya- sallallahu alaihi wa sallam. Selesai ringkasan dari ‘Rakhiqul Makhtum, hal. 154. Silahkan melihat untuk faedah di jawaban soal no. 70467.

Ketiga:

Tidak seorangpun dari kalangan para ulama’ yang mengatakan bahwa masjid Quba’ adalah masjid Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam. Dimana keduanya ada perbedaan yang jelas. Begitu juga hadits-hadits mutawatir sangat banyak di sunah nabawi yang menunjukkan perbedaan diantara keduanya. Ya, ada perbedaan dikalangan ahli ilmu maksud dari firman Allah Ta’ala:

(لَمَسْجِدٌ أُسِّسَ عَلَى التَّقْوَى مِنْ أَوَّلِ يَوْمٍ أَحَقُّ أَنْ تَقُومَ فِيهِ) التوبة: 108

“Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya.” QS. At-Taubah: 108

Apakah ia masjid Nabawi atau masjid Quba’?

Permasalahan ini terkenal di kalangan ahli ilmu. Diantara mereka ada yang berpendapat ia adalah masjid Quba’, diantara mereka ada yang mengatakan ia adalah Majis Nabawi. Diantara mereka ada yang mengatakan ayat mencakup dua masjid, keduanya itu yang dimaksudkan. Pendapat terakhir ini adalah pilihan Ibnu Hajar dan lainnya.

Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Masjid Quba’ dibangun atas dasar ketakwaan. Dan masjid Nabi sallallahu alaihi wa sallam juga dibangun atas dasar ketakwaan. Ia lebih layak akan hal itu. Ketika Allah turunkan ayat :

{لمسجد أسس على التقوى من أول يوم أحق أن تقوم فيه فيه رجال يحبون أن يتطهروا والله يحب المطهرين ) التوبة : 108

“Sesungguh- nya mesjid yang didirikan atas dasar taqwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih.” QS. At-Taubah: 108

Disebabkan masjid Quba’. Secara lafadz masjid Quba’ termasuk di dalamnya. Sementara Masjid Nabawi dengan cara lebih utama lagi.” Selesai dari ‘Minhajus Sunah Nabawiyah, (4/24).

Silahkan dilihat juga ‘Majmu Fatawa, (27/406), Zadul Ma’ad karangan Ibnu Qoyyim, (382), Fathul Bari karangan Ibnu Hajar, (7/245).

Mungkin penanya rancu perkataan para ahli ilmu terkait dengan ayat ini. Dia menyangka bahwa sebagian mengatakan bahwa masjid Quba adalah masjid Nabawi. Padahal permasalahannya bukan begitu. Itu adalah dua masjid, akan tetapi para ulama berbeda pendapat apa yang dimaksudkan dalam ayat yang mulia seperti tadi.

Wallahu a’lam .

Refrensi: Soal Jawab Tentang Islam